Menu

Mode Gelap
Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing? PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

Kabar · 25 Mei 2016 22:09 WIB ·

Pesantren Bersih Itu Sehat


 Pesantren Bersih Itu Sehat Perbesar

IMG_3388 - Copy
NALUMSARI – Kamar santri pondok pesantren biasanya dihuni 25 orang. Tempat wudlu dan cuci kaki pun, lazimnya tidak menggunakan kran. Sanitasi pesantren bahkan tidak memenuhi standar kesehatan. Kadang ada puluhan ekor lele, mujair dan jenis ikan mas di dalamnya.
Karena sumber air terbatas, ada ponpes yang menggunakan sistem menimba langsung dari sumur. Namun banyak yang tidak terkontrol sumber airnya. Musim hujan yang membuat air berlimpah, belum bisa digunakan secara maksimal sebagai sumber air yang memadai untuk santri. Akhirnya memunculkan penyakit kudis, kurap, panu di kalangan santri zaman dahulu.
Beberapa poin di atas itulah yang dikemukakan oleh Drs. H Solihin MM, Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag, dalam Pelatihan Pesantrenku Bersih Pesantrenku Keren (PBPK) yang diselenggarakan Pengurus Rabithatul Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jawa Tengah di Pesantren Raudlatul Mubtadiin, Balekambang, Nalumsari, Jepara, Rabu (25/05/2016) siang.
Dalam materi Kebijakan Kemenag dalam Pengembangan Kebersihan Pondok Pesantren, Solihin mengharapkan agar santri bisa bersih secara jasmani dan rohani. Dalam imajinasinya, pesantren itu jadi tempat yang tidak nyaman bagi tumbuhnya sawang (laba-laba). “Dimana ada sawang, itu yuritsul faqro,” katanya.
Kegiatan itu, kata Muhammad Zulfa, panitia dari RMI Jateng, adalah yang terakhir dari rangkaian sosialisasi program Pesantrenku Bersih. Sebelum di Balekambang, kegiatan serupa diadakan di Ponpes Khozinatul Ulum (Blora), Al-Falah (Salatiga), Qur’aniyah (Kendal) dan Maslakul Huda (Pati).
Ada tujuh ponpes yang mengikuti pelatihan yang digelar Rabu dan Kamis (25-26 Mei 2016) itu, yakni Ponpes Raudlatul Mubtadi’in (Balekambang), Hasyim Asy’ari (Bangsri), Darul Ulum (Bandungharjo), Khozinatul Hikmah (Bawu), Darut Tauhid (Potroyudan) dan Manbaul Ulum (Kedungombo). “Total peserta 40 orang,” terang Zulfa.
Setelah menerima materi, peserta PBPK diharapkan bisa menjadi delegasi program pesantren bersih dan sehat tingkat nasional. “Pada Silatnas RMI di Pasuruan kemarin, PBPK sudah dijadikan agenda nasional RMI Pusat,” kata Zulfa. (abd)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).

PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern

31 Mei 2025 - 12:17 WIB

Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

27 Mei 2025 - 22:20 WIB

Buka Peluang Kemitraan, KBRI Riyadh Jalin Kerjasama dengan UNISNU di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

27 Mei 2025 - 22:11 WIB

LOGIKA-SUFI BILANG: “IQTIFAAN-BIL-JATMAN NU!” 

13 Mei 2025 - 06:31 WIB

JATMAN
Trending di Kabar