Menu

Mode Gelap
Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda” Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

Esai · 2 Apr 2023 15:29 WIB ·

Ngaji Tematik Ramadhan: Komunikasi Universal 


 Ilustrasi pentingnya sikap saling menghormati baik dalam sebuah komunitas maupun antarkomunitas agar tercipta relasi yang egaliter, toleran, santun dan nilai-nilai yang sejenis. Perbesar

Ilustrasi pentingnya sikap saling menghormati baik dalam sebuah komunitas maupun antarkomunitas agar tercipta relasi yang egaliter, toleran, santun dan nilai-nilai yang sejenis.

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Kesukuan (tribes), kebangsaan (nation), perkumpulan (crown), persekutuan (group) dan komunitas  (qoum/comunity) adalah keniscayaan sebagai bagian dari tatanan  sosial yang  satu sama lain boleh  jadi  saling “mengenal” dan memiliki “tata komunikasi” yang apik.

Hal ini sebagaimana dituangkan di dalam al Qur’an: “Ya Ayyuhalladzina Amanu, la yaskhor qowmun min qowmin ‘asaa an-yakunuu khoiron minhum. Wa la nisaun min nisain ‘asaa an-yakunna khoiron minhunna.”

Gusti Allah SWT menyapa manusia yang sudah “mendeklarasikan” dirinya orang yang “beriman” bahwa komunikasi antar sesama dan antarkomunitas yang santun dan berkualitas adalah pokok dari kekuatan dan identitas di  dalam diri sendiri, sukunya, bangsanya, dan komunitasnya.

Ayat di atas sungguh luar biasa dimana prinsip “berkomunitas” yang paling utama dan paling awal harus ditanamkan dalam “ruh komunitas”  adalah “berprasangka” dan “mengakui kebaikan”  orang lain atau komunitas lainnya. Atau dengan kata lain adalah mampu “nyelehno” atau menomorduakan “ego kebaikan” komunitasnya sendiri.

Sungguh, ini adalah prinsip dan norma “persaudaraan universal” yang menjadikan seseorang dan komunitas apapun mampu memiliki identitas yang egaliter, moderat, toleransi dan santun satu sama lain sehingga tumbuh saling pengertian dan saling menjaga. Ujung proses ini terciptanya situasi yang kondusif dan keharmonisan komunal. 

Semoga kita termasuk bagian dari  komunitas yang mengedepankan dan mengakui kebaikan-kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh siapapun atau komunitas manapun. Aamiin Aamiin Aamiin.

*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop

12 November 2024 - 11:46 WIB

Diskusi Pahlawan Jaman Now, Pemdes Tahunan Gandeng Jaringan GUSDURian

10 November 2024 - 20:44 WIB

UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda”

30 Oktober 2024 - 12:48 WIB

Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader

30 Oktober 2024 - 10:21 WIB

Waket Bidang Pengkaderan PC GP Ansor Jepara 2017-2021 Muhammad Jauharuddin saat mengisi idaroh rutinan Rabu Kliwon (Rawon) PAC Ansor Tahunan yang digelar di Gedung NU Desa Tegalsambi, Selasa (29/10/2024).

Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara 

22 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq menerima tumpeng dari Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta saat resepsi Hari Santri Nasional 2024 yang digelar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (22/10/2024).
Trending di Kabar