nujepara.or.id – Pimpinan Anak Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kecamatan Tahunan menggelar idaroh rutinan Rabu Kliwon (Rawon) dengan tema Penguatan Kaderisasi & Ekonomi. Kegiatan ini digelar di Gedung Nahdlatul Ulama Desa Tegalsambi, Selasa, (29/10/2024).
Kegiatan dihadiri oleh Muhammad Jauharuddin, S.Sos.I, Manajer BMT USA Jepara selaku pemateri. Serta diikuti puluhan kader GP Ansor dan Banser se Kecamatan Tahunan.
“Kewajiban pengurus GP Ansor di tingkat manapun adalah merekrut kader sekaligus menyiapkannya untuk melanjutkan estafet kepemimpinan,” ujar Sahabat Jauharuddin yang pernah menjadi Wakil Ketua Bidang Pengkaderan PC GP Ansor Jepara 2017-2021.
Kader-kader terbaik inilah yang akan melanjutkan perjuangan Ansor. Mereka juga nantinya diharapkan juga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Tahunan, Andy Yahya, mengatakan Idaroh Rawon ini menjadi kegiatan rutin yang akan diisi oleh ngaji kitab dan juga tema kaderisasi dan ekonomi secara bergiliran pada tiap tiga bulannya.
“Diharapkan bagi seluruh kader terutama bidang Rijalul Ansor bisa mengikuti halaqoh Kiai Muda yang merupakan kaderisasi ulama di masa depan,” kata Andy, sapaan akrabnya.
Sahabat Jauharuddin dalam pemaparannya berpesan bahwa rumusan organisasi GP Ansor ke depan harus ditujukan untuk membangun kekuatan ekonomi organisasi. Tentunya dimulai dengan penguatan kader agar secara pribadi sudah mapan bidang ekonomi. Inilah yang menjadi tantangan bersama.
“Pengurus Ansor bisa dikatakan sukses, manakala bisa merekrut kader, merawat, menyiapkan dan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan di masa depan pada kader pilihan tersebut,” tegasnya.
“Bagaimana menggali potensi kader baik yang aktif di bidang politik, di bidang pendidikan, wirausaha maupun birokrasi dan pemerintahan, semua bisa dijembatani lewat Ansor.”
Maka, tambah pria kelahiran Mantingan itu, GP Ansor di samping harus bisa menjalankan kegiatan rutin, diharapkan juga mampu berinovasi dan berkreasi untuk membuat program yang bermanfaat di tengah masyarakat. Tak cukup hanya dengan menyiapkan kader untuk ikut jenjang pendidikan formal seperti PKD dan PKL. Tetapi juga mampu memberdayakan kader di bidang ekonomi.
“Penguatan kaderisasi ketika sudah aktif di Ansor, maka perlu ditambahkan penguatan ekonomi kader. Pengurus harus mampu melihat potensi-potensi ekonomi, untuk pemberdayaan kader, bagaimana memilih bisnis yang tepat yang bisa dijalankan dan dikelola secara profesional oleh kader-kader tersebut,” tandas manajer BMT USA tersebut.
Tujuan dari pemberdayaan kader dan ekonomi ini adalah menuju kemandirian ekonomi kader secara pribadi, keluarga dan organisasi.
“Misalnya Ansor membuat Koperasi Jasa di sektor real seperti membuka usaha fotocopy atau jasa biro wisata dan lainnya. Asalkan seluruh kader komitmen untuk iuran bulanan dan usaha dikelola profesional tentunya akan berjalan baik,” tandasnya.