oleh : Abu Kholil Atstsani, S.Pd.I.
Hubbul wathan minal iman, cinta tanah air merupakan sebagian dari iman, adalah fatwa yang dikeluarkan oleh Hadratusysyaikh KH. Hasyim Asy’ari berpuluh-puluh tahun yang lalu, dan menjadi jargon yang sudah tidak asing lagi di kalangan warga nahdliyyin.
Sedikit kata namun sarat makna, karena dengan memaknai kalimat tersebut berarti kita telah masuk dalam pembahasan keamanan dan keimanan. Dari situ pula maka akan timbul pertanyaan, bagaimana korelasi antara keduanya?
Jawabannya adalah sangat dekat, karena dengan adanya keamanan, maka akan semakin tumbuh keimanan. Sebagai contoh ketika kita melaksanakan ibadah tanpa adanya ancaman dari manapun, maka ibadah kita akan terasa aman, nyaman dan lebih khusyuk. Dari situlah keimanan kita akan semakin bertambah. Namun sebaliknya, jika tanpa adanya keamanan, maka keimanan kita akan semakin menipis. Kita beribadah namun penuh dengan ancaman, bom, mortir, mesiu, senapan dimana-mana, maka akan membuat ibadah kita terasa tidak nyaman dan mungkin akan mengurangi kekhusyukannya, dan menjadikan keimanan kita menjadi berkurang.
Oleh sebab itu, rasa cinta terhadap tanah air harus terus ditanamkan agar keimanan kita tetap terus terjaga, dengan cara mempererat tali persaudaraan atau ukhuwwah, baik ukhuwwah islamiyyah (persaudaraan sesama ummat Islam), ukhuwwah wathaniyyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air), maupun ukhuwwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia).
Dan dengan terciptanya tali persaudaraan yang kuat, maka akan tercermin dan menjadi representasi dari Islam rahmatan lil alamin, Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Hal ini karena Islam disebarkan oleh Rasulullah SAW dengan akhlaqul karimah, persatuan, dan persaudaraan, bukan dengan permusuhan, pertikaian, apalagi sampai mengangkat senjata.