nujepara.or.id – Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi muslim. Karena itu, seseorang yang mencari ilmu harus memiliki bekal yang cukup, sehingga bisa sesuai harapan. Secara umum modal pertama yang harus dimiliki pencari ilmu adalah memiliki niat yang sungguh-sungguh.
Salah satu penunjang untuk kelancaran dalam pembelajaran adalah keinginan atau minat belajar yang harus dimiliki oleh para pelajar. Tanpa adanya minat belajar, maka ia tidak dapat menguasai pelajaran yang diajarkan oleh guru saat di sekolah.
Karena semua itu akan berpengaruh signifikan terhadap pencapaian hasil belajar. jika seorang anak memiliki minat belajar yang tinggi, maka akan membantu untuk menunjang proses pembelajaran yang semakin membaik, begitu pula sebaliknya.
Pada zaman sekarang, semakin banyak anak yang suka mengikuti progam bimbingan belajar (bimbel). Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) X tematik covid-19 yang berada di Desa Tahunan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara mengadakan rutinan yang berupa kegiatan bimbel.
Ketua mitra, Fathiyaturrahmah mengatakan kegiatan bimbel ini merupakan salah satu progam kerja dari kelompok 2 yang bermitra dengan perpustakaan Desa Tahunan. “Setelah melakukan setting layout dan pengecatan kurang lebih dua minggu, Kegiatan bimbel dimulai mulai tanggal 1 Maret 2021,” katanya.
Selama KKN berlangsung mahasiswa mengadakan bimbel untuk anak-anak di Desa Tahunan. Bimbingan belajar dilaksanakan setiap Senin sampai Sabtu di Perpusdes.
Acara ini disambut baik oleh warga sekitar. Bisa dilihat dari jumlah anak yang mengikuti bimbel di posko. Semakin hari, jumlahnya semakin bertambah. Kegiatan bimbel ini sangat membantu anak-anak untuk memahami pembelajaran di sekolah. Paling tidak, mahasiswa KKN bisa membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh para guru saat ada di sekolah.
Walaupun dalam bimbel ini disesuaikan dengan keinginan dan permintaan anak, namun dalam pembelajaran akan diusahakan seoptimal mungkin. Kebanyakan dari anak-anak yang datang ke posko, mengaku agak kesusahan dalam memahami sebagian pelajaran. Dari sinilah, yang membedakan tempat sekolah dengan bimbel yang diadakan oleh mahasiswa KKN, yaitu pembelajaran yang santai, intensif, dan lebih interaktif. Oleh karena itu, anak-anak bisa terbantu untuk menghadapi kesusahan dalam pembelajaran.
Bimbel yang diadakan bukan hanya pendidikan yang bersifat pengetahuan formal saja. Akan tetapi, anak-anak juga di ajari pengetahuan seperti belajar bahasa inggris. Salah satu tujuan bimbel sendiri yaitu untuk meningkatkan minat belajar anak-anak dengan cara membantu kesulitan anak-anak dalam proses pembelajaran.
Petinggi Desa Tahunan, Muhadi mengungkapkan kegiatan pendampingan pembelajaran yang diadakan oleh mahasiswa KKN ini penting bagi anak-anak generasi penerus, apalagi kegiatan tersebut dilakukan di perpustakaan desa yang mana sesuai dengan salah satu program desa yaitu membangkitkan gemar membaca bagi anak-anak di desa Tahunan.
Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya bimbel ini, anak-anak bisa lebih memahami pelajaran yang belum bisa.
“Walaupun kegiatan bimbingan saat belajar santai, namun kondisinya masih tetap kondusif. Meskipun waktunya hanya singkat, semoga dengan adanya bimbel yang diadakan oleh mahasiswa KKN bisa membantu meningkatkan minat belajar anak-anak yang masih dilingkup sekolah, sehingga sumber daya manusia (SDM) menjadi semakin membaik dan bermanfaat untuk warga sekitar yang ada di Desa Tahunan,” (sj)