Menu

Mode Gelap
Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing?

Ansor · 27 Okt 2019 12:35 WIB ·

Hati-hati Warga Nahdliyin Jadi Sasaran Berdakwah HTI


 Hati-hati Warga Nahdliyin Jadi Sasaran Berdakwah HTI Perbesar

Kapolsek serta Danramil turut memeriahkan Seminar dan Bedah Buku NKRI Daulah Santri. (Foto: Khabib)

nujepara.or.id – Pukul sepuluh pagi, Sabtu (26/10) kemarin Ayik Heriansyah mantan kader HTI dan M Abdullah Badri Kader Ansor Jepara mengisi Seminar dan Bedah Buku “NKRI Daulah Santri; Menguliti Propaganda HTI” di Gedung MWCNU Bangsri Jepara.

Bedah buku yang diselenggarakan PAC GP Ansor Bangsri Jepara itu merupakan serangkaian acara Peringatan Hari Santri. Kegiatan diikuti 100an peserta dari NU dan banomnya, santri pesantren, Kapolsek, Danramil, serta Forkopimcam

Pada kesempatan itu, M. Abdullah Badri yang juga pemilik media Duta Islam menjelaskan sejarah munculnya HTI dan cita-cita pendiri Hizbut Tahrir mendirikan khilafah lintas negara.

Badri juga menyebutkan bahwa di dalam buku NKRI Daulah Santri menjelaskan essay bagaimana cara dan yang sudah dilakukan NU untuk mengcounter paham radikal seperti HTI.

Sementara itu, Ayik mantan HTI mengungkapkan dulunya anggota Hizbut Tahrir harus mengucapkan janji atau sumpah ketika dibaiat dan harus melaksanakan apa yang sudah menjadi pendapat Amir Hizbut Tahrir. “Ketika tidak dilaksanakan pasti mendapatkan sanksi,” tandasnya.

Ayik Heriansyah yang saat ini aktif menjadi anggota LTN PCNU Bandung membeberkan di saat sumpah baiat HTI dikatakan bahwa janji atau sumpah akan mengikat seseorang jika selama menjadi anggotanya.

“HTI lebih suka mencari sasaran dakwahnya kepada Nahdliyin ketimbang Muhammadiyah,” ungkapnya.

Mengapa begitu? “Karena NU itu strategis. Jika bisa menguasai kiai otomatis mempunyai pengaruh kepada santri-santrinya. HTI sangat licik perihal kekuasan, misalnya ada salah satu anggota HTI jika diberikan panggung dakwah pasti semua teman-temannya disuruh untuk mendapatkan posisi yang lain,” katanya.

Lajnah khas ulama adalah sayap HTI yang fungsinya merekut ulama dan kiai yang ada di pesantren. (Khabib)

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.

Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara

12 Juni 2025 - 09:27 WIB

Jajaran PCNU Jepara, MWC NU Kalinyamatan foto bersama dengan instruktur di sela-sela kegiatan PD-PKPNU angkatan ke-10 yang digelar akhir Mei lalu di Kalinyamatan.

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).

PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern

31 Mei 2025 - 12:17 WIB

Trending di Kabar