Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)
nujepara.or.id- Ila hadhroti Nabiyyina wa Habibina wa Syafi’ina wa Maulana Sayyidina Muhammadin Shollallahu Alaihi Wassallam. Al Fatihah
Wa Ila Hadhroti Syech Abdul Qodir al Jilaniy Wa Syech Imam Abul Hasan Asy-Syadzily wa ila khadhroti min imamitthoriqoh kullihim. Al Fatihah
Tsumma ila khadroti ahli sanadina fi kitabil burdah al Habib Abdullah al Hindwan min al Al Habib Ali As Shihab min Asy Syech Nawawi al jepara min syaikhina wa murobbi ruhina simbah Sholeh Darat ushulihi wa furu’ihi, wa ustadzihi wa muridihi wa liman atba’a ilaihi. Al Fatihah
Tsumna ila khadhroti khusushon shohibil burdah Syech imam Abu Abdullah Muhammad bin Sa’id al Bushiriy. Al Fatihah
Bismillahirrohmanirrohim
Nadhom
(14)
Fashlun
Fittakhdziri min Hawa an Nafsi
Fa Inna Amma Rotiy Bissui Matta’adot # Min Jahliha Binadziris Syaibi Wal Haromi
Makanya saya tidak menerima nasehat dari orang tua dari celaannya kepada saya bukan karena nafsu amarahku yang memerintahkan berbuat tercela yang kemudian aku tidak menerima nasehatnya dari sisi banget bodohnya utusan orang tua atawa sebab tuwanya akan tetapi orang tuwa tersebut menasehati tentang datangnya kematian dan hilangnya amal dengan sebab ketuwaan beliau.
Fa in qulta seperti apa artinya lafald Ammarotiy Bissui; karena berupa amar itu nafsu, dan berupa ma’mur itu juga nafsu maka anta amar dan ma’mur itu satu kesatuan.
Fal Jawab; Apabila nafsu itu berbeda atau bertentangan dg syari’at maka dsb “amar bissui” dan ketika perintah maka nafsu itu dsb “ma’mur”.
Sesungguhnya amar bissui itu nafsul insan. Sedangkan ma+mur itu badanul insan. Maka nafsu mengajak badanul insan di dalam masalah syahwat sedangkan nafsu amarah itu nafsu yang mengajak untuk tidak melakukan perkara syariat. Maka apa pun yang diinginkan nafsu itu terturuti dan tidak bisa di cegah dan tidak mungkin mau mengikuti jalan yang benar dan tiadk mungkin mendapatkan “nurul hidayah”.
Seperti dawuh Gusti Allah SWT di dalam cerita Sayyidina Nabi Yusuf AS ; Annan Nafsa La Ammarotum Bissui dan Ana Nafsul Lawwamah yaitu nafsu yg terjebak di dalam kema’siyatan karena sudah dari awalnya ditaqdir dengan ma’siyat.
Sedangkan nafsul muthmainnah yaitu nafsu yang tenang dan nerima yaitu menerima iman dan kebenaran janji Gusti Allah SWT. Maka nafsul muthmainnah itu selamanya mengikuti perintah ila Liqoillahi Subhanahu Wa Ta’ala yg telah disebutkan di dalam.al Qur’an; Ya Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah kemudian berkata syech Imam al Bushiriy yg diathafkan dengan lafald “matta’adot”.
Semoga ngaji burdah pada sesi ini manfaat, barokah dan mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW fiddiniy waddun-ya wal akhiroh.. Amin Amin Amin
Bersambung..