Menu

Mode Gelap
Peneliti dan Akademisi dari Singapura Kunjungi MA NU Al-mustaqim, Beri Pesan Ini untuk Santri dan Pelajar NU – Muhammadiyah Jepara Siap Kawal Pilkada Berkualitas, Ini 6 Komitmen dan Seruan untuk Para Stakeholder MATAN: Oase Pergerakan Tasawuf Milenial Genjot Kualitas SDM, YPMNU Gelar Pembekalan untuk Pengurus, Guru PAUD & TPQ Muslimat NU Kecamatan Jepara 2 Nama Terlalu Sedikit, Lebih Banyak Calon Lebih Baik

Headline · 22 Sep 2023 01:17 WIB ·

Catatan Silaturahmi PCNU-MWCNU-PBNU Se-Eks Karisidenan Pati bersama KH Yahya Cholil Staquf


 Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf. Perbesar

Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.

Oleh: H. Subekhan

nujepara.or.id-Dalam rangka menyatukan gerak langkah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menggelar acara Silaturahim dan Ngaji Perkumpulan dengan PCNU-MWC se-Eks Karisidenan Pati. Kegiatan tersebut sebagai upaya konsolidasi PBNU dengan kepengurusan di bawahnya. PBNU membagi pertemuan ke dalam beberapa Eks Karisidenan. Dimulai dari Jawa Timur 9 kali pertemuan lalu ke Jawa Tengah yang diagendakan 6 pertemuan.

Pertemuan Ngaji perkumpulan di Eks Karesidenan Pati yang digelar di pendopo Kabupaten Rembang pada hari Kamis, 21 September 2023 merupakan pertemuan Ngaji Perkumpulan yang ke-4 di Jawa Tengah.

PCNU Jepara mengirim satu bus delegasi dari MWC-MWC NU yang terdiri dari Rois Syuriyah dan Katib, Ketua Tanfidziyah dan Sekretaris. Di samping itu ada beberapa mobil yang membawa rombongan PCNU dan MWC NU.

” Kami secara sistematis mengadakan konsolidasi sampai ke tingkat Majelis Wakil Cabang karena ada hal-hal yang harus dilakukan bersama seluruh jajaran NU dan harus koheren tidak jalan sendiri-sendiri.” Tegas Gus Yahya mengawali orasinya.

Kegiatan silaturahmi dan Ngaji Perkumpulan yang dihadiri PCNU dan MWC se- Eks Karesidenan Pati ini juga sekaligus peringatan Haul Masyayih Leteh Rembang. Dari PBNU tampak hadir Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf bersama Sekjen, Saifullah Yusuf, bendahara, Gus Gudfan, dan Gus Ulil Abshar Abdalla. .Dari unsur Syuriyah tampak hadir Katib Am PBNU, KH. Ahmad Said Asrari, Hadir pula KH. Mu’adz Thohir, KH. Ubaidilah Shodaqoh, Rois Syuriyah PWNU dan KH. Muhammad Muzammil, Ketua Tanfidziyah PWNU beserta jajarannya.

” Hari ini sangat istimewa karena Pertemuan Ngaji Perkumpulan PBNU bersama PCNU-MWC NU dihadiri hampir lengkap dari Pengurus Besar Nahdlatul ulama. Oleh karena itu, kalau sampai ada Pengurus diundang PBNU kok rak teko tanpa alasan dibekukan.” Tegas Gus Ipul saat memandu acara.

Gus Ipul kemudian mengabsen satu demi satu PCNU-MWC yang hadir untuk berdiri dan dan mengecek jumlah yang tidak hadir.

Setelah mengecek kehadiran PCNU,-MWC NU, Gus Ipul mempersilakan kepada Ketua Umum PBNU, Gus Yahya untuk memberikan wejangan.

Gus Yahya menyoroti lemahnya implementasi program kerja yang telah disusun oleh pengurus NU. ” Apa yang kita tulis menjadi program, kita laksanakan, jangan yang kita kerjakan sak penake dewe.” Tuturnya.

Menurut Gus Yahya ada 3 agenda PBNU yang harus dilaksanakan. Pertama, Menjadikan organisasi NU valid legal dan operasional. Artinya pengurus NU harus sah menurut aturan yang ada, proses pembentukannya sesuai aturan dan mau jadi pengurus. Oleh karena itu, PBNU melaksanakan program verifikasi dan validasi kepengurusan Nahdlatul ulama sampai ke tingkat Ranting NU.

Kedua, Standarisasi Personalia. Kemampuan pengurus untuk mengelola organisasi harus kita standarkan dengan mengadakan sistem kaderisasi berjenjang di antaranya PD-PKNU. P-MKNU, AKN-NU.

Ketiga, merombak pola kegiatan organisasi, tidak hanya mengurusi warga NU tapi untuk riayatul ummat. MWC harus bisa mengidentifikasi kebutuhan umat dan menjadikannya sebagai program. Misalnya Program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul ulama ( GKMNU) juga harus menyentuh kepada masyarakat secara umum.

” NU punya pekerjaan strategis yang ukurannya sejarah peradaban global. Kita harus bekerja sekuat-kuatnya untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, kalau ada peristiwa-peristiwa di tengah-tengah pilpres yang ingin membelokkan, jangan sampai ikut belok dari tujuan.” Papar Gus Yahya.

Saat ditanya peserta tentang hubungan PBNU dengan partai politik, Gus Yahya kembali menegaskan bahwa PBNU secara struktural tidak mendukung salah satu partai karena warga NU ada di berbagai partai politik yang juga harus diayomi. Menurut Gus Yahya politik bagi Nahdlatul ulama adalah bagaimana menjaga NKRI tetap tegak berdiri.

(H. Subekhan, adalah Sekretaris MWC NU Tahunan, Kabupaten Jepara)

Artikel ini telah dibaca 115 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Peneliti dan Akademisi dari Singapura Kunjungi MA NU Al-mustaqim, Beri Pesan Ini untuk Santri dan Pelajar

15 Mei 2024 - 10:39 WIB

Kepala MA NU Al-mustaqim, H. Sholahuddin MA menyerahkan kenang-kenangan kepada ketua rombongan peneliti dan akademisi dari Singapura, Mohamed Imran Mohamed Taib.

NU – Muhammadiyah Jepara Siap Kawal Pilkada Berkualitas, Ini 6 Komitmen dan Seruan untuk Para Stakeholder

13 Mei 2024 - 19:15 WIB

Jajaran PCNU dan PD Muhammadiyah Kabupaten Jepara membacakan seruan dan komitmen untuk pilkada yang damai dan berkualitas di sela-sela kegiatan Halal bi Halal yang digelar di Ono Joglo Resort, Minggu (12/5/2024)

MATAN: Oase Pergerakan Tasawuf Milenial

13 Mei 2024 - 18:04 WIB

Sampul Buku Tasawuf Pergerakan, Sejarah Berdirinya MATAN dan Jalan Pengabdian Hamdani Mu'in

Genjot Kualitas SDM, YPMNU Gelar Pembekalan untuk Pengurus, Guru PAUD & TPQ Muslimat NU Kecamatan Jepara

10 Mei 2024 - 15:00 WIB

Nara sumber dan para pengurus serta guru yang tergabung dalam IP PUADTPQ dan Ikatan Guru PAUD (IG PAUD) serta Ikatan Guru Taman Pendidikan Al Quran (IP TPQ) di bawah naungan Yayasan Pendidikan Muslimat NU Jepara foto bersama di sela-sela kegiatan upgrading atau pembekalan yang digelar di gedung Muslimat Ranting Saripan Jepara, Kamis (09/5/2024).

Mematahkan Stigma Keterbatasan dalam Kiprah Pemuda Pemudi Nahdliyin

8 Mei 2024 - 15:18 WIB

Pelantikan GP Ansor Pringtulis Jadi Momen Kebangkitan Pemuda

8 Mei 2024 - 14:16 WIB

Trending di Headline