nujepara.or.id – Ketua Umum PP GP Ansor, H. Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa Banser merupakan organisasi yang bernaung di GP Ansor yang paling disegani dibanding dengan organisasi-organisasi yang lain.
Hal itu dikatakan Gus Yaqut dalam Sarasehan Kebangsaan “Pemuda Pelopor dan Teladan Kepahlawanan” sesi kedua yang di pusatkan di Pendopo Kabupaten Jepara, Jum’at (8/10) malam.
Dalam sarasehan yang merupakan rangkaian Kemah Bhakti III PW GP Ansor Jawa Tengah tahun 2019 ia menyatakan bahwa Banser tidak pernah luntur cintanya kepada negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
“Sebelum Indonesia lahir 1945, tahun 1934 Banser sudah lebih dulu lahir sehingga sudah ikut bertempur melawan penjajah. TNI Polri saat itu belum ikut berjuang. Meskipun sekarang beda nasib mereka bayaran kita tidak,” akunya.
Di tahun 1948 saat Sekutu hendak merebut Indonesia, sambung pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975, bersamaan pula momentum Resolusi Jihad yang digelorakan Hadratus Syekh Hasyim Asyari juga ada andil Banser. “Santri di dalamnya ada Banser. Banser bahan bakunya adalah santri.”
Tak hanya itu, kiprah Banser yang lain tahun 1948 pemberontakan PKI di Madiun, tahun 1955 pemberontakan DI/ TII, pemberontakan PKI tahun 1965, dan 1998 saat reformasi.
Putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri juga menegaskan pihaknya “membela” Pak Jokowi 2 periode meski tak berujung apresiasi tetapi bullyan setiap hari baginya sudah biasa. “Kecewa itu boleh dan sah-sah saja. Tetapi mereposisi kepada pihak yang biasanya kita lawan adalah hal yang naif,” tandasnya.
Kedua, tambah politisi PKB itu, Banser disegani karena tidak pernah menolak perintah kiai.
Di akhir paparannya, Gus Yaqut menegaskan pada situasi politik hari ini tidak menguntungkan warga NU. Karena itu pihaknya mengajak agar tidak berlarut-larut dalam kekecewaan.
“Mari kita lakukan konsolidasi. Merapatkan barisan untuk menata kader. Kita tidak boleh mengambil posisi yang melawan pemerintah yang sah. Kita mendukung pemerintah bukan tanpa catatan,” tandas Gus Yaqut.
Selama pemerintah berpihak pada isu-isu kebangsaan dan kerakyatan pungkasnya harus didukung.
Sarasehan sesi kedua yang dipandu Ketua PW GP Ansor Jateng, H. Sholahuddin Aly juga dihadiri Komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari, Ketua PP GP Ansor Korwil Jateng DIY Mujiburrohman, Rais Syuriah PCNU KH Ubaidillah Noor Umar, Ketua PCNU KH Hayatun Abdullah Hadziq serta Syeikh Zakariya dari Mesir yang didaulat memberi barakah doa.
Adapun Sarasehan sesi pertama di tempat yang sama dengan narasumber Rektor Unisnu H. Sa’dullah Ass’aidi, Binmas Polda Jateng Kombes Budi Utomo, dan Asisten Teritorial Kodam Jateng, Kol. Inf. Jaelani. (ip)