Menu

Mode Gelap
Lakon ‘Sang Naga Samudera’ akan Pentas di Karimunjawa PC ISHARI NU Jepara akan Warnai Festival ‘Todok Telok’ di Karimunjawa dengan Shalawat Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro Resmi Dilantik, Ini Daftar Pengurus PWNU Jateng Masa Khidmat 2024 – 2029 Peduli Hutan Muria, Ratusan Siswa MTs dan MA Safinatul Huda Ikuti Matsama Bareng Perhutani

Esai · 18 Apr 2022 06:40 WIB ·

Historitas Ramadhan


 Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara) Perbesar

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)

Pelaksanaan ibadah dalam sebuah agama ada yang formulasinya baru “tercipta” dan ada yang secara turun menurun ibadahnya tersebut menyejarah dilaksanakan yang di dalam ilmu ushul fiqh disebut syar’u ma qoblana seperti salah satunya dengan jelas diterangkan didalam al Qur’an tentang kewajiban melaksanakan puasa:

“Ya ayyuhal-ladzina amanu kutiba alaikumusshiyama kama kutiba alal-ladzina min qoblikum, la’allakum tattaqun”

Teks al Qur’an di atas menerangkan secara “gamblang” bahwa kewajiban melaksanakan puasa bagi orang yang beriman adalah “menyejarah” dimana secara periodik dari kurun ke kurun masyarakat dunia melaksanakan kewajiban puasa sesuai dengan aturannya masing masing pada saat itu. Jadi, ibadah puasa itu secara tidak langsung adalah ibadah yang “aktual” lizamanin wa makanin

Dari keterangan diatas, kita pahami bahwa “agama” telah mewariskan dan malaksanakan “tradisi keberagamaannya” masing masing yang dijadikan simbol “peradaban” yang “hidup” dari masa ke masa. Olehnya, jika ada sebagian orang yang menafikan “kesejarahan” keberagamaannya maka akan berakibat “pemutusan” peradaban yang tercipta pada masa lalu sehingga efeknya akan berdampak pada generasi berikutnya yaitu “bengong” terhadap sejarah peninggalan agamanya dan bahkan tidak mampu meneruskan dan bahkan menciptakan peradaban baru.

Puasa tidak hanya sebuah ritual ibadah akan tetapi lebih dari itu Tuhan ingin bahwa puasa adalah sebuah “peradaban” yang terbentuk dan hidup dari masa ke masa yang disesuaikan dengan realitas dan tantangan zaman sehingga nampak jelas dipahami bahwa “substansi” puasanya tetap, namun “pensyariatannya” yang menyesuaikan lizamanin wa makanin karena puasa adalah salah satu “ibadah historis”.

Konsekwensinya, karena ibadah puasa adalah ibadah historis atau menyejarah maka ibadah puasa memiliki “keistimewaan” dan “efek manfaat” yang lebih daripada ibadah ibadah yang lainnya.

Semoga kita selalu mendapatkan ridho, dan bimbingan dari Gusti Allah SWT dalam menjalankan ibadah puasa di bulan romadhon ini.. Aamiin Aamiin Aamiin

Ust Hisyam Zamroni, Wakil Ketua PCNU Jepara

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro

15 Agustus 2024 - 01:53 WIB

Katib Syuriah PCNU Jepara Kiai M Nasrullah Huda, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Jepara Kiai Ahmad Sahil berfoto bersama dengan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Nalumsari periode 2023 - 2028, Kiai Nurkhan dan Habib Sholeh usai kegiatan konferensi yang digelar Sabtu (18/2/2023).

Resmi Dilantik, Ini Daftar Pengurus PWNU Jateng Masa Khidmat 2024 – 2029

3 Agustus 2024 - 22:16 WIB

Prosesi pelantikan pengurus PWNU Jateng masa khidmat 2024-2029 yang digelar di UNISSULA Semarang, Sabtu (3/8/2024).

GP Ansor Kampanyekan Berantas Narkoba dan Miras

29 Juli 2024 - 13:15 WIB

: Pengurus Cabang (PC) MDS Rijalul Ansor GP Ansor Kabupaten Jepara kampanyekan berantas narkoba dan minuman keras.

Progress Lebih Cepat, Dilaksanakan Pengecoran Lantai Tiga RSU Anugerah Sehat Jepara

18 Juni 2024 - 09:22 WIB

Doa bersama dan pembacaan manaqib sebelum pengecoran RSU Anugerah.

Madin Al Fauziyah Banjaragung Gelar Live-in ke-3 di Papasan

17 Juni 2024 - 03:25 WIB

Madrasah Diniyah (Madin) Al Fauziah banjaragung melaksanakan kegiatan live-in di Desa Papasan.

Menelusuri Jejak Budaya Pulau Nyamuk, Lakukan Inventarisasi

10 Juni 2024 - 04:13 WIB

Salah satu obyek yang diduga cagar budaya di Makam Sumur Wali Pulau Nyamuk.
Trending di Hujjah Aswaja