Menu

Mode Gelap
Hadir di Lirboyo, Gus Yahya: Islah PBNU Telah Tercapai Disini Rajab, Saatnya “Mremo” Amal Kebaikan di Bulan yang Mulia Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia

Kabar · 8 Nov 2018 01:12 WIB ·

Keterampilan “Hantaran”, Bekal Santri di Masyarakat


 Keterampilan “Hantaran”, Bekal Santri di Masyarakat Perbesar


Jepara – Santri pesantren Al Falah Desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara yang tergabung dalam Program Kejar Paket C melaksanakan Ujian Keterampilan “Hantaran” yang dilaksanakan Senin-Selasa (5-6/11) berlangsung di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Jepara.
Uji keterampilan level ke-2 angkatan 12 ini diikuti oleh 20 santri putri. Selama 2 hari peserta melewati kegiatan geladi bersih di hari yang pertama. Sedangkan hari kedua santri mengerjakan ujian teori, dan ujian praktik.
Adapun materi ujian kompetensi ini meliputi membuat buku tamu sesuai, membuat kotak perhiasan, membuat keranjang parsel, melipat kain tanpa potong, membungkus parsel bunga dan buah, serta membungkus aneka parsel. Usai mengikuti ujian kompetensi santri memperoleh sertifikat “Hantaran” dari lembaga yang profesional di bidangnya.
Kepala Program Kejar Paket C Pesantren Al Falah, Miftakhussalam mengatakan sejak dibukanya program yang setara dengan SMA ini baru kali pertama melaksanakan uji kompetensi tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya uji kompetensi ini, utamanya kepada Bu Dian Sekar Sariutami, selaku Pengelola Program SKB Jepara,” katanya.
Dengan diadakannya uji kompetensi ini pihaknya mengaku mendapat respon yang positif dari wali santri. Di samping itu dia juga mengungkapkan keterampilan “Hantaran” ini menurutnya melatih santri agar berjiwa wirausaha.
“Di pondok sudah terampil dan fokus di bidangnya ini akan menjadi bekal saat terjun di masyarakat. Keterampilan Hantaran merupakan salah satu yang dibutuhkan masyarakat apalagi pada saat musim nikah,” ungkapnya.
Alumnus Pascasarjana UPGRIS Semarang ini menambahkan saat di pondok santri bisa membuat unit usaha, setelah boyong bisa membuka unit usaha sendiri di rumah. “Sehingga jadi santripreneur sejati,” tandas Salam.
Sehingga dia berharap santri pesantren Al Falah selain bisa mengaji juga mampu berwirausaha.
Salah satu peserta, Nurul Nafisatun Naqiyah menyatakan uji kompetensi yang ia ikuti bermanfaat. Menurut santri asal desa Jetak kecamatan Wedung kabupaten Demak ini kegiatan tersebut bertujuan untuk mengasah keterampilan, dan kreativitas juga menambah pengetahuan. (ip)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mostbet AZ üzərindən idman mərci yerləşdirmə qaydası və strategiyaları

26 Desember 2025 - 12:58 WIB

Master Casino Glory Demo Games for Learning Basics Effectively and Quickly

26 Desember 2025 - 12:14 WIB

Hadir di Lirboyo, Gus Yahya: Islah PBNU Telah Tercapai Disini

25 Desember 2025 - 19:49 WIB

Mostbet lisenziyasının nömrəsini haradan yoxlamaq olar: Addım-addım bələdçi

25 Desember 2025 - 18:43 WIB

Rajab, Saatnya “Mremo” Amal Kebaikan di Bulan yang Mulia

21 Desember 2025 - 19:55 WIB

Ustadz Miqdad Sya'roni

Hj. Nur Istiqlaliyah Kembali Nahkodai Muslimat NU Bangsri Periode 2025-2030

21 Desember 2025 - 19:34 WIB

Hj. Nur Istiqlaliyah Kembali Nahkodai Muslimat Bangsri
Trending di Headline