Menu

Mode Gelap
Peduli Hutan Muria, Ratusan Siswa MTs dan MA Safinatul Huda Ikuti Matsama Bareng Perhutani NU Sorong Papua Kirimkan Santri ke Jepara, Salah Satunya Kuliah di UNISNU Dimakamkan di Mayong, Ini Kisah Raden Ayu Mas Semangkin Sang Senopati Perang Lereng Muria Rayakan 1 Muharram, NU Ranting Bulungan Gelar Doa Bersama Pawai Obor Warga NU Desa Bawu Sambut Tahun Baru 1446 Hijriyah, Momentum Perkuat Semangat Hijrah ke Arah Kebaikan

Hujjah Aswaja · 19 Apr 2024 08:40 WIB ·

Pendidikan Karakter Anak Pada Saat Idulfitri


 Ilustrasi santri merayakan Idulfitri. Perbesar

Ilustrasi santri merayakan Idulfitri.

Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)

nujepara.or.id – Teori pendidikan Ta’limul Muta’allim yang diajarkan oleh Syech Imam Az – Zarnujiy adalah sebuah “sistem pendidikan” yang mengedepankan “teori relasi” yaitu relasi antara ilmu, santri, guru, teman, prilaku dan wali santri.

Kekuatan “teori relasi” ini adalah satu kesatuan yang “daur tasalsul” yaitu mengkait satu sama lain sehingga membentuk “karakter” yang “utuh” antara ilmu, santri, guru, teman dan wali santri. Ke-empatnya adalah subyek ilmu yang rentang waktunya “lintas batas generasi” sebagaimana kita lihat dalam tradisi “unjung” santri dan bapaknya kepada gurunya pada saat Idulfitri.

Idulfitri dan fenomena unjung santri dan walinya kepada gurunya.

Idulfitri adalah sebuah moment mempertemukan baik person by person maupun komunitas by person, juga komunitas by komunitas, seperti halnya pertemuan atau sillaturrahim halal bi halal antara santri dan gurunya.

Pada saat Idulitri, unjung halalbihalal antara santri dan guru adalah “fenomena unik” yang jika diurai tidak akan pernah putus. Saat santri bersama wali/orang tuanya unjung halal bi halal kepada gurunya, yang terjadi adalah ternyata sang guru adalah guru orang tuanya dan atau sang guru adalah putra dari orang tuanya, begitu seterusnya sampai “turun menurun” lintas generasi.

Fenomena unik ini memunculkan sebuah “teori relasi” yang “abadi” di mana “lingkaran relasi” yang begitu panjang kait mengkait sehingga memproduksi “karakter yang berkelanjutan” di mana “lingkaran relasi ilmu” tidak hanya menciptakan “Pedagogy of Hope” akan tetapi lebih mendalam yaitu membentuk “pola mindset” sampai pada pembentukan “Pedagogy of Heart” yang produk akhirnya adalah pembentukan “karakter yang sustainable” lintas generasi.

Lebih jauh lagi, di mana Idulfitri dalam konteks “teori relasi” ini bahwa relasi tidak hanya bersifat “profan” tapi juga bersifat “ukhrowi” di mana posisi santri, orang tua dan guru menciptakan “relasi langit” yang kelak antara santri, orang tuanya dan guru akan dipertemuan dan berkumpul bersama di syurga.

Semoga kita kelak dipertemukan guru guru kita di syurga. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

Baca Lainnya

Progress Lebih Cepat, Dilaksanakan Pengecoran Lantai Tiga RSU Anugerah Sehat Jepara

18 Juni 2024 - 09:22 WIB

Doa bersama dan pembacaan manaqib sebelum pengecoran RSU Anugerah.

Madin Al Fauziyah Banjaragung Gelar Live-in ke-3 di Papasan

17 Juni 2024 - 03:25 WIB

Madrasah Diniyah (Madin) Al Fauziah banjaragung melaksanakan kegiatan live-in di Desa Papasan.

Menelusuri Jejak Budaya Pulau Nyamuk, Lakukan Inventarisasi

10 Juni 2024 - 04:13 WIB

Salah satu obyek yang diduga cagar budaya di Makam Sumur Wali Pulau Nyamuk.

Azmul Falah Terpilih Ketua GP Ansor Ranting Banjaragung

10 Juni 2024 - 04:04 WIB

Ketua PAC GP Ansor Bangsri Miftahusururi (kiri) memberikan perangkat organisasi secara simbolis kepada Azmul Falah (kanan).

Senangnya Siswa di Pulau Nyamuk, Dapat Kunjungan Museum R.A Kartini

9 Juni 2024 - 05:06 WIB

GP Ansor Ranting Banjaragung Gelar Rapat Anggota dan Reorganisasi

9 Juni 2024 - 04:55 WIB

GP Ansor Ranting Banjaragung akan melaksanakan Rapat Anggota dan Reorganisasi.
Trending di Hujjah Aswaja