Menu

Mode Gelap
Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda” Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

Bahtsul Masail · 11 Mar 2016 08:26 WIB ·

Ablasi Mata Udang


 Ablasi Mata Udang Perbesar

Deskripsi masalah :
Budi daya udang adalah salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Jepara, salah satu cara pembudidayaan udang di Jepara menggunakan metode memotong salah satu mata udang tersebut supaya menghasilkan pembuahan yang lebih baik ( Ablasi).

(Pertanyaan dari : MWCNU Kota Jepara)

Pertanyaan :
a. Bagaimana hukum budidaya udang menggunakan metode tersebut?
Jawaban :
Hukum budidaya udang menggunakan metode ablasi, yaitu dengan memotong salah satu mata udang agar pembuahan menjadi maksimal diperbolehkan karena ada hajat/manfaat.

Uraian jawaban :
Pada dasarnya metode ablasi salah satu bentuk adalah ta’dzib (penyiksaan) terhadap hewan, dan hal itu dilarang oleh syariat. Namun ketika terdapat hajat syar’i (kebutuhan yang dilegitimasi syariat), maka Ulama’ berbeda pendapat, ada yang mengharamkan secara mutlak dan ada yang memperbolehkan dengan melihat sisi hajat tersebut. Ablasi diperlukan untuk memaksimalkan pembuahan dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas, sehingga dari sinilah tinjauan diperbolehkannya ablasi.

Catatan :
Untuk menjaga kondisi udang agar terpelihara dengan baik serta agar hasil yang dicapai maksimal sesuai dengan hajat yang diinginkan maka pelaksanaan ablasi harus mengikuti/sesuai aturan-aturannya.

Ibarat :
1. Hasyiyah Al Baijuri juz 2 hal 299
2. Al Majmu’ juz 18 hal 319
3. Fathul Qodir juz 2 hal 217
4. Tuhfatul Ahwadzi juz 4 hal 42

§ الباجوري (2/299)
واتفق الأصحاب إلا ابن المنذر على جواز حصاء المأكول في صغره لطيب لحمه في زمن معتدل

§ المجموع – (18 / 319)
فرع) قال البغوي والرافعي لا يجوز خصاء حيوان لا يؤكل لا في صغره ولا في كبره قال ويجوز خصاء المأكول في صغره لان فيه غرضا وهو طيب لحمه ولا يجوز في كبره ووجه قولهما انه داخل في عموم قوله تعالي اخبارا عن الشيطان (ولآمرنهم فليغيرن خلق الله) فخصص منه الختان والوسم ونحوهما وبقي الباقي داخلا في عموم الذم والنهي * (فرع) الكي بالنار ان لم تدع إليه حاجة حرام لدخوله في عموم تغيير خلق الله وفى تعذيب الحيوان وسواء كوى نفسه أو غيره من آدمي أو غيره وان دعت إليه حاجة وقال أهل الخبرة انه موضع حاجة جاز في نفسه وفى سائر الحيوان وتركه في نفسه للتوكل أفضل لحديث ابن عباس

§ فتح القدير – (2 / 217)
قوله : { وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيّرُنَّ خَلْقَ الله } أي : ولآمرنهم بتغيير خلق الله ، فليغيرنه بموجب أمري لهم . واختلف العلماء في هذا التغيير ما هو؟ فقالت طائفة : هو الخصاء وفقء الأعين ، وقطع الآذان -. وقد رخص طائفة من العلماء في خصاء البهائم إذا قصد بذلك زيادة الانتفاع به لسمن أو غيره ، وكره ذلك آخرون ،

§ تحفة الأحوذي – (4 / 42)
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
قَوْلُهُ : ( إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ ) أَيْ إِلَى كُلِّ شَيْءٍ أَوْ عَلَى بِمَعْنَى فِي أَيْ أَمَرَكُمْ بِالْإِحْسَانِ فِي كُلِّ شَيْءٍ ، وَالْمُرَادُ مِنْهُ الْعُمُومُ الشَّامِلُ لِلْإِنْسَانِ حَيًّا وَمَيِّتًا . قَالَ الطِّيبِيُّ : أَيْ أَوْجَبَ مُبَالَغَةً لِأَنَّ الْإِحْسَانَ هُنَا مُسْتَحَبٌّ وَضِمْنُ الْإِحْسَانِ مَعْنَى التَّفَضُّلِ وَعَدَّاهُ بِعَلَى . وَالْمُرَادُ بِالتَّفَضُّلِ إِرَاحَةُ الذَّبِيحَةِ بِتَحْدِيدِ الشَّفْرَةِ وَتَعْجِيلِ إِمْرَارِهَا وَغَيْرِهِ . فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَة
وَبِكَسْرِ الْقَافِ الْحَالَّةِ الَّتِي عَلَيْهَا الْقَاتِلُ فِي قَتْلِهِ كَالْجِلْسَةِ وَالرِّكْبَةِ ، وَالْمُرَادُ بِهَا الْمُسْتَحِقَّةُ قِصَاصًا أَوْ حَدًّا ، وَالْإِحْسَانُ فِيهَا الِاخْتِيَارُ أَسْهَل الطُّرُقِ وَأَقَلُّهَا أَلَمًا .

b. Bagaimana hukum jual beli udang tersebut ?
Jawaban :
Hukum jual beli udang tersebut adalah sah apabila dalam transaksi jual belinya sudah memenuhi syarat dan rukun jual beli.

Ibarat :
1. Fathul Qorib

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبا (من سورة البقرة الأية 275)
فتح القريب.
ويصح بيع كل شيئ طاهر منتفع به مملوك

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Qurban Sapi untuk 7 Orang, Salah Satunya Non Muslim Bagaimana Hukumnya?

30 Juni 2023 - 02:03 WIB

Bahtsul Masail : Hamil Muda, Apakah Boleh Tidak Puasa?

14 April 2023 - 05:02 WIB

Hukum Rias dan Salatnya Pengantin yang Dirias

5 November 2022 - 01:53 WIB

Ilustrasi NU menerangi dunia

Bagaimana Hukum Memilih Eks Koruptor dan Anggota Ormas Terlarang Saat Pemilu? Ini Hasil Bahtsul Masailnya

23 September 2022 - 11:50 WIB

credit foto : @ayamgebukkoruptor

Inilah Cara Qadla’ Puasa Ramadan

15 Mei 2022 - 04:12 WIB

Sepotong Jari Tersisa Tetap Wajib Dishalatkan

30 Januari 2021 - 02:42 WIB

Trending di Bahtsul Masail