Oleh : Muhammad Miqdad Sya’roni, Sekretaris II PC Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari NU) Kabupaten Jepara 2015-2020
Sudah sepatutnya orang Muslim itu merasakan kebahagiaan yang merupakan kasih sayang Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Untuk menjalani hidup ini kita perlu kebahagiaan dunia dan akhirat, rupa dari kebahagiaan dunia adalah meningkatkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diembannya dan dilaksanakan penuh keridhoan serta ikhlas dalam menjalani.
Adapun kebahagiaan akhirat adalah selalu meningkatkan dalam hal ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Ditambah dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW jiwa lebih tenang dan merasa bahagia.
Kita membutuhkan nutrisi rohani dan motivasi diri sebagai penyemangat dalam menentramkan jiwa dan hati, yang pada akhirnya akan memberikan kebahagian yang hakiki. Dzikir sebagai penentram hati, shalawat penguat semangat jiwa raga, maka butuh resep bahagia dengan cara bershalawat.
Dalam kehidupan di dunia sebaiknya kita saling menghargai sesama, mensyukuri dan menikmati apa yang sudah dimiliki serta menumbuhkan rasa cinta Nabi Muhammad SAW dengan bershalawat.
Inilah yang nantinya akan memberikan kebahagiaan bagi orang yang menjalaninya.
Menghargai sesama, sikap ini kita perlu lakukan untuk memperoleh kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup.
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dengan semua kelebihan shalawatnya, secara tidak langsung memberikan energi positif untuk menjadikan kekuatan lahir batin, menambah semangat dalam beribadah dan tambah kadar bobot keimanan seseorang dimulai dari bagaimana ia mencintai Nabi Muhammad SAW.
Manusia satu dengan manusia yang lain adalah saling memiliki latar belakang yang berbeda, dan terkadang juga berbeda pula dalam pandangan beraqidah dan keyakinan. Akan terasa indah hidup dalam perbedaan jika saling menghargai antar sesama, menghargai perbedaan serta saling menghormati antar sesama, sehingga tampak rukun, damai dan bahagia dalam menjalani kehidupan.
Mensyukuri apa yang sudah dimilikinya, kebahagiaan tidak bisa diraih jika kita tidak pandai dalam bersyukur, lebih-lebih bersyukur atas apa yang sudah diberikan Allah SWT kepada kita.
Bahagia bukanlah sekedar berhasil dan sukses dalam mendapatkan sesuatu, melainkan mensyukuri apa sudah dimiliki. Bahagia bukanlah sekedar mencintai Nabi Muhammad SAW, tapi butuh di wujudkan dengan bershalawat, dibuktikan meneladani sifat dan cara hidup Rasulullah SAW.
Dengan bersyukur maka, akan membuat hati kita dapat merasakan ketentraman dan bahagia.
Menikmati hidup, kehidupan adalah kemajemukan, perlu kita menikmati dalam hidup ini agar merasakan bahagia.
Dengan bershalawat, maka hidup akan tetap kuat dan penuh semangat, karena jiwa raga dan ruh akan selalu mendapatkan energi positif. Jika sudah semangat dan kuat berkah shalawat, maka rasa kebahagiaan serta ketentraman hati akan semakin yakin dan kuat kepada Allah Rasulullah.
Terkadang memang hidup ini akan merasa keras jika kita membuatnya keras, akan merasakan sakit jika kita sendiri yang membuat sakit, maka sikap dalam menikmati hidup ini akan membuat kita bahagia, dengan menikmati maka kita merasa nyaman, damai dan bahagia.
Jika kita ingin merasakan hidup bahagia maka kita perbanyak memberi, berbagi dan melayani, orang kaya dan bergelimpangan harta bila tidak menghargai, mensyukuri dan menikmati hidup maka orang tersebut belum tentu bisa merasakan kebahagiaan, karena orang kaya yang sesungguhnya adalah orang yang suka memberi dan senang melayani.
Bahagia adalah hak bagi seluruh umat manusia, dan semua manusia berhak untuk merasakan kebahagiaan itu, dengan kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita, saling menghargai antar sesama dan menikmati dalam kehidupan ini, serta kita meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan kita, maka kita peroleh bahagia dunia dan akhirat dengan bermahabbah Nabi Muhammad SAW dengan cara bershalawat.