Menu

Mode Gelap
PAC Ansor Kedung Gelar Silaturahmi dan Konsolidasi ke Ranting Bukan Calistung, Ini Enam Hal yang Penting Ditanamkan Saat Pembelajaran Anak Usia Dini PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu

Hujjah Aswaja · 18 Jul 2022 08:09 WIB ·

Arab Saudi yang Modern, Haji dan Ibroh untuk Kita


 Arab Saudi yang Modern, Haji dan Ibroh untuk Kita Perbesar

oleh Ustadz Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Selama menjadi petugas haji 2022 dan sekaligus menjalankan rukun Islam kelima itu saya juga mencoba menyelami realitas sosial dan budaya Arab Saudi. Kesan bahwa Arab Saudi adalah negara yang “kolot dan tradisional” nampaknya hanya tinggal cerita masa lalu. Sebab saat ini kondisinya sudah beda dengan Arab Saudi yang ada di ingatan kita.

Sebab saat ini Arab Saudi menuju negara modern.  Arab Saudi seakan memberi kesan kepada kita bahwa “modernitas adalah “keniscayaan” yang tak bisa dihindari.

Rompi baju bertuliskan “Arab Saudi 2030” merupakan hal yang jamak kita temui di Arab Saudi. Ikon “Arab Saudi 2030” menjadi pemacu dan pemicu kemajuan masyarakatnya. Saat ini, penduduk Arab Saudi sudah sangat “melek teknologi”. 

Kita dapat melihat anak muda Arab Saudi begitu semangat bekerja di sektor-sektor formal dan bahkan profesional. Tentu saja peralatan kerjanya juga mengikuti hal itu. Di meja kerja mereka berjajar laptop maupun komputer keluaran terbaru.

Dan yang “mengejutkan” adalah mereka tidak hanya golongan  laki laki tapi juga perempuan. 
Partisipasi perempuan dalam urusan publik di Arab Saudi menjadi sesuatu yang “baru”. Padahal sebelumnya Arab Saudi dikenal sangat  “patriarkal”. Namun saat ini nilai-nilai modern seperti pengakuan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan terlihat menonjol.

Di jalan raya, perempuan Arab Saudy terlihat begitu “enjoy” mengendarai mobil sendirian. Di hotel mereka ada yang menjadi resepsionis/istiqbal, di bandara menjadi international guidence passenger yang   cas cis cus bicara  bahasa inggris, di kantor kantor sebagai karyawan maupun direksi. Dalam berbagai ritual ibadah haji seperti Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina), perempuan muda Arab Saudi juga tampil ikut melayani jamaah haji dari berbagai negara di dunia.

Masuknya perempuan Arab Saudi dalam berbagai aktivitas publik ini bisa dilihat secara positif. Pergeseran ini juga bisa menjadi bagian dari “cita-cita profetik” yang dulu diperjuangkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Beliau begitu gigih memperjuangkan hak asasi perempuan masyarakat Arab saat itu. Salah satu upayanya dengan menggeser dari ketidakberdayaan perempuan menjadi berdaya seperti menghapus  tradisi membunuh bayi perempuan yang baru lahir, pembagian warisan bagi perempuan  dan lainnya.

Perubahan realitas sosial dan budaya di Arab Saudi ini juga bisa menjadi “ibroh” bagi kita. Tak hanya soal masuknya perempuan dalam aktivitas publik, namun juga terkait perpaduan keberagamaan dan teknologi saat pelaksanaan haji di Arab Saudi.

Keberagamaan harus ditata secara modern, berteknologi dan tidak manual. Sebagaimana contoh  pengaturan masuk raudhoh yang menggunakan e-technologi smart atau tasreeh. Termasuk juga saat masuk Armuzna. Jamaah haji dibagikan gelang yang bercode /e-technologi smart atau tasreeh.

Oleh karena itu, materi manasik haji yang akan datang, jamaah haji tidak hanya disuguhi materi rukun, wajib, sunnah haji dan umroh tetapi juga materi tentang strategi dan  e-technology smart Haji dan Umroh. Ini penting terlebih kemungkinan besar pelaksanaan haji dan umroh tahun 2023 akan diberlakukan secara penuh. 

Keberagamaan merupakan realitas yang terus berubah. Namun agar tetap on the track, tetap dibutuhkan kecerdasan intelektual dan juga kecerdasan spiritual dari kita sendiri, bukan?

*Wakil Ketua PCNU Jepara

Artikel ini telah dibaca 885 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bukan Calistung, Ini Enam Hal yang Penting Ditanamkan Saat Pembelajaran Anak Usia Dini

9 Juni 2023 - 01:25 WIB

Dua dosen Unisnu Jepara Dina Amalia, M.Pd dan Aliva Rosdiana, M.Pd saat menjadi pembicara pada kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan bimbingan belajar Ilman Nafi’ Klaling Jekulo.

Satu Siswi MA NU Al-Mustaqim Lolos Tahap Pertama Program Inisiator Muda Moderasi Agama Madrasah Tahun 2023

8 Juni 2023 - 05:36 WIB

PAC GP Ansor Nalumsari Sosialisasikan Tantangan Kebangsaan

8 Juni 2023 - 05:25 WIB

Generasi Muda Harus Amalkan Pancasila

7 Juni 2023 - 08:24 WIB

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jepara menggelar sosialisasi dan forum diskusi.

Kolaborasi MWCNU Nalumsari dan Mayong Bahas Problem Keumatan

6 Juni 2023 - 02:01 WIB

Kolaborasi jamaah dari dua MWCNU di wilayah Jepara bagian Selatan masih tetap terjaga.

Gerakan SIDoWaRaS MWC NU Tahunan: Bermula dari Data Terbitlah Dana

5 Juni 2023 - 10:42 WIB

Trending di Headline
%d blogger menyukai ini: