JEPARA (nujepara.or.id) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisnu angkatan ke-XVII berupaya mencegah perundungan sesama teman di Desa Sidigede Kecamatan Welahan Jepara. “Kami mengajak anak-anak untuk menghindari kekerasan terutama perundungan sesama teman dalam program anti-bullying ini,”ucap Yazidun Ni’am menjelaskan gagasan ini kepada nujepara.or.id. Kegiatan ini melibatkan peserta kelas 1-6 MI daan SD N 4 Sidigede bertempat di Balai Desa Sidigede (14/8-2024).
Sosialisasi pencegahan bullying disampaikan oleh Shofiyatun Niswah mahasiswi PGPAUD UNISNU. Ia memperkenalkan kepada anak-anak tentang berbagai bentuk bullying, baik verbal, fisik, maupun cyber, serta dampak buruk yang ditimbulkannya bagi korban. “Anak-anak harus memahami tentang bentuk bullying yang sekarang dianggap hal yang sepele dan biasa dilakukan oleh anak-anak, Sangat penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa bullying bukan hanya perbuatan salah, tetapi juga dapat menyebabkan dampak psikologis yang serius bagi korban,” jelasnya. “Kita harus membangun kesadaran bahwa setiap anak memiliki peran dalam melindungi teman-temannya dari segala bentuk kekerasan,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan menonton video anti-bullying. Setelah itu, umpan balik dilakukan kepada para peserta tentang video yang ditontonnya. “Kami ingin anak-anak bisa menggambarkan langsung tentang bentuk-bentuk bullying dan bagaimana mereka dapat bertindak untuk menghentikannya, serta dampak yang ditimbulkan dari bullying tersebut bagi korban,” ungkapnya. Selain itu, anak juga diajarkan tentang etika berbicara dengan guru dan orang tua.
Kepala SEkolah SD N 4 Sidigede Sugiyanto menyampaikan tanggapan baik terhadap program anti-bullying ini. “Ini bagus untuk diajarkan kepada anak-anak sejak dini agar mereka memahami etika dan lebih bisa bertoleransi,” ujarnya.
Selama sesi tanya jawab, anak-anak dengan antusias menyampaikan pengalaman mereka tentang bullying yang ada di sekitar mereka. Salah satu anak Bernama Aina menyampaikan pendapatnya tentang bullying. “Bullying itu mengejek teman, kalau ada teman yang diejek kita tidak boleh tinggal diam, kita juga harus saling toleransi dan berteman dengan siapa saja tidak boleh membeda-bedakan antar teman,” katanya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan deklarasi anti-bullying oleh seluruh peserta sebagai komitmen untuk menolak segala bentuk bullying dan berperan aktif dalam pencegahannya di lingkungan masing-masing. Sosialisasi anti–bullying ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya mencegah dan mengurangi kasus bullying di kalangan anak sekolah dasar, serta membangun generasi muda yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap sesama.
Ua-KKN Unisnu Desa Sidigede