Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Hujjah Aswaja · 13 Mar 2024 04:55 WIB ·

Marhaban Ya Ramadhan: Bulan Anugerah, Kesempatan, dan Tanggung Jawab


 Marhaban Ya Ramadhan: Bulan Anugerah, Kesempatan, dan Tanggung Jawab Perbesar

Oleh : DR. H. Ahmad Maghfurin

nujepara.or.id – Setiap tahun, saat bulan Ramadhan tiba, umat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan penuh kegembiraan, harap, dan antusiasme. Bulan suci ini tidak hanya dianggap sebagai sebuah masa di mana puasa dilakukan sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai sebuah periode yang penuh berkah, ampunan, dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Ketika Rasulullah SAW. menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan bulan Ramadhan kepada para sahabatnya, beliau menggambarkan bulan ini sebagai “bulan yang diberkati”, di mana pintu-pintu surga terbuka lebar, pintu-pintu neraka tertutup rapat, dan setan-setan diikat kuat (HR. Muslim). Ungkapan ini mengandung makna mendalam yang memperjelas keistimewaan bulan Ramadhan di mata Allah SWT. Rasulullah tidak hanya menyampaikan kabar baik tentang kedatangan bulan tersebut, tetapi juga memberikan gambaran tentang perubahan spiritual yang akan terjadi pada umat Islam selama bulan ini.


Dalam ungkapan beliau tentang pintu-pintu surga yang terbuka lebar, kita dapat merasakan betapa Allah SWT membuka pintu-pintu rahmat-Nya dengan luas selama bulan Ramadhan. Ini mengandung arti bahwa Allah SWT menyediakan suasana yang kondusif bagi umat Islam untuk melakukan kebaikan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan pintu surga yang terbuka lebar, Allah SWT memberikan peluang besar bagi umat Islam untuk meraih ampunan-Nya dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda atas amal kebaikan yang dilakukan selama bulan suci ini.


Dalam bulan Ramadhan, ibadah puasa menjadi fokus utama umat Islam. Namun, puasa bukanlah satu-satunya ibadah selama bulan ini. Umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, seperti memberikan sedekah, melaksanakan shalat tarawih, membaca dan menghafal Al-Qur’an, serta menghadiri majlis ta’lim dan pengajian agama. Semua aktivitas ini bertujuan untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT dan meningkatkan ketaatan kepada-Nya.


Selain itu, ketika Rasulullah SAW. menyatakan bahwa pintu-pintu neraka tertutup rapat dan setan diikat kuat, hal ini mencerminkan perlindungan yang diberikan Allah SWT kepada umat Islam dari godaan dan pengaruh negatif setan. Dengan pintu neraka yang tertutup dan setan yang diikat, Allah SWT memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk menghindari perbuatan dosa dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan bukan hanya tentang memperbanyak amal ibadah, tetapi juga tentang membersihkan diri dari dosa-dosa dan meningkatkan kualitas spiritualitas.


Pesan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW tentang keistimewaan bulan Ramadhan tidak hanya mengandung arti tentang keberkahan dan ampunan yang melimpah, tetapi juga mengingatkan umat Islam akan tanggung jawab mereka untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan Allah SWT. Kehadiran bulan Ramadhan bukanlah sekadar momen untuk menjalankan kewajiban ibadah puasa, tetapi juga merupakan panggilan untuk introspeksi diri, memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, dan meningkatkan kualitas iman dan taqwa agar memperoleh manfaat yang sejati dari kedatangan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.


Menyambut bulan Ramadhan merupakan sebuah panggilan untuk mempersiapkan diri secara menyeluruh, bukan hanya secara fisik dengan menyiapkan makanan dan minuman untuk berbuka puasa, tetapi yang lebih penting lagi adalah mempersiapkan hati dan jiwa untuk meraih keberkahan bulan suci ini. Bulan Ramadhan bukanlah sekadar periode di mana kita menahan lapar dan dahaga dari fajar hingga senja, tetapi juga merupakan waktu yang tepat untuk introspeksi mendalam dan transformasi spiritual.
Selama bulan Ramadhan, umat Islam diingatkan untuk merefleksikan diri secara mendalam. Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali perjalanan spiritual kita, mengevaluasi kebiasaan dan perilaku kita, serta mengidentifikasi area-area di mana kita perlu memperbaiki diri. Bulan Ramadhan juga adalah waktu yang tepat untuk bertaubat dari dosa-dosa. Dalam suasana yang penuh dengan ampunan dan rahmat Allah SWT, kita diingatkan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni selama kita sungguh-sungguh bertaubat dengan tulus dan ikhlas. Kita diminta untuk menghadapi diri kita sendiri dengan jujur, mengakui kesalahan kita, dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa depan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menyatakan, “Celakalah orang yang menyambut bulan Ramadhan namun tidak mendapatkan ampunan dari Allah SWT.” (HR. Tirmidzi). Pesan ini mengingatkan umat Islam akan tanggung jawab mereka untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk beribadah dan bertobat.


Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, dengan memperbanyak amal ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan memperbaiki perilaku dan akhlak kita sebagai umat Islam. Dengan demikian, kita akan mampu meraih keberkahan, ampunan, dan rahmat dari-Nya, serta mendapatkan manfaat sejati dari bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

DR. H. Ahmad Maghfurin. Dosen UIN Walisongo Semarang, Ketua LPT NU-Jepara dan Pengasuh Pondok Pesantren Sadamiyyah- Guyangan, Bangsri, Jepara.

Artikel ini telah dibaca 207 kali

Baca Lainnya

Pendidikan Karakter Anak Pada Saat Idulfitri

19 April 2024 - 08:40 WIB

Ilustrasi santri merayakan Idulfitri.

Filosofi Makna Budaya Kupat dan Lepet dalam Perayaan Idulfitri

9 April 2024 - 05:48 WIB

Rebutan kupat lepet saat pesta lomban

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (29)

9 April 2024 - 05:03 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (28)

9 April 2024 - 04:54 WIB

Ruh manusia ilustrasi

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (28)

8 April 2024 - 03:45 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (27)

7 April 2024 - 05:19 WIB

Mbah Soleh Darat
Trending di Hujjah Aswaja