Menu

Mode Gelap
Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

Kabar · 27 Okt 2022 15:26 WIB ·

Ini Sikap NU dan Muhammadiyah Terkait Tambak Udang di Karimunjawa


 Ini Sikap NU dan Muhammadiyah Terkait Tambak Udang di Karimunjawa Perbesar

nujepara.or.id – Polemik terkait keberadaan tambak udang di Kepulauan Karimunjawa juga menjadi perhatian dua ormas keagamaan, NU dan MUhammadiyah di Kabupaten Jepara. Baik NU maupun Muhammadiyah ingin Pemkab Jepara bertindak tegas dengan menertibkan tambak udang itu jika melanggar aturan dan memicu dampak buruk lingkungan.

Rais Syuriah PCNU Kabupaten Jepara, KH Khayatun Abdullah Hadziq mengatakan kegiatan pembangunan atau aktivitas usaha juga harus mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Menurut Mbah Yatun – panggilan akrab KH Khayatun – NU tidak sepenuhnya menolak kehadiran tambak. Namun, keberadaan tambak udang itu juga harus diatur.

Menurut Mbah Yatun, pemerintah daerah harus mengambil sikap tegas terhadap tambak udang itu. Kehadiran tambak udang itu tidak boleh dibiarkan memicu dampak negatif, namun harus memberikan manfaat.

”Bagaimana lingkungannya. Bagaimana masyarakatnya. Jangan sekadar Jepara dibuat hanya untuk orang-orang yang punya uang. Tapi setelah tidak ada potensi. Hilang. Itu kan, tidak boleh,” kata Mbah Yatun, dilansir dari Murianews.com, Kamis (27/10/2022).

PCNU Jepara, kata Mbah Yatun berencana menemui Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta terkait persoalan ini. NU Jepara akan meminta ketegasan dan kebijaksanaan pemkab dalam menyikapi keberadaan tambak udang ilegal itu.

”Kami sudah mau diskusi sama pemda. Bagaimana (penanganan) tambak-tambak yang sudah merajalela ini di Karimunjawa,” ujar Mbah Yatun.

Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Jepara, KH Fachrur Rozi, mengatakan kehadiran tambak udang ilegal di Karimunjawa harus dinilai dengan membandingkan asas kebermanfaatan dan kemadlaratannya.

Saat ini, ada sekitar 35 hektare dengan jumlah kurang lebih 128 petak tambak udang di Karimunjawa. Mayoritas tambak itu ilegal. Akibat pembuangan limbah yang serampangan, akhirnya lingkungan di sana rusak. Kerusakan itu diprediksi meluas hingga ke seluruh wilayah Karimunjawa.

Kiai Rozi menyampaikan, munculnya tambak udang ilegal di Karimunjawa tidak jadi masalah jika itu membawa kemaslahatan untuk masyarakat.

”Tapi, kalau munculnya tambak udang mengakibatkan kerusakan lingkungan, maka pemerintah harus menertibkan. Demi menjaga kelestarian lingkungan,” tandas Kiai Rozi.

(sumber murianews.com)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara

21 April 2025 - 11:19 WIB

Majelis Alumni IPNU-IPPNU Kecamatan Nalumsari foto bersama di sela-sela kegiatan Reuni dan Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H, Minggu (20/4/2025)

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

14 April 2025 - 23:08 WIB

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

14 April 2025 - 22:57 WIB

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus

13 April 2025 - 07:12 WIB

Halalbihalal Idulfitri 1446 H di Auditorium Unisnu Jepara

Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

30 Maret 2025 - 10:06 WIB

Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

29 Maret 2025 - 10:55 WIB

Trending di Bahtsul Masail