Menu

Mode Gelap
Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda” Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

LTN NU · 8 Apr 2019 08:44 WIB ·

Budayakan Tabayyun, Cek dan Ricek!


 Budayakan Tabayyun, Cek dan Ricek! Perbesar

nujepara.or.id – LTN NU Kabupaten Jepara menggelar kegiatan dwi mingguan Tadris Literasi berlangsung di Gedung NU Jepara lantai 2, Jalan Pemuda No.51 Jepara, Ahad (7/4) malam. Kegiatan dihadiri 12 peserta yang merupakan anggota LTN NU dan 2 Peserta dari Majlis Alternatif.

Dalam kegiatan yang rencananya akan selama dua pekan sekali ini tema yang diangkat “Jurnalisme Warga dan Kultur Keadaban Dunia Maya”. Kesempatan itu dinarasumberi M. Nur Huda dari Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Bidang Media dan Teknologi Informasi dan dimoderatori Arif Rohman Hakim.

M. Nur Huda dalam paparannya menyampaikan bahwa pada konteks bahaya pengaruh konten di medsos, cara sederhana dan arif yang harus dilakukan adalah ‘membudayakan tabayyun’ atau cek dan ricek. Yakni meminta penjelasan atau mengklarifikasi sebuah informasi sebelum bertindak atas informasi yang diterima.

“Budaya tabayyun dalam bermedsos ini penting, sebab tidak ada jaminan informasi yang beredar 100 persen benar, meskipun dinilai kabar yang baik. Sikap kritis dan waspada mesti terus terngingang. Jangan terlibat dalam kolom komentar yang mengarah pada ujaran kebencian apalagi fitnah, sebelum benar-benar mengetahui faktanya,” tandasnya yang juga jurnalis Tribun Jateng ini.

Menurut pria asal Mranggen Demak itu, alangkah baiknya jika media sosial dimanfaatkan untuk media bersilaturrahim, berbagi informasi tentang semangat beribadah, semangat berbuat yang lebih baik pada sesama manusia, berbagi informasi untuk tetap memberikan kemanfaatan untuk umat, tidak dijadikan sebagai sarana mencari musuh.

Salah satu peserta diskusi Zainal Abidin menambahkan bahwa seharusnya yang dilakukan juga membedakan konten yang mana itu sebagai berita, opini, atau feature. Pasalnya itu menjadi dasar akan faham tentang bagaimana narasi teks telah di publish, hingga tidak akan mudah terbawa ke hutan belantara media. (Khabib Aminuddin)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

2 Nama Terlalu Sedikit, Lebih Banyak Calon Lebih Baik

5 Mei 2024 - 08:55 WIB

Jajaran PC Fatayat NU Jepara berfoto bersama dengan personel Rutan Kelas II Jepara serta warga binaan yang mengikuti kegiatan KAPAS selama bulan Ramadhan 1444 H.

Tips dan Kata Kunci dalam Menulis: Ide Jangan Ditunggu, Tapi Dicari!

20 Juni 2023 - 00:38 WIB

Perkuat Gerakan Literasi, LTN Bentuk Forum Penulis Muda NU Jepara

19 Juni 2023 - 09:56 WIB

Logika Sufi Dibalik Penamaan RSU Anugerah Sehat

14 Juni 2023 - 05:41 WIB

Anekdot Sufi Kiai Ihsan: Digoda Satu Lafaz, Kehilangan Empat Istri

9 Juni 2023 - 14:06 WIB

HPN 2023, Ketua NU Jepara : Penyampai Pesan Itu Seperti Malaikat Jibril, Harus Benar dan Bermanfaat

9 Februari 2023 - 14:15 WIB

Trending di Jurnalistik