Menu

Mode Gelap
Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda” Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

Pesantren · 18 Apr 2023 23:01 WIB ·

Badan Usaha Milik Pesantren di Jepara Siap Kembangkan Sayap


 Badan Usaha Milik Pesantren di Jepara Siap Kembangkan Sayap Perbesar

nujepara.or.id – Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) merupakan tempat unit usaha pesantren yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para santri. Bank Indonesia (BI) siap memfasilitasi bisnis dan usaha pesantren yang ada di Kabupaten Jepara.

Melalui Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI), BI meminta agar mengklasifikasikan lima kebutuhan terbesar santri dan menjadikannya bisnis untuk menguatkan ekonomi di lingkungan pesantren. Sehingga, pesantren akan semakin berkembang.

”Kami siap memfasilitas mulai dari pembiayaan, bahkan pada skala besar bisa saling memenuhi antar pesantren,” kata Kepala Divisi Sistem Pembayaran – PUR Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, Dedy Irianto dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi QRIS Sebagai alat pembayaran digital di Hall Hotel Jepara Indah Jepara, Selasa (18/4/2023).

Dikatakan, BI memiliki tugas stabilisasi ekonomi hingga pada sistem pembayaran. Digitalisasi pada transaksi keuangan melalui QRIS hingga pemberdayaan pesantren melalui RMI adalah bagian dari tugas BI. Sehingga, dilaksanakan sosialisasi di jepara bersama RMI dan forum komunikasi pondok pesantren.

”Tugas-tugas kami jalankan dan kami laporkan pada Komisi XI DPR RI,” terangnya.

Terkait digitalisasi pada transaksi keuangan menggunakan QRIS, dia menyebut akan memudahkan masyarakat terutama para pebisnis maupun pedagang. Transaksi dengan QRIS mempermudahkan penghitungan dan transaksi. Pedagang tinggal menerima laporan keuangan dari Bank, sehingga tidak memiliki resiko kehilangan atau salah hitung.

”Dengan QRIS tidak [perlu mencatat pakai buku, bisa tinggal menerima laporan bank,” terangnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengatakan, sinergi antara BI, perbankan, dan DPR RI mendorong dunia pesantren untuk masuk sektor ekonomi. Melalui akses pembiyaan dan digitalisasi keuangan akan memperbesar hidmat pesantren ke masayarakat sekitar.

”Digitalisasi keuangan ini salah satunya. Aspek yang lain akan kita buka semua,” bebernya.

KOmisi XI DPR RI denagn Bank Indonesia akan segera membuka peluang lain seperti pembinaan dan pembiayaan.

”Kami akan lihat potensinya, apakah masuk ke BMT atau usaha yang lain. kita akan buka akses pembiayaannya,” imbuh Fathan.

Artikel ini telah dibaca 20 kali

Baca Lainnya

MWC NU Kedung Jepara Gelar Acara Spesial untuk Hari Santri 2024

22 Oktober 2024 - 17:10 WIB

FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?)

10 November 2023 - 09:14 WIB

Ngaji Filosofi: Siapa Manusia Yang Sukses Meneladani Nabi Muhammad?

28 September 2023 - 22:58 WIB

Ramadhan Terakhir Bertemu Mbah Maimoen: “Terjebak Di Tengah Para Haba’ib & Petinggi Politik!”

17 April 2023 - 01:20 WIB

KH Maimun Zubair

Menunaikan Zakat Hakikat Menjaga Keamanan Dan Ketentraman Negara

10 April 2023 - 05:54 WIB

Perdana, Ponpes Ats-Tsuroyya YAPTINU Jepara Resmi Gelar Pesantren Ramadan

3 April 2023 - 03:28 WIB

Trending di Kabar