Menu

Mode Gelap
Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng Pengajian Umum Gus Muwafiq, Sedekah Bumi Desa Tanjung Jepara

Esai · 9 Nov 2022 06:54 WIB ·

Rekonstruksi Makna Pahlawan di Era Milenial 


 Ilustrasi pahlawan. Credit foto @kepincut_kopi Perbesar

Ilustrasi pahlawan. Credit foto @kepincut_kopi

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Ketika zaman berubah, maka perspektif masyarakat juga akan berubah, termasuk dalam memaknai sosok pahlawan. Saat ini, Bangsa Indonesia sudah tidak lagi menghadapi kolonialisme yang saling melakukan peperangan interkoneksi antar bangsa. Sehingga tantangan yang harus dihadapi Bangsa Indonesia saat ini adalah penetrasi dan inovasi digital yang boleh jadi akan menjadi anugerah sekaligus musibah bagi manusia. 

Kemajuan pesat teknologi digital menggeser pola pikir, interaksi sosial, geo-politik dan budaya bangsa negara karena batas-batas lintas negara bukan lagi batas “pathok manual” yang terbentang dari sudut-sudut luasnya wilayah. Namun batas-batas lintas negara ditentukan oleh sejauh mana akses teknologi digital dapat dinikmati oleh “one by one”  yang menerobos sekat-sekat wilayah negara.

Konsekuensinya makna pahlawan menjadi bergeser dari makna “pejuang fisik” menjadi “pejuang maya” yaitu kemampuan menguasai dan berinovasi menciptakan teknologi digital yang baru dan maju. Pejuang “maya” adalah realitas “pahlawan baru” yang mampu menaklukkan dunia global tanpa “peperangan fisik” melainkan melalui  penguasaan teknologi digital.

Pejuang “maya” dengan kecerdasannya mampu memindah satelit negara lain, menerobos akses pertahanan lawan dan bahkan bisa mempengaruhi suatu negara untuk merubah tata bernegara, sosial, politik dan budayanya. Sungguh dahsyat pergeseran dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan cepat dan terus berkembang melampaui batas-batas konvensional wilayah negara. 

Berpijak dari realitas di atas, maka makna “pahlawan” harus terus diperbarui. Memang tidak melalaikan konstruksi perjuangan masa lalu, namun juga harus dengan perspektif baru yang berubah karena perubahan realitas zaman dan sosial.

Bisa jadi semboyan yang selama ini didengungkan juga dapat berubah. Dari “NKRI Harga Mati” menjadi “NKRI Maju Menuju Era Baru yang Gemilang”. 

Semoga kita mampu meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa dengan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun peradaban dunia yang baru dan maju. Selamat Hari Pahlawan.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak

6 Desember 2024 - 14:57 WIB

Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng

6 Desember 2024 - 14:16 WIB

“Thoriqoh Al Mu’tabaroh Itu Semuanya dari Nabi, yang Beda Hanya Faidnya” Pesan Kiai Masduqi Saat Manaqib Kubro, Istighotsah dan Temu Mursyid di Ponpes Mangunan

2 Desember 2024 - 18:01 WIB

Manaqib Kubro Idaroh Syu'biyah Jatman Kabupaten Jepara digelar di Ponpes An-nur Mangunan Tahunan Jepara, Minggu (1/12/2024)

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Trending di Headline