Menu

Mode Gelap
Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

Hujjah Aswaja · 6 Mei 2022 03:25 WIB ·

Makna Cerdas Teks Hadits Puasa Syawal: Bodho Kupat Lepet dan Lombanan


 Makna Cerdas Teks Hadits Puasa Syawal: Bodho Kupat Lepet dan Lombanan Perbesar

Oleh: Kiai Hisyam Zamroni

nujepara.or.id-Terlepas dari ragam makna filosofis tentang Kupat dan Lepet, ada hal yang menarik jika kita telisik lebih jauh dari sisi makna cerdas yang diberikan oleh Walisongo terhadap hadits Kanjeng Nabi Muhammad SAW tentang anjuran puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal setelah Bodho Iedul Fitri.

Walisongo memaknai hadits tentang anjuran puasa 6 (enam) di bulan Syawal setelah bodo iedul fitri tidak hanya dari sisi “fiqih” tapi juga dimaknai dari sisi “budaya” dengan harapan agar menjalankan puasa 6 (enam) hari di bulan syawal menjadi “tradisi baik” bagi masyarakat yang juga disudahi dengan istilah “bodho” yang kemudian disebut “bodho cilik atau bodho kupat lepet” melalui acara “lombanan”.

Jadi, Bodho Cilik atau Bodho Kupat Lepet adalah “rangkaian ibadah” yang diawali dari puasa Ramadhan yang diakhiri dengan riyoyo, lebaran dan bodho iedul fitri yang setelahnya dilanjutkan dengan puasa 6 (enam) hari di bulan syawal yang diahiri dengan bodho cilik atau bodo kupat lepet yang kemudian di-implementasikan melalui perayaan “lombanan” sebagai ungkapan rasa syukur telah tuntas menjawab “sapaan” Gusti Allah SWT yang wajib yaitu berupa puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan sapaan Kanjeng Nabi Muhammad SAW yaitu berupa puasa sunnah enam (hari) di bulan Syawal.

Lombanan adalah hari “Maritim Nusantara” yaitu ekspresi spiritual yang berupa “sedekah laut” yang dilakukan oleh masyarakat pesisir di seluruh Nusantara sebagai rasa syukur kepada Gusti Allah SWT dengan landasan teks agama yang kokoh yaitu “pen-tuntas-an” ritual ibadah sunnah puasa enam (6) hari setelah hari raya iedul fitri. Hal ini menunjukkan bahwa keberagamaan dan kebudayaan adalah sinergis yaitu boleh jadi melalui kecerdasan memaknai teks teks agama bisa menjadi budaya yang mentradisi dari waktu ke waktu sehingga kemudian tercipta peradaban baru. Sebaliknya setelah acara lombanan maka pada bulan dzul-kangidah melaksanakan “Kabumi” atau sedekah bumi yang disebut hari “Hari Bumi Nusantara” yang dilaksanakan di desa desa se Nusantara.

Tafsir Cerdas Walisongo terhadap teks suci ini menjadikan proses keberagamaan tidak “kering kerontang” akan tetapi menjadikan beragama selalu “hidup” karena bersinergi dengan situasi, kondisi dan sosio-cultural yang dihadapi dan dilaluinya.

Semangat tafsir Walisongo ini harus menjadi inspirasi bagi generasi sekarang untuk selalu berinovasi atau selalu “menafsir ulang” teks dalil agama dengan realitas yang dihadapi tanpa mencerabut akar agama yang sudah “pakem”, sebagaimana pitutur Kanjeng Sultan Agung;

“Agama itu laksana Syair sedangkan yang berubah adalah gendingnya yang menyesuaikan dengan langgam li zamanin wa makanin”.

(Kiai Hisyam Zamroni, Wakil Ketua Tanfizdiyah PCNU Kabupaten Jepara)

Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara

21 April 2025 - 11:19 WIB

Majelis Alumni IPNU-IPPNU Kecamatan Nalumsari foto bersama di sela-sela kegiatan Reuni dan Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H, Minggu (20/4/2025)

RA. Kartini : “Ada” Tapi Masih Terlihat Dari Lubang Kecil

20 April 2025 - 13:14 WIB

R.A Kartini Jepara mengajar di Belakang Pendopo Kabupaten Jepara. (Museum R.A Kartini)

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

14 April 2025 - 23:08 WIB

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

14 April 2025 - 22:57 WIB

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus

13 April 2025 - 07:12 WIB

Halalbihalal Idulfitri 1446 H di Auditorium Unisnu Jepara

Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

30 Maret 2025 - 10:06 WIB

Trending di Bahtsul Masail