nujepara.or.id – Dalam rangka memperingati Haul ke-14 presiden RI Ke-4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemarin Jum’at (19/1/2024), sejumlah kiyai, TNI-Polri di Kabupaten Jepara, berkumpul di Majlis Kopi An-Nahdhoh Balekambang Jepara.
Majlis asuhan Kyai muda NU Jateng kharismatik, KH. Dr. Nasrulloh Afandi tersebut berlokasi di sebrang jalan pesantren putri Balekambang Nalumsari Jepara.
Selain ratusan anggota majlis tersebut, hadir juga jajaran Polres Jepara yang diwakili oleh Wakapolres Kompol Indra Jaya Syaputra. Serta Dandim 0719 Jepara yang di wakili Kasdim Mayor Arm Sarifudin Widianto.
Ada juga sejumlah tamu undangan antaranya LO KODAM Diponegoro Kolonel Marinir Dr. Moh. Shofii Norman. Serta beberapa anggota KODIM dan anggota POLRES Jepara, DANRAMIL, Kapolsek setempat.
Sedangkan tausiyah kebangssan di sampaikan oleh KH. Charis Rohman selaku Ketua PCNU Kab. Jepara
Kegiatan yang diawali Barjanji, tahlil, dan Istighotsan solawat Nariyah dan Solawat Jibril. Dilanjutkan silaturahmi ramah tamah, sambutan dan ceramah.
Sambutan pertama sebagai pengasuh Majlis Kopi An-Nahdhoh Balekambang, Gus Nasrul menegaskan pentingnya ahlak dalam keberlanjutan negara Indonesia.
“Salah satu tauladan Gus Dur adalah akhlak yang low profil dengan semua elemen bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Disaat banyak orang, ketika punya jabatan mendadak langsung berubah sikap, jaga jarak dengan banyak kalangan. Rendah hati dengan punya jabatan itu, adalah akhlak yang langka dalam kehidupan modern ini.
Dilanjutkan oleh Kolonel Norman, menegaskan bahwa para TNI/ Polri perlu untuk menghadiri majlis-majlis pengajian dan majlis dzikir semacam majlis asuhan Gus Nasrul ini. Sebagaimana Gus Dur mampu menjadikan wawasan keagaman sebagai pijakan bernegara.
“Sehingga dunia dapat, akhirat pun tidak diabaikan,” pesan Kolonel Norman.
Sementara itu, Dandim Jepara yang disampaikan oleh Kasdim berkisah tentang peran Gus Dur saat menjabat Presiden RI.
“Bahwa pribadi saya, awal menjadi perwira saat Gus Dur menjabat Presiden RI. Beliaulah tokoh pembangunan berbasis Maritim dan tokoh pendidikan berbasis Maritim,” terang kisahnya
Dilanjutkan Sambutan Kapolres Jepara, yang disampaikan oleh Wakapolres menuturkan:
“Tidak diragukan lagi, bahwa Gus Dur adalah Guru bangsa dengan membawa banyak perubahan, yang penuh dengan toleransi, tanpa membedakan suku, agama, adat dan tradisi, tapi langkah-langkah Gus Dur tidak melenceng dari norma-norma agama, serta menjungjung tinggi pancasila sebagai asas negara. Hal itu harus selalu dikenang untuk kita tiru,” imbuh Wakapolres
Sedangkan acara penutup adalah ceramah oleh KH Haris Rahman (Ketua PCNU Jepara)
Kiyai Haris menegaskan, bahwa untuk menjadi seorang tokoh panutan ummat, jangan lupa hal interaksi dengan sesama manusia, harus dilandasi dengan ilmu dan wawasan yang meliputi berbagai bidang, sehingga bias diterim oleh khalayak luas, sebagaimana Gus Dur yang multi talenta.
Adapun tempat acara tersebut, bernama resmi : Majlis Kopi an-Nahdhoh Balekambang tempat mengaji dan bersolawat.
Terkait nama majlis tersebut, Gus Nasrul menyatakan bahwa Kopi merupakan simbol kehangatan dan semangat. Sedangkan An-nahdoh diartikan kebangkitan, diharapkan dari yang semula masih malas ibadah, malas mengaji, malas bersolawat, setelah bergabung dengan majlis tersebut, akan menjadi bangkit untuk rajin ibadah, rajin mengaji, serta rajin bersolawat.
Majlis tersebut berdiri pada Juli 2023, hinga kini anggota tetapnya sudah mencapai ratusan. Terdiri para ustad, para kiyai, para tokoh pemuda, dari sejumlah kecamatan di kabupaten Jepara, dan Kudus.
Aktivitas majelis tersebut, antaranya rutinan sebulan sekali pada malam Sabtu Legi pukul 20.00-21.30 WIB. Dengan acara istighotsah solawat Jibril dan solawat Nariyah, serta tausiyah oleh Dr KH Nasrulloh Afandi yang akrab disapa Gus Nasrul, yang juga aktif ceramah di berbagai provinsi di Indonesia itu.