JEPARA – Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Kabupaten Jepara bersepakat menggelar halalbihalal pada Minggu (17/7) pagi di pendapa Kabupaten Jepara. Dalam kesempatan halalbihalal, rencananya kedua ormas itu akan menandatangani kesepakatan bersama, sebagai bentuk gerakan moral untuk kebaikan Jepara.
Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq (Gus Yatun), Sabtu (16/7) mengatakan, bidang-bidang yang akan disuarakan bersama NU bersama Muhammadiyah di antaranya bidang pendidikan, ekonomi, keagamaan, dan politik.
Di bidang keagamaan, kami bersepakat untuk mengembalikan dan menjadikan sarana pedidikan sebagaui basis pendidikan masyarakat di berbagai aspek kehidupan sosial di antaranya ideologi, politik, sosial, budaya dan lain lain. Selain itu mengoptimalkan fungsi dan peran pendidikan dengan tidak hanya berorientasi pada tranformasi pengetahuan akan tetapi juga pembinaan etika moral dan akhlak mulia.
Di bidang ekonomi, lanjut Gus Yatun, mengajak seluruh stakeholder ekonomi untuk bersama sama mengoptimalkan sumber sumber ekonomi masyarakat Jepara melalui gerakan ekonomi kerakyatan yang berbasis desa. Sedangkan dalam bidang keagamaan, NU dan Muhammadiyah bersepakat kerukunan antarumat Bergama. Hal itu dianggap salah satu bagian terpenting dalam menjaga keutuhan bangsa. Untuk itu NU Muhammadiyah menyerukan kepada semua umat beragama untuk menjaga toleransi dalam beribadah sesuati dengan keyakinan masing masing berdasarkan aturan main yang sudah di tentukan.
Sementara itu pengurus teras Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara Asep Sutisna mengatakan, pihaknya bersama perwakilan NU sudah mengonsep poin-poin yang akan menjadi isu bersama dan ditandatangani sebagai bentuk gerakan moral. “Ada semacam komunike bersama, sebegai bentuk gerakan moral NU dan Muhammadiyah demi Jepara yang bermartabat dan berkemajuan,” kata Asep, Jumat (15/7). Konsep itu, kata dia, sudah digodok bersama di gedung NU beberapa hari lalu.
“Ada banyak kondisi yang menjadi catatan penting NU dan Muhammadiyah yang harus disikapi di banyak bidang, termasuk pragmatisme politik,” kata Asep. Di luar itu adalah persoalan moral, kasus narkoba dan penyakit masyarakat lain, serta sikap-sikap apatis dan hedonis yang menjangkit.
Di antara yang akan diketengahkan dalam halalbihalal besok pagi adalah di bidang politik dan kekuasaan. NU dan Muhammadiyah berharap integritas politik harus dikedepankan dan menghasilkan produk politik yang sesuai dengan kehendak rakyat dan berpihak pada kepentingan masyarakat, karena proses politik bukan hanya milik elit partai politik akan tetapi milik rakyat .
Seluruh masyarakat Jepara, beber Asep, diharapkan aktif dan selektif terhadap proses politik, khususnya dalam pilkada 2017 karena pemilihan bupati dan wakil bupati sangat berpengaruh terhadap kebijakan dan masa depan masyarakat Jepara.
Semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pilkada 2017 khususnya KPU harus melakukan rekam jejak terhadap semua calon yang di usung baik oleh parpol maupun perseorangan.
Keluarga besar NU dan Muhammadiyah Jepara, lanjutnya juga akan mengawal proses pilkada 2017 di berbagai tingkatan agar integritasnya terjaga sesuai dengan fungsi dan peran sebagai ormas keagamaan.
Di luar bidang politik, NU dan Muhammadiyah juga sepakat akan menendatangani gerakan bersama di bidang pendidikan, keagamaan dan ekonomi.
Hisyam Zamroni menjelaskan, halal bihalal rencananya akan dihadiri 2.500 warga NU dan Muhammadiyah. “Kami sudah sebar semua undangan, sampai ke desa-desa,” kata Hisyam. Jalan-jalan protokol di kawasan kota dalam beberapa hari ini sudah dipenuhi bendera dua ormas tersebut. Ini adalah halalbihalal perdana yang diselenggarakan NU dan Muhammadiyah secara bersamaan dengan melibatkan ribuan warganya. (ms)