Menu

Mode Gelap
Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia Dosen UNISNU Jepara Raih Gelar Doktor, Usung Akuntabilitas Keuangan Berlandaskan Pemikiran Al-Farabi PPG UNISNU Gelar Bimtek Uji Kompetensi Penguji, Warek 3: Profesional dan Kualitas Guru Harus Kita Tingkatkan

Kabar · 19 Jun 2019 04:39 WIB ·

30 Siswa SDUT Masyitoh Ziarahi Makam Mantingan


 30 Siswa SDUT Masyitoh Ziarahi Makam Mantingan Perbesar

Siswa-siswi SDUT Masyitoh menziarahi Makam Mantingan.

nujepara.or.id – Sebanyak 30 siswa-siswi Sekolah Dasar Unggulan Terpadu (SDUT) Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara mengikuti kegiatan Ziarah ke Makam Mantingan Jepara pada Selasa (18/6) kemarin.

Setelah berziarah kegiatan dilanjutkan dengan liburan ke Pantai Teluk Awur Jepara. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mengisi liburan semester 2. Perlu diketahui kegiatan ziarah sudah tidak asing bagi kalangan SDUT Masyitoh karena setiap selapan sekali pada Jum’at Wage siswa-siswi dan guru berziarah ke Makam Mbah Abdus Shomah/ Mbah Muru’an yang merupakan leluhur Desa Bandungrejo.

Puluhan siswa dan guru berfoto di depan Makam Mantingan.

Kepala SDUT Masyitoh, Ahmad Alimul Hasan mengatakan kegiatan tersebut diadakan untuk mengenalkan tokoh pejuang di Jepara yaitu Sultan Hadlirin dan Raden Abdul Jalil. “Agar anak dapat mengenal dan memahami perjuangan pendahulu yang berdakwah agama Islam di bumi Jepara,” katanya.

Masih menurutnya di era sekarang ini banyak generasi muda yang lupa akan kultur budaya yang sangat melekat pada masyarakat jawa. Karenanya, pihaknya mengenalkan dan membentuk karakter bangsa yang mampu bertahan hidup dengan memasukkan pembelajaran karakter melalui ziarah kubur.

“Ziarah kubur merupakan karakter bangsa Indonesia yang tetap lestari di bumi Nusantara. Ziarah kubur bukan sekadar memandangi pusara orang-orang sudah meninggal akan tetapi lebih dari pada itu. Tradisi ziarah kubur merupakan simbol adanya hubungan dengan para leluhur, sesama, dan Yang Maha Kuasa atas segalanya,” lanjut alumnus STAIN Kudus ini.

Ditambahkannya ziarah kubur merupakan sebuah pola ritual yang mencampurkan budaya lokal dan nilai-nilai Islam. Ziarah kubur menjadi contoh akulturasi agama dan kearifan lokal.

Ziarah kubur merupakan kearifan lokal masyarakat Jawa yang syarat nilai dan karakter luhur. Tradisi apapun bentuknya jika tidak dijaga dan dilestarikan akan hilang tergerus zaman.

“Jika sejak dini tidak dikenalkan lalu siapa lagi yang akan menjaga dan mengamalkan tradisi luhur para leluhur kita. Ajarkan kepada mereka dengan ziarah kubur yang mampu mengarah kepada ajaran rahmatan lil alamin,” pungkasnya. Salah satu murid kelas 1 Makkah, Raja Ditya Birawa mengungkapkan dengan mengikuti kegiatan tersebut mengaku senang dan ia minta diadakan acara yang sama lagi. (ip)

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

YPMNU Jepara Gelar Simulasi Manasik Haji, Peringati Hari Santri dan Sumpah Pemuda

3 November 2025 - 10:14 WIB

manasik haji YPMNU Jepara

Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik

17 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren

16 Oktober 2025 - 16:05 WIB

JADWAL Hari Santri Nasional 2025 di Jepara, Ada Muktamar Ilmu, Tanam Mangrove Hingga Santri Award

9 Oktober 2025 - 09:33 WIB

Ini Agenda Hari Santri Nasional di Desa Tahunan yang Wajib Kamu Ketahui

9 Oktober 2025 - 09:07 WIB

Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia

25 September 2025 - 15:27 WIB

Trending di Kabar