Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Islam Nusantara · 27 Jun 2023 01:51 WIB ·

Idul Adha : Menggeser Pola Pikir Beragama “Demonic” menjadi “Etik”


 Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

oleh : Kiai Hisyam Zamroni

nujepara.or.id – Idul Adha merupakan moment “keberagamaan” yang memiliki ritual khusus yaitu ritual Ibadah Haji dan ritual Ibadah Kurban. Ibadah Kurban memiliki banyak dimensi yang sudah dielaborasi baik dari sisi spritual, sosial, ekonomi dan lain lain yang sedikit orang menganalisis Ibadah Kurban dipahami sebagai sebuah “respon historis” dari sisi zaman dahulu,  pemberlakuan “manusia” sebagai “obyek kurban” yaitu manusia yang “dikurbankan”. 

Peng-kurbanan “manusia” kepada dewa dewa dan ritual keberagamaan adalah “realitas historis” seperti pada tahun 3500 – 1100 SM Suku Kanaan di Libanon, Suriah dan Yordania meng-kurbankan anak anak sebagai persembahan kepada dewa Muloch, Mesir Kuno yang mempersembahkan gadis suci yang ditenggelamkan di sungai nil yang diperuntukan  kepada  penguasanya, pada tahun 2700 SM – 1450 SM Suku Minoan atau Yunani juga mempersembahkan anak-anaknya untuk para dewa, dan lain-lain. Peristiwa peng-kurbanan “manusia” sebagai sesembahan ini memberikan satu nilai bahwa “agama” atau kepercayaan memiliki “ajaran atau kebiasaan” yang  “demonic”  dan atau tidak ber-perikemanusiaan yang oleh Nabi Ibrahim direspon dan diganti menjadi peng-kurbanan “hewan pemeliharaan”  yang memiliki nilai “etik” yaitu memanusiakan manusia.

Kurban yang ditawarkan Nabi Ibrahim adalah sebuah “respon historis” dari “realitas historis” yang telah dilakukan bahkan sudah menjadi “ritual atau ajaran” oleh kepercayaan – kepercayaan orang terdahulu bahwa harga dan nilai “manusia” bisa menjadi “tumbal” hidup dan kehidupan yang direspon serius  oleh Nabi Ibrahim yaitu mengubah kurban dari “manusia” menjadi “hewan pemeliharaan” atau dengan kata lain menghentikan manusia untuk menjadi obyek yang   dikurbankan dengan menawarkan  ajaran “etik” yaitu memahamkan bahwa agama mengajarkan kebaikan kebaikan dan melindungi harkat martabat manusia yang memanusiakan manusia.

Dari sana kita pahami bahwa “nalar”  Ibadah Kurban adalah nalar “kritik” terhadap pola pikir “agama” zaman dahulu yang menjadikan “manusia” sebagai “obyek kurban”   dengan cara  menggeser  pola pikir keberagamaan dari pola pikir “demonic” menjadi pola pikir “etik”.

“Selamat Hari Raya Idul Adha”

Semoga kita mendapat keberkahan di bulan Idul Adha baik di dunia maupun di akhirat.. Aamiin Aamiin Aamiin.

Penulis: Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara

Artikel ini telah dibaca 274 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Pj Bupati Jepara Launching NU Mart MWC Kedung: Dari Kita, Oleh Kita, Untuk NU dan Bantu Progam Pemerintah

2 Maret 2024 - 16:26 WIB

Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dan Rois Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq memotong pita saat launching NU Mart MWC NU Kedung, Sabtu (2/3/2024)

PCNU Jepara Selenggarakan BIMTEK Gabungan Sistem Pengelolaan (SIPNU) Untuk MWC NU Kedung Dan Pecangaan

8 Januari 2024 - 11:30 WIB

LTN Dorong Pelajar NU di Jepara Warnai Ruang Digital dengan Konten Kreatif Islam Moderat

11 Desember 2023 - 11:48 WIB

Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan

7 November 2023 - 01:14 WIB

Pj Bupati Jepara, pimpinan Baznas Jepara foto bersama dengan pengurus panti asuhan penerima bantuan PPS, Senin (6/11/2023)

Ngaji Filosofi: Siapa Manusia Yang Sukses Meneladani Nabi Muhammad?

28 September 2023 - 22:58 WIB

Trending di Headline