Menu

Mode Gelap
Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-490, KH. Marzuki Mustamar Ingatkan Berkah Jaga NKRI FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?) Kepahlawanan Ratu Kalinyamat dan Kedigdayaan Maritim Jepara Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan Politik Kebudayaan Santri ala KH. Ahmad Fauzan

Hujjah Aswaja · 21 Sep 2023 01:28 WIB ·

Ngaji Thematik Maulid : Salawat dan Pembentukan Peradaban Manusia


 Ngaji Thematik Maulid : Salawat dan Pembentukan Peradaban Manusia Perbesar

Oleh : Kiai Hisyam Zamroni

nujepara.or.id – Kecintaan kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW harus kita implementasikan terhadap kehidupan kita sehari hari, sebagaimana sifat Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW yang luar biasa digambarkan di dalam al Qur’an;

Laqod Ja’akum Rosulun min Anfusikum, ‘azizun ‘alaihima ‘anittum harisun ‘alaikum bil mu’minina Roufurrohim”

Ayat diatas sungguh memberikan pemahaman kepada kita bahwa proses pengutusan “Rosul” untuk ummatnya adalah sesuai dengan realitas sosial yang ada. Hal ini lah yang menandakan bahwa agama Islam harus terus menerus sinergis lizamanin wa makanin.

Karena watak agama adalah membangun peradaban kemanusian maka proses pembentukan peradaban kemanusiaan membutuhkan perjuangan yang kuat dan sungguh sungguh sebagaimana dilakukan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dalam suka maupun duka tanpa putus asa dan tidak pernah berpangku tangan dalam membangun dan empati yang sangat tinggi ketika melihat penderitaan di lingkungan sekitarnya. Prilaku ini adalah sifat manusiawi dalam diri seorang manusia melalui ungkapan indah dalam ayat diatas: berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami.

Dari sana Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW menciptakan peradaban “peduli” dimana seseorang ataupun pemimpin harus menunggal dengan derita masyarakatnya, mempunyai sifat empati dan melayani bukan minta dilayani, bergaul erat dengan masyarakat, menghibur dan tidak canggung makan bersama dengan masyarakat, menghormati sesama bahkan lintas agama ras, budaya dan suku dan lain lain.

Konteks peradaban “peduli” diatas, didasari oleh sifat Roufurrohim Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW yaitu sifat penyantun dan kasih sayang. Sungguh agung sifat Nabi Muhammad Rosulillah SAW dimana sifat Roufurrohim adalah sebuah konsep “Moralitas Ilahiyyat” yaitu sifat Gusti Allah SWT yang menjelma dan meresap menjadi sifat Kanjeng Nabi Muhammas Rosulillah SAW yang diimplementasikan untuk membentuk peradaban manusia yang santun dan penuh dengan kasih sayang antar sesama.

Semoga Gusti Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita sehingga mampu meneladani sifat Roufurrohim Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW. Aamiin Aamiin Aamiin.

Artikel ini telah dibaca 148 kali

Baca Lainnya

Unisnu Kerjasama Fatayat NU Malaysia Untuk Pengabdian Masyarakat

4 Desember 2023 - 09:55 WIB

Trend Aklamasi, Yulianto Lanjutkan Estafet Ketua Ranting GP Ansor Ngetuk Nalumsari

4 Desember 2023 - 09:42 WIB

Kompak Kader IPNU – IPPNU Kecamatan Nalumsari Rutin Ngaji Aswaja

4 Desember 2023 - 09:36 WIB

Mustaqim Terpilih Sebagai Ketua GP Ansor Pringtulis Nalumsari

4 Desember 2023 - 09:29 WIB

PC Aswaja NU Center Jalin Kerjasama dengan UNISNU

4 Desember 2023 - 08:48 WIB

LTN NU Jepara Gelar Kompetisi Konten Digital Kreatif, Inilah Para Pemenangnya

1 Desember 2023 - 10:33 WIB

Penyerahan hadiah lomba LTN NU
Trending di Hujjah Aswaja