Menu

Mode Gelap
Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

Headline · 19 Mei 2023 01:42 WIB ·

Logika Cerdas Gus Baha’ Saat Ditanyai tentang Tuhan oleh Seorang Ateis


 Logika Cerdas Gus Baha’ Saat Ditanyai tentang Tuhan oleh Seorang Ateis Perbesar

nujepara.or.id- Asal mula penciptaan alam semesta selalu menjadi perdebatan di kalangan ateis. Mereka menganggap terbentuknya alam semesta ini terjadi karena adanya ledakan dahsyat atau yang dikenal dengan teori Big Bang. Berdasarkan teori Big Bang alam semesta ini awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini.

Seorang ilmuwan ahli fisika yang juga seorang ateis, Stephen Hawking mengemukakan pendapatnya tentang asal mula penciptaan alam semesta. Menurut dia, ‘waktu’ masih belum terbentuk sebelum Big Bang. “Jadi tak ada waktu bagi tuhan untuk menciptakan alam semesta”, kata Hawking, seperti dikutip dari qureta.

Menurut Hawking, Tuhan hanyalah sebuah kesenjangan yang mengganggu hidup kita. Bahkan menurutnya manusia sebenarnya tidak memerlukan keberadaan Tuhan dan segala teori tentang keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan

Hal ini tentu sangat bertentangan dengan ajaran Islam, dan dapat mempengaruhi aqidah seseorang tentang keberadaan Tuhan. Dikutip dari situs Santri Gayeng, KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha’) menjelaskan dengan sangat logis tentang awal mula terciptanya alam semesta saat dirinya ditanyai oleh seorang ateis.

“Dalam ilmu Mantiq sudah diterangkan, dengarkan, alam ini sudah ada. Secara logika, sesuatu yang ada ya adanya itu tidak bisa mengadakan dirinya sendiri”, kata Gus Baha’.

“Berhubung sudah ada, pasti kita rumuskan ini pasti ada sebab. Nah, penyebab ini dalam ilmu Mantiq disebut Musabbibul Asbab (penyebab dari semuanya). Bisa causa prima, bisa Musabbibul Asbab, atau wujud awal (eksistensi awal)”, terang Gus Baha’.

Lebih lanjut Gus Baha’ menerangkan, ilmu Mantiq tidak menemukan wujud awal itu bernama siapa. Islam datang, eksistensi awal ini dinamai Allah SWT. “Karena lebih tidak masuk akal alam yang wujud ini disebabkan oleh sesuatu yang tidak wujud”, beber Gus Baha’.

“Di manapun tempatnya, sesuatu yang tidak ada tidak bisa menjadi sebab. Ini bertentangan dengan logika orang ateis yang mengatakan ketiadaan penyebab dari kewujudan. Atau sesuatu yang ada disebabkan dari sesuatu yang tidak ada”, lanjut Gus Baha’. (ua)

Artikel ini telah dibaca 705 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Syair Para Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

27 Januari 2025 - 11:52 WIB

Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi

26 Januari 2025 - 23:01 WIB

Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya

26 Januari 2025 - 22:14 WIB

Trending di Headline