nujepara.or.id – Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang berkhidmah pada masyarakat dan bangsa.
Diharapkan dengan bekal ilmu dan ahlak mulia para santri bisa meneruskan estafet perjuangan para kyai di dalam menyebarkan dan menjaga agama Islam ala Ahlissunah wal jama’ah di tengah masyarakat yang semakin global.
Jum’at (3/3/2023) Pondok Pesantren Salafiyah Annur Mangunan Tahunan Jepara mengadakan kegiatan tahunan berupa tes baca kitab dan khataman Jami’ul Kutub yang diikuti oleh santri kelas 3 Wustho dan 3 Ulya dengan didampingi wali santri dan disaksikan oleh semua dewan guru.
Kegiatan pada tahun ini diikuti 14 santri tingkat 3 Wustho dan 7 santri tingkat 3 Ulya. Akan tetapi santri yang siap mengikuti tes baca kitab Fathul Qorib (fan Fiqh) atau Bulughul Marom (fan Hadits) untuk tingkat Wustho sebanyak 7 santri.
Sedang kitab Tahrir (fan Fiqh) atau Riyadlussholihin (fan Hadits) untuk tingkat ulya sebanyak 3 santri.
“Kegiatan ini bagian dari upaya agar amaliah ala Ahlissunnah wal jama’ah bisa tetap lestari. Ini juga untuk nguri-nguri tradisi pesantren,” kata Kepala Madin Ulya Kyai Fathurroziqin.
Aktivitas ini diapresiasi santri dan wali santri. Alasannya, khataman dan tes baca kitab ini bisa mendorong dan memotivasi para santri untuk semakin giat belajar dan mengaji. Aktivitas menghafal kitab kitab matan ini seperti yang dilakukan santri zaman dahulu.
“Semoga para santri mendapat berkah dengan wasilah khataman Jami’ul Kutu. Semoga kegiatan ini juga bisa menyadarkan para santri untuk semakin giat dan kian disiplin belajar. Tentu saja harapannya agar mereka kelak bisa menjadi anak yang sholih dan bisa membahagiakan kedua orang tua,” tandas santri kelas 3 Wustho Ahmad Alif Muqorrobin bin Muhammad Muhlis. (RA)