Oleh Kiai Hisyam Zamroni*
nujepara.or.id – Gusti Allah SWT menciptakan manusia dengan segala keistimewaannya (masterpiece). Hal ini termaktub di dalam Al-qur’an:
“Laqod kholaqnal insana fi ahsani taqwim. Tsumma rodadnahu asfala safilin.”
Salah satu keistimewaan manusia adalah “ahsanu taqwim” yaitu memiliki akal untuk berfikir, memahami dan menganalis sesuatu sehingga mampu menciptakan dan membangun peradaban serta memberikan solusi problematika yang berkembang di tengah masyarakat.
Konsep “ahsanu taqwim” yang disematkan kepada manusia memberikan kesadaran bahwa manusia harus hidup dengan “optimisme”, selalu berfikir positif dan memiliki etos kerja yang tinggi sehingga tercipta kreativitas dan produktivitas yang tinggi.
Sebaliknya, Jika hal itu tidak disadari bahkan cenderung “mengabaikan dan lalai” maka manusia akan “terjebak” pada “kubangan” yang paling curam yaitu akan menuai berbagai kegagalan (asfala safilin) dalam hidup dan kehidupan.
Dua poros antara “ahsanu taqwim” dan “asfala safilin” adalah pilihan manusia yang secara inheren menjadi sebuah tantangan hidup. Ia boleh berusaha keras untuk mengembangkan kemampuan intelektualitasnya dan atau “terpuruk” dalam kubangan kebodohannya.
Semoga Gusti Allah SWT memberikan kepada kita kekuatan optimisme dan etos kerja serta kesehatan sehingga mampu menjadi manusia yang cerdas, kreatif dan produktif. Aamiin Aamiin Aamiin
*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara