Menu

Mode Gelap
Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng Pengajian Umum Gus Muwafiq, Sedekah Bumi Desa Tanjung Jepara

Kabar · 18 Apr 2016 10:23 WIB ·

Muhammadun: Setelah 10 Tahun Jadi Wartawan, Cita-Cita Tercapai


 Muhammadun: Setelah 10 Tahun Jadi Wartawan, Cita-Cita Tercapai Perbesar

DSC_0210
TAHUNAN – Peran sebagai wartawan hampir selesai setelah angan-angan untuk meliput momen peradaban tertinggi di dunia, yakni Piala Dunia 2014 di Brazil, tercapai. Itu terwujud setelah 10 tahun menjadi wartawan. Menulis akhirnya menjadi langkah awal meraih mimpi.
Demikian diungkapkan oleh Muhammadun Sanomae, Kepala Biro Suara Merdeka Muria, dalam acara Seminar Jurnalistik yang digelar LPM Ekonomika Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), di lantai III FEB Unisnu Jepara, Sabtu (9/04/2016) pagi.
Seminar bertema “Goreskan Kata, Bidikkan Kata, Suarakan Kata” itu menurut panitia Nurrohman Musaddad, bagian dari agenda LPM Ekonomika untuk mengajak mahasiswa Unisnu melek jurnalistik.
“Menulis tidak melulu makalah dan skripsi. Ada banyak hal yang bisa ditulis dalam bentuk berita, opini, esai bahkan cerpen dan puisi,” ujar Musaddad.
Dalam acara tersebut, puluhan peserta yang hadir mencurahkan kegelisahannya ihwal menulis. Dalam banyak kesempatan dialog, banyak yang bertanya soal memulai menulis gagasan dalam kata dan gagasan yang mandek karena tidak tahu harus melanjutkannya seperti apa.
“Jika ingin mudah menulis, kita harus punya masalah. Jika tidak punya masalah, carilah masalah. Lalu, cara mudah mendapatkan masalah, kumpullah dengan orang-orang yang bermasalah,” terang M Abdullah Badri, salah satu pembicara dari LTN NU Jepara.
Menurut Abdullah, menulis itu mengarang. Artinya harus menciptakan hal yang sebelumnya tidak ada. Itu kerja yang mengabadi, yang membuat peristiwa tidak mudah berlalu. (rini, lpm ekonomika)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak

6 Desember 2024 - 14:57 WIB

Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng

6 Desember 2024 - 14:16 WIB

“Thoriqoh Al Mu’tabaroh Itu Semuanya dari Nabi, yang Beda Hanya Faidnya” Pesan Kiai Masduqi Saat Manaqib Kubro, Istighotsah dan Temu Mursyid di Ponpes Mangunan

2 Desember 2024 - 18:01 WIB

Manaqib Kubro Idaroh Syu'biyah Jatman Kabupaten Jepara digelar di Ponpes An-nur Mangunan Tahunan Jepara, Minggu (1/12/2024)

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Trending di Headline