Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Kabar · 16 Mei 2023 06:01 WIB ·

Ribuan Jama’ah Penuhi Halaman Madrasah Masalikil Huda di Acara Malam Puncak Harlah Ke-92


 Ribuan Jama’ah Penuhi Halaman Madrasah Masalikil Huda di Acara Malam Puncak Harlah Ke-92 Perbesar

nujepara.or.id – Ribuan orang memadati halaman Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Masalikil Huda Tahunan untuk mengikuti peringatan malam puncak Hari Lahir (harlah) madrasah yang ke-92 dan Haul Masyayikh, Senin (15/5/2023).

Seperti diketahui, acara puncak harlah Masalikil Huda yang ke- 92 ini adalah rangkaian acara yang sebelumnya di awali dengan kegiatan lomba-lomba antar sekolahan.

Acara yang bertajuk “Masalikil Huda Bersholawat” ini dihadiri Rais A’am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar dan Habib Muhammad bin Salim.

Hadir pula Rais Syuriyah dan Ketua Tanfizdiyah PCNU Kabupaten Jepara, Rais Syuriyah dan Ketua Tanfizdiyah MWC NU Tahunan, Forkopimda, serta Ketua Umum YPI Masalikil Huda H. Adri Abdurrahman beserta jajaran pengurus.

Di hadapan ribuan jamaah, KH. Miftachul Akhyar memperingatkan bahwa zaman fitnah sudah sangat meresahkan dan sangat melekat seperti pakaian.

“Orang tua menghabiskan masa tuanya dengan fitnah, anak-anak muda tumbuh dalam fitnah. Bahkan saat ini, manakala ada ulama yang mengajak untuk meninggalkan fitnah malah dituduh bid’ah”, kata Kiai Miftachul Akhyar dalam tausiyahnya.

Lebih lanjut Kiai Miftachul Akhyar mengatakan, jika fitnah diibaratkan seperti pakaian yang melekat, maka keseharian kita akan dipenuhi dengan fitnah.

Hal ini seperti yang pernah didawuhkan oleh Sohabat Abdullah bin Mas’ud pada masa awal-awal Islam.

“Manakala ulama’-ulama’nya banyak yang sudah meninggal dunia, maka yang muncul adalah orang-orang ‘bodoh”. Bodoh dalam memahami agama, bodoh dalam menyikapi hidup, meskipun gelarnya berderet-deret,” lanjut Kiai Miftah.

Kiai Miftah juga mengingatkan bahwa pendiri Madrasah Masalikil Huda, KH Abu Syuja’ telah mempersiapakan sebuah lembaga pendidikan agama Islam yang baik. Acara kemudian ditutup dengan lantunan sholawat yang dibawakan oleh Habib Muhammad bin Salim beserta grup rebananya.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.
Trending di Hujjah Aswaja