Oleh: Kiai Hisyam Zamroni*
nujepara.or.id- Ratu Kalinyamat adalah fenomena perempuan Nusantara. Proses penempaan spiritualitas, pola pikir dan pergerakan Ratu Kalinyamat langsung di gladi oleh Sunan Kalijaga yaitu salah satu anggota Walisongo yang memiliki pengetahuan sosial budaya, politik, lobbi menejemen dan strategi pemerintahan yang cerdas dan mumpuni. Ratu Kalinyamat, disamping santri juga cucu Sunan Kalijaga dari istri Sultan Trenggono putra dari Raden Fatah Pendiri Kerajaan Demak Bintoro, adalah santri yang cerdas dan memiliki kemampuan “olah kanuragan” yang mumpuni dan pilih tanding.
Ratu Kalinyamat tidak mempunyai rasa “minder” saat mondok di Pesantren Kadilangu Demak walaupun semua teman temannya mayoritas bahkan di bilang semuanya adalah berjenis laki laki seperti Maskarebet atau yang terkenal Joko Tingkir, Raden Said atau yang terkenal Sunan Muria, R. Amir Hasan atau yang terkenal Sunan Nyamplungan Karimunjawa dan lain lain, yang kelak teman teman mondoknya tersebut sangat membantu perjuangan Ratu Kalinyamat saat menjadi penguasa Jepara.
Disamping ngaji mondok di Pesantren Kadilangu, Ratu Kalinyamat belajar juga “ilmu hal” yang secara langsung melihat kakeknya Raden Fatah sehari hari memimpin roda pemerintahan, sosial, budaya dan politik Kerajaan Demak Bintoro plus belajar secara langsung kepada ayahandanya Sultan Trenggono.
Perjalanan intelektual Ratu Kalinyamat di atas, memberikan pemahaman bahwa dia ditempa bidang agama spiritualitas, sosial budaya, politik, pemerintahan dan strategi lobbi lobbi dan pergaulan yang bebas baik secara internal, kewilayahan maupun hubungan lintas sektoral bahkan lintas bangsa dan negara sehingga apa yang sudah diraihnya akan menjadi bekal kelak saat Ratu Kalinyamat memimpin Kerajaan Jepara (Bersambung)
*Wakil Ketua Tanfizdiyah PCNU Jepara