Oleh : Muwasaun Niam, Wakil Ketua, Bidang Media PAC GP Ansor Pakis Aji dan Founder Jiwasantri.com
Dunia mengalami guncangan yang hebat dengan adanya wabah Corona Virus 2019, sehingga banyak menimbulkan korban meninggal yang berjatuhkan. Tak terhitung berapa jumlahnya yang setiap hari mengalami peningkatan yang flukuatif. Selain menimbulkan guncangan pada sisi kemanusiaan, pada sisi perekomonian mengalami guncangan yang cukup hebat. Misalnya di Indonesia, rupiah anjlok bebas terhadap dolar yang sekarang ini mulai tembus hingga 16 ribu rupiah.
Pada artikel kali ini saya tidak akan membahas mengenai dampak covid-19 ini terhadap sisi perekomian bangsa ini. Saya mengajak pada pembaca bersikap bijak yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang mematikan ini. Pada masa sekarang ini, pemerintah Indonesia mengimbau untuk masyarakat untuk berada di rumah, mulai dari secara tegas pemerintah meliburkan aktivitas belajar mengajar, menutup tempat wisata hingga pekerjaan harus berhenti dilakukan saat di kantor. Sehingga banyak pekerjaan dan pendidikan yang harus dilakukan di rumah alias di rumahkan.
Pada saat berada di rumah, masyarakat pasti banyak menyimak perkembangan virus yang satu ini melalui media nasional maupun media sosial. Tahukah anda bahwa ada banyak informasi yang bertebaran ternyata mengandung informasi yang salah alias hoaks. Sehingga hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang mulai tertipu denga informasi seperti ini. Seperti data yang dilansir oleh covid.go.id ada 188 hoax yang telah ditangkal. Itupun menurut saya ada banyak hoaks yang bertebaran di media sosial yang belum ditangkal sehingga banyak menimbulkan keresahaan di tengah-tengah kepanikan masyarakat.
Masyarakat Indonesia merupakan bagian yang aktif dalam penggunaan media sosial, dari berbagai macam riset. Setidaknya setiap orang masyarakat Indonesia minimal memiliki 2 akun media sosial yang digunakan secara aktif perharinya. Bisa dibayangkan para pengguna media sosial jika tidak bersikap bijak dalam penggunaan media, terlebih menggunakan media ini untuk memplintir hanya untuk membalaskan kepentingan politik sesaat.
Bagi kita yang sering menyimak berita dari media maupun media sosial, bahwa kita harus mulai memberikan informasi yang benar, sugesti positif serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Bagi kalangan organisatoris dan mahasiswa hal ini merupakan kewajiban untuk menggunakan media dengan bijak. Sebenarnya seperti apa sih kita seharusnya menggunakan media sosial yang tepat pada saat seperti ini?
Pertama, memberikan informasi kepada masyarakat dengan informasi yang benar-benar valid. Semisal, banyak informasi cara pencegahan covid-19 yang telah dibuat oleh pemerintah hingga organisasi-organisasi kemasyarakatan. Silakan sebarkan informasi anda melalui media sosial anda, minimal setiap hari satu, sehingga bila ada yang membaca share informasi tersebut ada masyarakat yang mulai bertambah informasi dan teredukasi mengenai cara pencegahan covid-19.
Kedua, sugesti positif yang harus mulai disebarkan. Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang, sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui atau meyakini apa yang dikehendaki dari padanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian sugesti adalah pendapat yang dikemukakan, anjuran, saran dan juga berarti pengaruh dan sebagainya yang dapat menggerakkan hati orang, dorongan. Bagi pengguna media sosial, memberikan sugesti pada orang lain adalah langkah yang dapat diambil, hal ini akan memberikan ketenangan di tengah-tengah masyarakat yang mulai panik. Semisal langkah yang dapat diambil dengan menyebarkan informasi bahwa banyak masyarakat di belahan dunia yang mulai sembuh dan terhindar dari covid-19. Selain itu, memberikan sugesti pada masyarakat bahwa kita tidak perlu panik, sehingga pemerintah dapat lebih mudah dalam penanganan wabah ini mulai dari korban jiwa, perekomonian maupun dari dampak yang lain.
Dua langkah penggunaan media sosial tadi dapat dilakukan pada saat ini, mari menjadi pengguna media yang bijak dan ikut serta dalam menangani pandemic covid-19. Serta jangan lupa untuk bersikap aman terlebih dahulu dengan tidak untuk berpergian dan berdo’a pada Allah agar wabah ini segera usai. Mari perangi bersama virus ini dengan gerakan yang massif, jangan biarkan pemerintah melalui tenaga medisnya untuk bekerja sendirian dalam hal ini. Mari saling berperan untuk menghilangkan covid-19, sehingga masalah ini dapat segera teratasi serta bila wabah ini cepat teratasi tentunya kita dapat kembali beraktifitas dengan segera. (*)