Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Hujjah Aswaja · 31 Mar 2024 03:12 WIB ·

Ngaji Tematik Ramadhan : Revolusi Damai Fathu Makkah ( 20 Ramadhan )


 Ilustrasi Mekah zaman dulu Perbesar

Ilustrasi Mekah zaman dulu

Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)

nujepara.or.id- Saat perjanjian Hudaibiyah di langgar oleh orang orang kafir Qurays, Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW memutuskan untuk “membuka perdamaian baru” menuju makkah sebagai sebuah upaya untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa Islam membawa ajaran yang konsisten, bertanggung jawab dan penuh kasih sayang sebagaimana pidato Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW saat hendak berangkat ke Makkah bersama 10.000 orang :

Hari ini adalah hari kasih sayang (al yawm yawm al marhamah)

Pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriyah, sebelum menuju Makkah Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW menyusun strategi yang sangat “apik” dengan membagi pasukan menjadi empat (4) arah penjuru yang dipimpin oleh sahabat yang terpercaya yaitu Sahabat Zubair bin Awwam RA, Sahabat Sa’ad bin Ubadah RA, Sahabat Abu Sulaiman Kholid bin Kholid al Mughiroh RA dan Abu Ubaidah bin Amir RA. Sepuluh hari perjalan di tempuh dari Madinah ke Makkah yang pada tanggal 20 – 21 Romadhan tahun 8 Hijriyah atau tanggal 1 Januari tahun 630 M, Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW memasuki Makkah dengan damai tanpa pertumpahan darah sama sekali.

Kota Makkah dibuka kembali (fathu makkah) oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW sebagai pusat “ibadah” dan “perdamaian” antar manusia, suku, dan bangsa yang satu sama lain saling menyapa, sillaturrahim, sayang menyayangi dan gotong royong.

Konsekwensinya, pada tanggal 20 Ramadhan dan atau tanggal 1 Januari merupakan hari “Revolusi Perdamaian” di mana sejarah mencatat bahwa terjadi “penaklukkan” sebuah wilayah dilakukan dengan jalan damai tanpa ada pertumpahan darah sedikit pun yang tidak pernah terjadi disepanjang sejarah ummat manusia.

Semoga kita di bulan Ramadhan ini, di bukakan pintu hati kita sehingga menjadi orang orang yang mencintai perdamaian antar sesama dan antar bangsa. Aamiin Yaa Robbal Alaamiin.

Artikel ini telah dibaca 95 kali

Baca Lainnya

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Semangat Kepahlawanan dan Jiwa Altruisme Sosial

8 November 2024 - 15:47 WIB

Ilustrasi pejuang perempuan.

MWC NU Tahunan Serukan Jaga Kondusifitas Selama Pilkada

2 November 2024 - 13:32 WIB

Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tahunan Jepara KH. Ali Masykur menyerukan agar tetap menjaga kondusivitas selama proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) pada 27 Nopember 2024.

YPMNU Jepara Adakan Simulasi Manasik Haji

1 November 2024 - 20:32 WIB

Pengurus Yayasan Pendidikan Muslimat NU cabang Jepara menyelenggarakan Simulasi Manasik Haji.

Jagong Ngayeng di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2024 - 06:58 WIB

Ilustrasi Sumpah Pemuda

Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro

15 Agustus 2024 - 01:53 WIB

Katib Syuriah PCNU Jepara Kiai M Nasrullah Huda, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Jepara Kiai Ahmad Sahil berfoto bersama dengan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Nalumsari periode 2023 - 2028, Kiai Nurkhan dan Habib Sholeh usai kegiatan konferensi yang digelar Sabtu (18/2/2023).
Trending di Hujjah Aswaja