Menu

Mode Gelap
Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar LKK PCNU Komitmen Dukung Progam Pengentasan Stunting di Jepara

LTN NU · 8 Apr 2019 08:44 WIB ·

Budayakan Tabayyun, Cek dan Ricek!


 Budayakan Tabayyun, Cek dan Ricek! Perbesar

nujepara.or.id – LTN NU Kabupaten Jepara menggelar kegiatan dwi mingguan Tadris Literasi berlangsung di Gedung NU Jepara lantai 2, Jalan Pemuda No.51 Jepara, Ahad (7/4) malam. Kegiatan dihadiri 12 peserta yang merupakan anggota LTN NU dan 2 Peserta dari Majlis Alternatif.

Dalam kegiatan yang rencananya akan selama dua pekan sekali ini tema yang diangkat “Jurnalisme Warga dan Kultur Keadaban Dunia Maya”. Kesempatan itu dinarasumberi M. Nur Huda dari Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Bidang Media dan Teknologi Informasi dan dimoderatori Arif Rohman Hakim.

M. Nur Huda dalam paparannya menyampaikan bahwa pada konteks bahaya pengaruh konten di medsos, cara sederhana dan arif yang harus dilakukan adalah ‘membudayakan tabayyun’ atau cek dan ricek. Yakni meminta penjelasan atau mengklarifikasi sebuah informasi sebelum bertindak atas informasi yang diterima.

“Budaya tabayyun dalam bermedsos ini penting, sebab tidak ada jaminan informasi yang beredar 100 persen benar, meskipun dinilai kabar yang baik. Sikap kritis dan waspada mesti terus terngingang. Jangan terlibat dalam kolom komentar yang mengarah pada ujaran kebencian apalagi fitnah, sebelum benar-benar mengetahui faktanya,” tandasnya yang juga jurnalis Tribun Jateng ini.

Menurut pria asal Mranggen Demak itu, alangkah baiknya jika media sosial dimanfaatkan untuk media bersilaturrahim, berbagi informasi tentang semangat beribadah, semangat berbuat yang lebih baik pada sesama manusia, berbagi informasi untuk tetap memberikan kemanfaatan untuk umat, tidak dijadikan sebagai sarana mencari musuh.

Salah satu peserta diskusi Zainal Abidin menambahkan bahwa seharusnya yang dilakukan juga membedakan konten yang mana itu sebagai berita, opini, atau feature. Pasalnya itu menjadi dasar akan faham tentang bagaimana narasi teks telah di publish, hingga tidak akan mudah terbawa ke hutan belantara media. (Khabib Aminuddin)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

HPN 2023, Ketua NU Jepara : Penyampai Pesan Itu Seperti Malaikat Jibril, Harus Benar dan Bermanfaat

9 Februari 2023 - 14:15 WIB

Besok Tadris Literasi digelar LTN NU Jepara

18 Mei 2019 - 08:03 WIB

Ngaji Literasi, Buka Cakrawala Berpikir Santri

12 Mei 2019 - 03:34 WIB

Hari ini, Ayo Ngaji Literasi bersama LTN NU Jepara

11 Mei 2019 - 02:58 WIB

LTN NU Jepara Digeruduk 33 Mahasiswa IAIN Kudus

19 Maret 2019 - 08:03 WIB

LTN NU : Informasi Harus Diselamatkan Lewat Tulisan

1 Juni 2016 - 00:56 WIB

Trending di Jurnalistik
%d blogger menyukai ini: