Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Hujjah Aswaja · 30 Mei 2023 02:17 WIB ·

Pancasila dan Godaan Ideologi Dunia


 Pancasila dan Godaan Ideologi Dunia Perbesar

Oleh Kiai Hisyam Zamroni

Dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila banyak “menggoda” ideologi ideologi lain baik menggoda ideologi “kanan” maupun menggoda ideologi “kiri”.

Ideologi “kanan” mengkritisi dan menganggap Pancasila hanya sebuah “pemikiran manusia” yang tidak sesuai dengan “ajaran agama” bahkan secara ekstrim pengamal ideologi “kanan” menyebut Pancasila sebagai “thoghut”.

Berbeda dari ideologi “kanan” adalah ideologi “kiri” yang menganggap Pancasila adalah ideologi yang terlalu ikut campur dalam problematika “privat”, — baik tentang kebebasan individu maupun beragama, — dan abai terhadap problematika sosial.

Pertarungan dan cara pandang antara ideologi “kanan” dengan ideologi “kiri” dalam “mentafsirkan” Pancasila sama sama menggunakan pendekatan “ekstrim” yang di ukur dengan “ego-tafsirnya” masing masing sehingga mereka terjebak dan melupakan tafsir “historitas” dan “budaya” yang multi-ras dan multikultural.

Historitas Indonesia menjadi merdeka adalah hasil perjuangan para pahlawan kusuma bangsa bukan hasil “pemberian” para penjajah sehingga Pancasila adalah proses sublimasi historis yang merupakan sebuah usaha untuk merubah atau memperbaiki pemikiran masa lalu menjadi pemikiran yang berkembang dari waktu ke waktu dan dapat diterima oleh masyarakat.

Di sisi lain, Realitas sosial dan budaya Indonesia adalah majmuk dan multikultural. Masyarakat majmuk adalah masyarakat yang heterogen atau beragam lintas suku, ras dan lintas interaksi sosialnya. Sedangkan realitas budaya Indonesia adalah multikultural yang memiliki beragam budaya atas dasar beragamnya cara pandang, nilai, dan suku yang menyebar di se-antero nusantara.

Dari kondisi diatas, ideologi “kanan” maupun ideologi “kiri” gagal paham mentafsirkan Pancasila yang mereka maknai “ego-ekstrim’ atas dasar cara pandang mereka yang monolitik dan mono-sentris baik dari sisi historis maupun sosio-cultural.

Gagal paham mereka ini tidak sebatas hanya menjadi “konsep” lebih dari itu, kemudian mereka paksakan menjadi sebuah “gerakan” untuk mengubah Pancasila yang berasal dari ideologi “kanan” disebut gerakan “radikalisme” yang kemudian meningkat satu digit menjadi “terorisme”, sedangkan gerakan yang berasal dari ideologi “kiri” disebut “revolusi” yang kemudian meningkat satu digit menjadi “ekstrimisme”.

Percobaan “kudeta” terhadap Pancasila oleh kedua ideologi diatas, mengapa selalu “gagal”? Jawabannya sederhana: Karena mereka gagal paham terhadap proses historitas dan realitas sosial budaya yang beragam yang dimilliki Indonesia. Olehnya Pancasila semenjak lahir sampai sekarang, siapa pun menyebutnya adalah sejak lahir Pancasila “Sakti” dan bahkan mampu “menggoda” ideologi ideologi lain di seluruh dunia yang sekarang ini satu persatu tumbang.

Selamat hari lahir Pancasila yang merupakan Pancaran Sinar Ilahi : 1 Juni 2023.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Semangat Kepahlawanan dan Jiwa Altruisme Sosial

8 November 2024 - 15:47 WIB

Ilustrasi pejuang perempuan.

MWC NU Tahunan Serukan Jaga Kondusifitas Selama Pilkada

2 November 2024 - 13:32 WIB

Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tahunan Jepara KH. Ali Masykur menyerukan agar tetap menjaga kondusivitas selama proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) pada 27 Nopember 2024.

YPMNU Jepara Adakan Simulasi Manasik Haji

1 November 2024 - 20:32 WIB

Pengurus Yayasan Pendidikan Muslimat NU cabang Jepara menyelenggarakan Simulasi Manasik Haji.

Jagong Ngayeng di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2024 - 06:58 WIB

Ilustrasi Sumpah Pemuda

Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro

15 Agustus 2024 - 01:53 WIB

Katib Syuriah PCNU Jepara Kiai M Nasrullah Huda, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Jepara Kiai Ahmad Sahil berfoto bersama dengan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Nalumsari periode 2023 - 2028, Kiai Nurkhan dan Habib Sholeh usai kegiatan konferensi yang digelar Sabtu (18/2/2023).
Trending di Hujjah Aswaja