Menu

Mode Gelap
Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq Lakpesdam PCNU Gandeng UNISNU Lakukan Riset Dampak Industrialisasi di Jepara Koreksi Master Kalender 2024, Lembaga Falakiyah NU Jepara Pastikan Sesuai Perhitungan Siswi MA Nahdlatul Ulama Tengguli Sabet Harapan 2 Ajang Lomba Esai Se-Jateng dan DIY Garam : “Misi Suci” Yang Sering Terkapitalisasi!

Islam Nusantara · 27 Jun 2023 01:51 WIB ·

Idul Adha : Menggeser Pola Pikir Beragama “Demonic” menjadi “Etik”


 Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

oleh : Kiai Hisyam Zamroni

nujepara.or.id – Idul Adha merupakan moment “keberagamaan” yang memiliki ritual khusus yaitu ritual Ibadah Haji dan ritual Ibadah Kurban. Ibadah Kurban memiliki banyak dimensi yang sudah dielaborasi baik dari sisi spritual, sosial, ekonomi dan lain lain yang sedikit orang menganalisis Ibadah Kurban dipahami sebagai sebuah “respon historis” dari sisi zaman dahulu,  pemberlakuan “manusia” sebagai “obyek kurban” yaitu manusia yang “dikurbankan”. 

Peng-kurbanan “manusia” kepada dewa dewa dan ritual keberagamaan adalah “realitas historis” seperti pada tahun 3500 – 1100 SM Suku Kanaan di Libanon, Suriah dan Yordania meng-kurbankan anak anak sebagai persembahan kepada dewa Muloch, Mesir Kuno yang mempersembahkan gadis suci yang ditenggelamkan di sungai nil yang diperuntukan  kepada  penguasanya, pada tahun 2700 SM – 1450 SM Suku Minoan atau Yunani juga mempersembahkan anak-anaknya untuk para dewa, dan lain-lain. Peristiwa peng-kurbanan “manusia” sebagai sesembahan ini memberikan satu nilai bahwa “agama” atau kepercayaan memiliki “ajaran atau kebiasaan” yang  “demonic”  dan atau tidak ber-perikemanusiaan yang oleh Nabi Ibrahim direspon dan diganti menjadi peng-kurbanan “hewan pemeliharaan”  yang memiliki nilai “etik” yaitu memanusiakan manusia.

Kurban yang ditawarkan Nabi Ibrahim adalah sebuah “respon historis” dari “realitas historis” yang telah dilakukan bahkan sudah menjadi “ritual atau ajaran” oleh kepercayaan – kepercayaan orang terdahulu bahwa harga dan nilai “manusia” bisa menjadi “tumbal” hidup dan kehidupan yang direspon serius  oleh Nabi Ibrahim yaitu mengubah kurban dari “manusia” menjadi “hewan pemeliharaan” atau dengan kata lain menghentikan manusia untuk menjadi obyek yang   dikurbankan dengan menawarkan  ajaran “etik” yaitu memahamkan bahwa agama mengajarkan kebaikan kebaikan dan melindungi harkat martabat manusia yang memanusiakan manusia.

Dari sana kita pahami bahwa “nalar”  Ibadah Kurban adalah nalar “kritik” terhadap pola pikir “agama” zaman dahulu yang menjadikan “manusia” sebagai “obyek kurban”   dengan cara  menggeser  pola pikir keberagamaan dari pola pikir “demonic” menjadi pola pikir “etik”.

“Selamat Hari Raya Idul Adha”

Semoga kita mendapat keberkahan di bulan Idul Adha baik di dunia maupun di akhirat.. Aamiin Aamiin Aamiin.

Penulis: Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara

Artikel ini telah dibaca 180 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ngaji Thematik : Membersamai Kanjeng Nabi Dengan Prilaku

18 September 2023 - 01:02 WIB

ILustrasi

Urai Kemacetan Di Wilayah Industri, Polres Jepara Bentuk Supeltas

8 Agustus 2023 - 04:38 WIB

Kepolisian Resor (Polres) Jepara melakukan pengukuhan kepada Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) yang ada di wilayah Kabupaten Jepara.

Gandeng Kominfo RI PBLDNU gelar TOT Literasi Digital di Pesantren Jepara

8 Agustus 2023 - 04:33 WIB

Pelatihan TOT Literasi digital sebagai wujud kepedulian pada pesantren supaya melek literasi Digital di era global.

Momen 10 Muharram, GP Ansor Tahunan Gelar Mujahadah Malam

29 Juli 2023 - 07:56 WIB

Optimalkan Potensi, KSPPS BMT Soko Guru Ma’arif Buka Kantor Cabang Mlonggo

7 Juli 2023 - 23:31 WIB

Pembukaan kantor cabang MLonggo KSPPS BMT Soko Guru Maarif NU Jepara.

Sajikan Rukti Lakuna, Teater Minatani Srawung Teater Jepara

1 Juli 2023 - 23:38 WIB

Trending di Uncategorized
%d blogger menyukai ini: