Menu

Mode Gelap
Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

Hujjah Aswaja · 1 Feb 2023 14:36 WIB ·

Meriahkan 1 Abad NU, Lesbumi Semaikan Pesan Nasionalisme Lewat Pementasan Ketoprak Santri


 Meriahkan 1 Abad NU, Lesbumi Semaikan Pesan Nasionalisme Lewat Pementasan Ketoprak Santri Perbesar

nujepara.or.id – Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Bangsri menggelar rangkaian kegiatan religi ziarah makam sesepuh NU, istighosah dan pagelaran seni budaya ketoprak santri untuk memeriahkan momentum 1 Abad NU.

Kegiatan ziarah bersama dilaksanakan pada Jumat (27/1) siang. Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bangsri tidak menyurutkan antusiasme warga nahdliyin untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Ada tiga lokasi makam yang dikunjungi, yaitu makam Suromoyo Kedungleper, makam Mbah Abdul Hadi Tengguli, dan makam Mbah Nur Salim Banjaran.

“Seluruh ulama NU kita doakan, tetapi lokasinya dipusatkan di tiga makam tersebut. Sementara kegiatan istighotsah dilaksanakan di Gedung MWC NU Bangsri yang kemudian diakhiri dengan Pagelaran Ketoprak Santri Selasa (30/1/2023),” kata Ketua MWCNU Bangsri, Kiai Ikhsan. 

Pementasan Ketoprak Santri digelar dengan menggandeng PC Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) NU Jepara. Pementasan Ketoprak Santri mengangkat cerita Ratu Kalinyamat dengan judul “Sang Naga Samudra Satru Bebuyutan Portugis”.

“Kegiatan kebudayaan seperti ini layak untuk diapresiasi dan dikembangkan,” Kata Ketua Panitia Kegiatan dan Produser pementasan Ketoprak Santri, Kiai Miftahuddin.

“Dulu Walisongo juga menggunakan seni budaya sebagai media dakwah, dan NU sebagai pewaris keislaman Walisongo juga menggunakan media seni dalam perjuangannya,” jelas Komisaris MSI Tour and Travel tersebut. 

Pementasan yang mengangkat kisah Sang Ratu kalinyamat tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat. Turut hadir juga pengurus Lembaga dan Banom se Kecamatan Bangsri, Ketua Ranting Syuriyah dan Tanfidziyah se Kecamatan Bangsri. Rois Syuriyah PCNU Jepara, KH. Hayatun Nufus Abdullah Hadziq, Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, KH Charis Rohman juga ikut hadir langsung menyemangati pagelaran budaya ini.

Penulis naskah pementasan, Ali Burhan menjelaskan latar belakang diangkatnya tokoh Ratu Kalinyamat dalam pementasan tersebut. Ketua Tim Riset PC Lesbumi NU Jepara ini berpendapat Ratu Kalinyamat sudah sangat melekat dan melegenda di alam bawah sadar masyarakat Jepara. Ratu Kalinyamat juga seorang pemimpin wanita yang gigih dalam melawan portugis.

“Selama kapal-kapal kita masih berlayar di samudera, selama tubuh kita masih berjiwa, maka Malaka akan kita rebut kembali. Nusantara adalah untaian Negeri Samudra. Aku bersumpah akan bertaruh nyawa untuk mempertahankannya”.

Ini adalah teks Sumpah Ratu Kalinyamat yang menumbuhkan nasionalisme dalam naskah yang dipentaskan tersebut.

Pementasan ini juga sesuai dengan tema harlah yang diangkat oleh PBNU yaitu “Merawat Jagad, Membangun Peradaban”. Dari kisah sejarah Ratu Kalinyamat ini, bisa diambil hikmah pelajaran untuk menguatkan nasionalisme, mencintai tanah air dan menjaga setiap jengkal tanah air dari Portugis. 

Berikut sosok-sosok di balik pementasan ketoprak dengan judul “Sang Naga Samudra Satru Bebuyutan Portugis”.

Produser : KH. Miftahuddin, Penulis Naskah : M. Ali Burhan, Sutradara : Den Hasan, Ratu Kalinyamat (RK): Wiwik Handayani, Senopati (S): Ki Hendro Suryo Kartiko, Ki Warto Warti, Joko Lintang (JL): Sutresno, Roro Wulansari (RW): Tesa, Ki Galangwesi (KG): Ah. Rohim, Nyai Galangwesi (NG): Nurul Anisa, Ki Bajul Segoro: Bajuri, Prajurit lainnya: Rokhit dkk, Komposer music: Waluya Lojeng dkk, MWC NU Bangsri Beserta Banomnya, MSI TOUR, MWC LESBUMI NU BANGSRI, Yayasan Marga Langit, Sabanusa, Sanggar Bangun Budaya, Gumilang Studio, Tunggal Dekor, Godeg Audio, dan semua pihak lain yang ikut berpartisipasi dalam acara ini.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpasrtisipasi dalam pementasan ini. Lewat seni budaya kami akan ikut membumikan faham Aswaja An-nahdliyah di Jepara dan sekitarnya,” tandas Ketua PC Lesbumi NU Jepara, Ngateman, SE. (AB)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Syair Para Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

27 Januari 2025 - 11:52 WIB

Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi

26 Januari 2025 - 23:01 WIB

Trending di Headline