Menu

Mode Gelap
Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025 Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

Esai · 3 Apr 2023 14:21 WIB ·

Ngaji Tematik Ramadhan: The Name Is My Identity 


 Ngaji Tematik Ramadhan: The Name Is My Identity  Perbesar

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Salah satu modal dasar kekokohan menjalin silaturrahim adalah “menyapa” antarsesama dengan sapaan yang bagus sebagaimana dicontohkan di dalam Alqur’an; “Wala talmizu anfusakum, wala tanabazu bil alqobi, bi’sal istmul fusuqu ba’dal iman, wa man lam yatub faulaika humudzdzolimun”.

Sapaan paling kecil yang digambarkan oleh ayat di atas adalah “memanggil nama” teman kita, saudara kita atau bahkan orang lain dengan panggilan nama yang “menyenangkan” tidak dengan panggilan nama yang “buruk”. Hal itu dalam rangka mempererat seduluran dan menjalin silaturrahim. Ujung proses ini tidak terjadi saling ejek, menghina dan nyinyir satu sama lain.

Di Nusantara ini, ayat “bi’sal istmul fusuqu ba’dal iman” menjadi sangat “operasional” dan bahkan menjadi “budaya”. Di mana maknanya  yang sangat fenomenal adalah bahwa orang Nusantara memiliki banyak nama yaitu nama sebelum aqil baligh/nama kecil (sebelum sempurna imannya) dan nama dewasa (setelah sempurna imannya/ba’dal iman), nama sebelum tindak haji  (sebelum sempurna imannya) dan nama setelah tindak haji (bakdal iman), nama sebelum pergi mondok (sebelum sempurna imannya) dan nama setelah mondok (setelah sempurna imannya) dan lain sebagainya.

Contohnya adalah nama kecilnya asalnya “Paijo” diubah menjadi “Fauzun” atau “Fauzin”. Awalnya nama kecilnya “Soberi” diubah menjadi “Subur” dan lain sebagainya. Nama-nama tersebut setelah diubah mengandung inspirasi dan harapan baru agar meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat. 

Olehnya, prinsip dari ayat di atas adalah “the name is a identity”; nama adalah sebuah identitas. Konsekuensinya “memberi nama”  kepada seseorang memiliki “ritual” tersendiri yaitu dengan mengadakan “bancaan” yang juga sekaligus doa bersama agar “nama”  yang disematkan itu memberikan pengaruh terhadap pola pikir, pola rasa dan pola laku yang  baik dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut.

Sehingga oleh karena itu kita tidak boleh “memanggil nama” seseorang dengan “julukan atau laqob” yang jelek atau tidak menyenangkan, akan tetapi sebaliknya kita “memanggil nama” seseorang “diharuskan” dengan memanggil “julukan atau laqob” yang baik,  santun dan bersahaja.

Bahkan di Nusantara, merupakan pamali jika memanggil nama seseorang dengan “nggapah” terhadap seseorang. Adabnya bahkan ada “stratifikasi sosial” yang positif semisal anak  kecil memanggil dengan sopan kepada yang lebih besar, yang muda kepada yang lebih tua dan seterusnya.

Olehnya, ayat di atas bisa membentuk persaudaraan universal yang diawali dari sesuatu yang paling kecil yaitu “menyapa nama” saudara kita  teman kita dan handai taulan dengan panggilan yang “menyejukkan”.

Semoga kita termasuk orang orang yang diberikan kekuatan utk menjaga silaturrahim antarsesama dengan memanggil nama teman-teman kita dengan panggilan yang santun dan bersahaja. Aamiin Aamiin Aamiin.

*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara

Artikel ini telah dibaca 70 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tak Punya Lapangan, Warga Perum Kuwasharjo Gelar Upacara di Pos Ronda

18 Agustus 2025 - 07:31 WIB

Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025

7 Juli 2025 - 19:58 WIB

Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI

6 Juli 2025 - 13:14 WIB

Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus

5 Juli 2025 - 17:39 WIB

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Trending di Headline