Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Hujjah Aswaja · 19 Apr 2024 08:40 WIB ·

Pendidikan Karakter Anak Pada Saat Idulfitri


 Ilustrasi santri merayakan Idulfitri. Perbesar

Ilustrasi santri merayakan Idulfitri.

Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)

nujepara.or.id – Teori pendidikan Ta’limul Muta’allim yang diajarkan oleh Syech Imam Az – Zarnujiy adalah sebuah “sistem pendidikan” yang mengedepankan “teori relasi” yaitu relasi antara ilmu, santri, guru, teman, prilaku dan wali santri.

Kekuatan “teori relasi” ini adalah satu kesatuan yang “daur tasalsul” yaitu mengkait satu sama lain sehingga membentuk “karakter” yang “utuh” antara ilmu, santri, guru, teman dan wali santri. Ke-empatnya adalah subyek ilmu yang rentang waktunya “lintas batas generasi” sebagaimana kita lihat dalam tradisi “unjung” santri dan bapaknya kepada gurunya pada saat Idulfitri.

Idulfitri dan fenomena unjung santri dan walinya kepada gurunya.

Idulfitri adalah sebuah moment mempertemukan baik person by person maupun komunitas by person, juga komunitas by komunitas, seperti halnya pertemuan atau sillaturrahim halal bi halal antara santri dan gurunya.

Pada saat Idulitri, unjung halalbihalal antara santri dan guru adalah “fenomena unik” yang jika diurai tidak akan pernah putus. Saat santri bersama wali/orang tuanya unjung halal bi halal kepada gurunya, yang terjadi adalah ternyata sang guru adalah guru orang tuanya dan atau sang guru adalah putra dari orang tuanya, begitu seterusnya sampai “turun menurun” lintas generasi.

Fenomena unik ini memunculkan sebuah “teori relasi” yang “abadi” di mana “lingkaran relasi” yang begitu panjang kait mengkait sehingga memproduksi “karakter yang berkelanjutan” di mana “lingkaran relasi ilmu” tidak hanya menciptakan “Pedagogy of Hope” akan tetapi lebih mendalam yaitu membentuk “pola mindset” sampai pada pembentukan “Pedagogy of Heart” yang produk akhirnya adalah pembentukan “karakter yang sustainable” lintas generasi.

Lebih jauh lagi, di mana Idulfitri dalam konteks “teori relasi” ini bahwa relasi tidak hanya bersifat “profan” tapi juga bersifat “ukhrowi” di mana posisi santri, orang tua dan guru menciptakan “relasi langit” yang kelak antara santri, orang tuanya dan guru akan dipertemuan dan berkumpul bersama di syurga.

Semoga kita kelak dipertemukan guru guru kita di syurga. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

Baca Lainnya

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Semangat Kepahlawanan dan Jiwa Altruisme Sosial

8 November 2024 - 15:47 WIB

Ilustrasi pejuang perempuan.

MWC NU Tahunan Serukan Jaga Kondusifitas Selama Pilkada

2 November 2024 - 13:32 WIB

Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tahunan Jepara KH. Ali Masykur menyerukan agar tetap menjaga kondusivitas selama proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) pada 27 Nopember 2024.

YPMNU Jepara Adakan Simulasi Manasik Haji

1 November 2024 - 20:32 WIB

Pengurus Yayasan Pendidikan Muslimat NU cabang Jepara menyelenggarakan Simulasi Manasik Haji.

Jagong Ngayeng di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2024 - 06:58 WIB

Ilustrasi Sumpah Pemuda

Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro

15 Agustus 2024 - 01:53 WIB

Katib Syuriah PCNU Jepara Kiai M Nasrullah Huda, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Jepara Kiai Ahmad Sahil berfoto bersama dengan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Nalumsari periode 2023 - 2028, Kiai Nurkhan dan Habib Sholeh usai kegiatan konferensi yang digelar Sabtu (18/2/2023).
Trending di Hujjah Aswaja