Menu

Mode Gelap
Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

Hujjah Aswaja · 6 Mei 2023 23:48 WIB ·

Ngaji Politik 1: Persahabatan yang Tidak Abadi 


 Ngaji Politik 1: Persahabatan yang Tidak Abadi  Perbesar

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Berbicara tentang politik sangat menarik, salah satunya tentang ideologi “persahabatan” dalam politik, ada yang patut kita renungkan dan pahami dari Firman Gusti Allah SWT;  “Tahsabuhum Jami’an. wa Qulubuhum Syatta.” 

Gambaran tentang “perkumpulan” yang kemudian menciptakan persahabatan,  idealnya adalah persahabatan  “sehati”, “sejati” dan “se-ia se-kata”. Akan tetapi  Gusti Allah SWT mengingatkan kepada kita jangan sampai persahabatan itu seperti orang bermain “kartu” atau bermain “jemek”.

Orang bermain kartu atau jemek terlihat tampak berkumpul bersatu dalam satu meja tapi hatinya saling  “inceh-incehan”, intai mengintai, curiga mencurigai, dan tidak kompak satu sama lain.

Penggambaran dalam teks al Qur’an  itu sangat tepat dan bagus yaitu berkumpul bersama akan tetapi Qulubuhum Syatta = hatinya pecah, intai mengintai dan seterusnya.

Hal ini mudah kita lihat dan gampang sebagaimana  dicontohkan pada persahabatan dalam “kepentingan” seperti yang ada di dalam kancah politik, organisasi  dan sejenisnya. Mereka yang berada di dalam pusaran politik tampak seperti “kompak” dan satu suara akan  tetapi di hatinya syatta atau “pecah” yaitu boleh jadi intai mengintai, lirik lirikan, saling menjatuhkan dan seterusnya.

Model ideologi persahabatan politik seakan akan menjadi lumrah seperti unen-unen; tidak ada persahabatan yang abadi di dalam politik, tetapi yang terjadi adalah musuh abadi. Jika kita contohkan pada pergaulan anak muda muda maka muncul istilah “pagar makan tanaman”. 

Nah, kita sudah diingatkan oleh Gusti Allah SWT tentang ketulusan dalam persahabatan sehingga persahabatan tidak lagi hanya sebatas lipstic saja tetapi akan menjadi sebuah harapan baru yaitu persahabatan yang berkualitas dan produktif plus seduluran-selawase

Semoga Gusti Allah SWT menambah banyak teman, dan  menyedikitkan bahkan meniadakan musuh dalam kehidupan kita sehari hari. Aamiin Aamiin Aamiin

*Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara 

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

14 April 2025 - 23:08 WIB

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

14 April 2025 - 22:57 WIB

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus

13 April 2025 - 07:12 WIB

Halalbihalal Idulfitri 1446 H di Auditorium Unisnu Jepara

Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

30 Maret 2025 - 10:06 WIB

Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

29 Maret 2025 - 10:55 WIB

Momen GP Ansor Ranting Demangan Santuni Anak Yatim, Berbagi Kebahagiaan Jelang Lebaran

27 Maret 2025 - 23:43 WIB

Trending di Headline