Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)
nujepara.or.id- Ila hadhroti Nabiyyina wa Habibina wa Syafi’ina wa Maulana Sayyidina Muhammadin Shollallahu Alaihi Wassallam. Al Fatihah
Wa Ila Hadhroti Syech Abdul Qodir al Jilaniy Wa Syech Imam Abul Hasan Asy-Syadzily wa ila khadhroti min imamitthoriqoh kullihim. Al Fatihah
Tsumma ila khadroti ahli sanadina fi kitabil burdah al Habib Abdullah al Hindwan min al Al Habib Ali As Shihab min Asy Syech Nawawi al jepara min syaikhina wa murobbi ruhina simbah Sholeh Darat ushulihi wa furu’ihi, wa ustadzihi wa muridihi wa liman atba’a ilaihi. Al Fatihah
Tsumna ila khadhroti khusushon shohibil burdah Syech imam Abu Abdullah Muhammad bin Sa’id al Bushiriy. Al Fatihah
Bismillahirrohmanirrohim
Nadham
(3)
Fama Li’ainika in Qultakfufa Hamata # Wamaa Liqolbika in Qultasrafiq Yahimi
Maka ketika muhib menghindar dari jatuh cinta dan pilu hatinya; maka Nadhim menegur; Hai orang yang Munkiril Muhib; sebabnya apa kok sampai matamu itu bercucuran air mata yang terus menerus sehingga jika kamu berkata kepada matamu; Hai mataku jangan lah cucuran air mata ini tidak ada orang yg tahu.
Kalau aku ini jatuh cinta kepada seseorang. Maka manakala masih bercucuran air matamu dan tidak sama sekali menggubris nasehatmu dan masih tetap bercucuran air matamu dan cucuran air matamu itu bukan karena di sengaja, maka itu semua menunjukan bahwa jatuh cintahmu tidak mengada ngada.
Dan lagi apa sebabnya hatimu menjadi jatuh cinta dan mabuk cinta? Sehingga manakala kamu berbisik kpd hatimu; Hai Hatiku Jangan lah pilu hati dan jatuh cinta seperti ini, lebih baik tenang dan sadar jangan seperti orang gila. Akan tetapi masih juga jatuh cinta dan mabuk cinta, demikian itu apakah mengada ngada jatuh cintamu. Karena setiap orang yang bercucuran air mata, jatuh cinta dan mabuk cinta itu tentu ada orang yang dikasihi dan ada orang yang disayangi, yang demikian itu lah yang dsbt “mahabbah” yakni cinta kasih yang dalam.
Maka lafadl “fama” dan “ma” itu adalah ma istifham yang bermakna “akfufa” yaitu tahan lah air matamu sedangkan “hamata” bermakna air matanya masih bercucuran. Makna “istafiq” adalah sadar lah hatimu jangan gila. Makna “yahimi” adalah masih gila dan mabuk.
Maka kemudian syech Imam al Bushiriy mengalihkan dari kata Mukhotab ke Ghoib. Artinya memberi tahu orang yang ada hadir beralih memberi tahu kepada yang tidak ada ghoib.
Semoga ngaji burdah pada sesi ini manfaat, barokah dan mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW fiddiniy waddun-ya wal akhiroh. Amin Amin Amin
Bersambung..