nujepara.or.id – Nahdlatul Ulama (NU) terbagi menjadi 2 yaitu Masyarakat NU dan Kader NU. Pernyataan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Gus Ulil Abshar Abdalla ini, kami simak dalam momen silaturahmi baru baru ini.
Masyarakat NU yakni masyarakat umum yang telah melakukan Amaliyah Aswaja an-Nahdliyah seperti tahlil, maulid, yasin dan lain lain. Sedangkan Kader NU merupakan orang-orang yang dipersiapkan oleh NU untuk niat ikhlas mengurusi NU. Kader NU adalah orang-orang yang dikumpulkan, dibina, dididik oleh organisasi NU melalui jenjang kaderisasi resmi.
“Keduanya merupakan aset NU untuk membesarkan NU dan menjaga ajaran aswaja di Bumi Nusantara,” begitu tegas Gus Ulil kepada kami Pengurus Lakpesdam PCNU Jepara.
Berdasar Peraturan Perkumpulan NU, jenjang kaderisasi NU terbagi menjadi tiga. Ketiga jenjang kaderisasi itu adalah Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU), Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU), dan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN-NU).
“PD PKPNU diharapkan diikuti setiap kader PCNU dan MWCNU, tetapi tidak semua lulusan PD PKPNU dapat mengikuti PMKNU. Hal ini lantaran terdapat tes terlebih dahulu dan terdapat pengorbanan waktu dan biaya,” ungkap Gus Ulil.
Lakpesdam PCNU Jepara telah melaksanakan PD-PKPNU sebanyak 3 kali. Pertama di Balekambang, MWC NU Bangsri dan MWC Mlonggo. Para alumni diharapkan menjadi motor penggerak baik di tingkat cabang sampai ranting. Meski masih terdapat pekerjaan rumah berkaitan dengan tindaklanjut, kini Lakpesdam PCNU Jepara tengah merumuskan hal tersebut.
“PC Lakpesadam mesti memperhatikan skala prioritas,” ujar Gus Ulil.
Di tengah diskusi tersebut, salah seorang rekan NU dari Pati, menyambung perbicangan kami. Selama ini, rekan NU dari Pati ini telah lama menjadi motor penggerak di Papua.
Ia berbagi banyak hal terkait dinamika NU di Papua. Salah satu hal yang menarik adalah pentingnya sertifikasi atas nama NU tehadap wakaf tanah atau bangunan yang dikelola NU.
Hal ini dirasa penting mengingat seringkali terjadi masalah pasca kepengurusan NU purna. Akhirnya lambat laun terjadi sengketa atas pengakuan hak.
Di akhir diskusi Lakpesdam NU Jepara menyampaikan rencana akan mengadakan PMKNU dengan peserta sekitar 50-60 orang. PMKNU dilaksanakan standar 5 hari tanpa putus. Layaknya PDPKPNU NU kegiatan ini adalah eksklusif.
Lakpesdam NU Jepara juga silaturahmi dengan Mustasyar NU KH Musthofa Bisri (Gus Mus) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin. Kami berkesampatan mendapatkan doa dari beliau di momen lebaran ini. Gus mus dari sisi usia memang semakin menua namun hingga kini masih tetap aktif berkontribusi untuk NU.
Semoga beliau selalu diberi kesehatan untuk mengurusi umat. Semoga juga NU selalu menelurkan sosok-sosok seperti Gus Mus.
Berpijak dari itu, Lakpesdam PCNU Jepara tahun ini masih fokus dengan kaderisasi di NU. Tujuannya agar lahir kader-kader penerus yang mau mengurusi NU. Mereka adalah kader NU tulen, tidak hanya sekadar menjadi masyarakat NU.