Menu

Mode Gelap
Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar LKK PCNU Komitmen Dukung Progam Pengentasan Stunting di Jepara Dukung Kemandirian Organisasi, Lazisnu Nalumsari Segera Terapkan Skema Baru Ikuti Progam Pengurus Cabang

Kyaiku · 13 Mar 2016 15:49 WIB ·

KH Muhsin Ali, Kiai Suwuk yang Berjuang di NU Sejak Kecil


 KH Muhsin Ali, Kiai Suwuk yang Berjuang di NU Sejak Kecil Perbesar

Kiai Muhsin dan Habib Syiekh

KH Muhsin bersama Habib Syeikh bin Abdul Qadir


JEPARA – NU berduka. KH Muhsin Ali, Bugel, Kedung, dipanggil oleh Allah SWT pada Jumat malam (11/03/2016) pukul 22.35 WIB, setelah dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Hadirin, Jepara sejak Jumat pagi.
“Selama ini Bapak memang sudah sakit-sakitan kena stroke,” terang Gus Sholahudin, putra tertua Kiai Muhsin saat ditemui di rumahnya, Bugel (12/03).
Kabar duka segera menyebar di media sosial, grup WhatsApp dan SMS. Malam itu juga NUJepara menuju lokasi. Banyak kiai, santri, tokoh masyarakat yang sudah hadir ke rumah duka. Ketua NU Jepara, KH. Hayatun Nufus, juga sudah ada di sana untuk takziyah.
Muhsin Ali sangat dikenal di Jepara karena murid-murid beliau banyak yang sukses dalam bidang dakwah Islam. Wakil ketua NU Jepara, Hisyam Zamroni, adalah salah satu daftar murid ngaji Nahwu Alfiyah kiai Muhsin yang kini jadi Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Batealit, Jepara.
Jasa-jasa kiai Muhsin dalam mendidik santri di madrasah dan pesantren Al-Mustaqim, Bugel, tentu tidak bisa dilupakan. Belum terungkap, berapa jumlah guru yang dulu pernah ngaji kepada kiai Muhsin. Jumlahnya bisa jadi ribuan. Wajar jika para pelayat membludak hingga jumlahnya ribuan. Ini membuktikan betapa Kiai Muhsin memiliki pengaruh luas di masyarakat Jepara.
Baca juga: Ribuan Pelayat Hadiri Pemakaman KH Muhsin Ali Bugel
Keseriusan Kiai Muhsin dalam berorganisasi, menurut keterangan Kiai Masduki, Sowan, Kedung, sudah dimulai sejak kecil. Kiai Muhsin merupakan ulama yang pada masa Soeharto berkuasa disegani oleh polisi dan tentara karena bisa suwuk. “Kiai Muhsin itu dulu banyak didekati polisi untuk membantu keamanan dan mengamankan,” kata Kiai Masduki, di Jepara (13/03).
Kemampuan Kiai Muhsin dalam suwuk mungkin didapatkan secara turun temurun dari orangtua. Penelusuran NUJepara menunjukkan jika silsilah Kiai Muhsin sampai kepada danyang Desa Bugel bernama Mbah Maulana Mangun Sejati dari jalur keturunan Mbah Hasan Kishoh. Kiai Hasan memiliki julukan Kishoh karena di Bugel dulu beliau dikenal sebagai dukun sunat. Qisho, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pisau, yakni pisau sunat. Selain terkenal master sunat, Mbah Hasan Kishoh juga dikenal sakti.
Kiai Muhsin Ali keturunan keempat Mbah Hasan Kishoh dari jalur ibu bernama Muslimah, istri Kiai Ali. Muslimah adalah putri kedua pasangan Kasmi dan Maryam, yakni putri tertua Kiai Abdurrohman bin Hasan Kishoh. Kiai Abdurrahman inilah yang di kemudian hari banyak melahirkan kiai dan ulama di sekitar Bugel. Tentang siapa saja dari keturunan Mbah Abdurrohman ini, NUJepara akan menelusuri lebih lanjut di lain waktu. (abd)

Artikel ini telah dibaca 314 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar

23 Mei 2023 - 01:05 WIB

Ketika K.H.R Asnawi Kudus Berwasiat untuk Tidak Membanggakan Nasab

20 Mei 2023 - 01:03 WIB

Harlah 92 dan Haul Masyayih Masalikil Huda, Bakal Hadirkan Rais Aam PBNU

10 Mei 2023 - 06:17 WIB

Kyai Zahid Arafat, Ulama Organisatoris dan Sang Singa Podium

5 Mei 2023 - 02:44 WIB

Ramadhan Terakhir Bertemu Mbah Maimoen: “Terjebak Di Tengah Para Haba’ib & Petinggi Politik!”

17 April 2023 - 01:20 WIB

KH Maimun Zubair

Beda Gus Miek – Beda Mbah Shobib, Ihwal “Mendidik-Anak” dan “Membangkitkan Ekspresi-Kerinduan” yang Mendalam

3 April 2023 - 04:01 WIB

Trending di Kabar
%d blogger menyukai ini: