Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)
Ila hadhroti Nabiyyina wa Habibina wa Syafi’ina wa Maulana Sayyidina Muhammadin Shollallahu Alaihi Wassalla.. Al Fatihah
Wa Ila Hadhroti Syech Abdul Qodir al Jilaniy Wa Syech Imam Abul Hasan Asy-Syadzily wa ila khadhroti min imamitthoriqoti kullihim.. Al Fatihah
Tsumma ila khadroti ahli sanadina fi kitabil burdah al Habib Abdullah al Hindwan min al Al Habib Ali As Shihab min Asy Syech Nawawi al jepara min syaikhina wa murobbi ruhina simbah Sholeh Darat ushulihi wa furu’ihi, wa ustadzihi wa muridihi wa liman atba’a ilaihi.. Al Fatihah
Tsumna ila khadhroti khusushon shohibil burdah Syech imam Abu Abdullah Muhammad bin Sa’id al Bushiriy.. Al Fatihah
Bismillahirrohmanirrohim
Muqoddimah
(3)
Maka dari itu para Ulama Syu’aro Mutaqoddimin tidak mampu saat ingin menyempurnakan memuji dan mencintai kepada Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW karena sifat kebaikan/kebagusanya Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW itu tidak ada ahirnya/ujungnya. Karena sifat Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW itu merujuk dan mengikuti al Qur’an sedangkan al Qur’an itu Kalamullahi ‘Azza wa Jalla.
Karena sifat Kalamullah itu tidak ada ahir/ujungnya, maka para intelektual awwalin wa akhirin tdk menjangkau akalnya di dalam keinginannya mengetahui sifat Kamalati Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW apalagi meng-otak atik sifatnya, tdk mungkin bisa.
Karena Salah satu sifat Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW itu Nur yang Jasid (berjasad/ada jasadnya) padahal logikanya Nur itu itu tdk berjasad. Adapun bukti atawa tanda bahwa kalau Baginda Nabi Muhammad Rosullah SAW itu Nur, bisa dilihat ketika Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW sedang berdiri di atas sinar matahari maka tdk ada bayangannya. Dan juga ketika duduk di lihat dari semua penjuru sama persis melihat Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW dari arah depan.
Ada contoh lagi, salah satu sifat Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW adalah Ruh yang Jasid artinya Ruh yg mempunyai Jasad karena logikanya Ruh itu tdk mempunyai Jasad secara fisik. Adapun bukti dan tanda bahwa Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW mempunyai Ruh Jasid adalah ketika Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW sedang melakukan Mi’roj yaitu naik tangga langit yg berjumlah sepuluh tingkatan, karena sesungguhnya Mi’roj itu maknanya adl tangga. Dan tangga itu merupakan sarana naiknya Arwah menuju langit yg dilakukan oleh Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW dg menaiki tangga Arwah.
Hal ini menunjukkah sesungguhnya Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW itu Ruh kembali Huwa Ruhul Arwah wa Nurul Anwar kembali Huha Ruhu Ruhu Jasadil Kawnaini kembali Huwassababu fi Kullil Maujud kembali Huwa A’yanul Kholqi Kullihim kembali Huwa Ainul Wujudil Ulwi Wassufli wa Ainul Hayatiddaroini kembali Huwa ‘Ainu Sirrillahil Qodim, wa ‘Ainul Hayatil Maujudat bal Huwal ‘Arsyu wal Qolamu wal Lawkhu, Wa Huwattiryaq artinya menjadi penawar seluruh dosa dosa. Seperti yg disebutkan dalam sebuah Hadits bahwa bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW itu mampu melebur dosa seperti halnya air mematikan api.
Semoga ngaji burdah pada sesi ini manfaat, barokah dan mendapatkan Syafaat Baginda Nabi Muhammad Rosulullah SAW di dunia dan ahirat .. Amin Amin Amin
Regolngabul
Bersambung..