Menu

Mode Gelap
Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting Cerpen Gus Mus: “Kang Amin” Lakon ‘Sang Naga Samudera’ akan Pentas di Karimunjawa PC ISHARI NU Jepara akan Warnai Festival ‘Todok Telok’ di Karimunjawa dengan Shalawat

Kabar · 17 Mei 2016 16:50 WIB ·

Menulis Membutuhkan Keberanian


 Menulis Membutuhkan Keberanian Perbesar

RMI Donorojo
JEPARA – Orang tidak segera memulai menulis karena takut salah atau kuatir tulisannya dianggap jelek orang lain. Padahal, orang lain adalah editor utama hasil tulisan kita. Hal itu wajar bagi pemula. Senyatanya, menulis membutuhkan keberanian.
Itulah salah satu poin yang disampaikan Muhammadun Sanomai, ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU Jepara pada Idaroh PCNU Rabithatul Ma’ahid Islam (RMI) Kab Jepara di Pondok Pesantren Darul Ulum, Bandungharjo, Donorojo, Jepara, Selasa (17/05/2016) siang.
Acara yang dihadiri puluhan santri dari pesantren yang ada di Zona I RMI Jepara (Donorojo, Keling, Kembang, Bangsri) itu adalah kegiatan pengembangan pesantren dalam bidang jurnalistik. Nantinya, para santri akan memiliki media agar kegiatan berbasis pesantren bisa dibaca secara luas oleh masyarakat.
“Saya membayangkan teman-teman santri bisa menuliskan apa yang ada di pesantren. Sekecil apapun itu,” kata Muhammadun yang juga Kepala Biro Suara Muria Koran Suara Merdeka itu. Ia mencontohkan banyak pesantren yang belum ditulis oleh para santri itu sendiri, misalnya biografi pengasuk pondok pesantren, juga profil pesantren yang lekat dengan sejarahnya dalam berkiprah di bidang pendidikan.
“Kita bisa melihat ada banyak tokoh mumpuni dari pesantren yang bisa ditulis, baik yang skala internasional, nasional, regional, bahkan yang lingkup lokal. Santri mestinnya menjadi yang terdepan dalam menuliskan kultur dan dinamika pesantren, termasuk menganalisis berbagai fenomena,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan kelebihan santri ketika mampu menulis. Keterampilan berbahasa Arab, kebiasaan berduskusi di pesantren, juga kebiasaan membaca banyak literatur bisa memperkaya bekal seorang jurnalis. “Salah satu prasyarat menjadi jurnalis adalah berbekal pengetahuan yang mumpuni tentang banyak hal. Hal itu bisa ditopang dengan karakter rasa ingin tahu dan rajin mencari informasi,” kata dia.
Untuk memotivasi peserta, Muhammadun mengajak peserta menulis usai materi disampaikan. Hasilnya, banyak peserta yang akhirnya berani menuangkan ide-idenya di kertas yang telah disediakan panitia.
“Ini hasil yang baik untuk permulaan. Ada 9 peserta terbaik yang kami apresiasi dengan stiker Ayo Mondok,” tandas Gus Aik, ketua panitia acara. (abd)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara 

22 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq menerima tumpeng dari Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta saat resepsi Hari Santri Nasional 2024 yang digelar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (22/10/2024).

Cerpen: “Tuak Kang Tarmin dan Dekapan Terakhirnya”

14 Oktober 2024 - 19:48 WIB

KBIH NU Jepara Gelar Manasik Haji Perdana, Ini Pesan Pj Bupati

14 Oktober 2024 - 01:53 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq foto dengan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta di sela-sela kegiatan manasik haji perdana KBIH NU Jepara, Ahad (13/10/2024).

PBNU Instruksikan Nahdliyin Baca Qunut Nazilah, Dorong Pemerintah Stop Genosida Israel ke Palestina

12 Oktober 2024 - 11:56 WIB

ILUSTRASI Doa Qunut Nazilah

Majelis Fulus yang Suka Tarik Fulus

9 Oktober 2024 - 20:03 WIB

Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

3 Oktober 2024 - 09:47 WIB

Kegiatan penyerahan bantuan paket sembako untuk pencegahan stunting dari Baznas Jepara kepada warga Sukosono, Jepara.
Trending di Kabar