Menu

Mode Gelap
PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar

Kabar · 10 Mar 2016 05:37 WIB ·

Buka-bukaan Islam Nusantara di Jepara


 Buka-bukaan Islam Nusantara di Jepara Perbesar

Ahmad Sahil

Ahmad Sahil


JEPARA – Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Lakpesdam) NU Jepara akan menyelenggarakan seminar nasional  bertema Islam Nusantara; Konsepsi dan Aplikasinya dalam Kehidupan Keagamaan dan Kebangsaan di Indonesia di lantai 2 gedung NU Jl Pemuda No 51 Jepara pada Minggu (13/3), seminar akan di mulai pukul 08.00.
Ketua Lakpesdam NU Jepara Ahmad Sahil, Kamis (10/3) mengatakan seminar ini akan menghadirkan dua narasumber yaitu Dr Rumadi MA (ketua PP Lakpesdam NU) dan KH Aniq Muhammadun (pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pakis Kecamatan Tayu, Pati yang juga rois Syuriah PCNU Pati.
Islam Nusantara merupakan amanat ilmiah dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang beberapa waktu yang lalu yang dijadikan sebagai penerjemah dari Islam rahmatan lil ‘alamin yang sekaligus sebagai media perwujudan peradaban yang luhur. Bukan hanya dalam konteks keindonesiaan, namun bahkan untuk turut menciptakan peradaban dunia.
Istilah Islam Nusantara masih menuai pro dan kontra serta silang pendapat. Kekhawatiran penggunaan istilah tersebut dianggap dapat memecah belah keutuhan Islam, sehingga menjadikan masyarakatnya terkotak-kotak dan bahkan berpindah haluan dari ajaran wahyu yang sakral menjadi sekadar norma budaya yang provan. “Untuk itu Lakpesdam NU Jepara memandang perlu untuk mengkaji kembali konsep Islam Nusantara dalam seminar ini,” lanjut Ahmad Sahil.
Seminar Islam Nusantara Lakpesdam NU Jepara
Dalam seminar ini Rumadi akan mengupas sejarah keislaman di nusantara dimulai kehadiran dan dinamikanya terutama pada era walisongo  pada abad XIV, dan berlanjut hingga era kekinian. Selain itu  mengupas bagian dan hakikat Islam Nusantara dalam khazanah pemikiran Islam (ontologi dan epistimologi). Sementara itu Kiai Aniq akan lebih memperdalam penerapan konsep Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Pemaparan diharapkan menjelaskan dasar Alquran dan Hadist, berikut tafsir dan pendapat ulama yang terkait dengan praktik keagamaan Islam yang sesuai  dengan budaya lokal, tatanan hukum Islam, dan sesuai paham keagamaan dan agam lain, serta model keagamaan yang menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Seminar ini akan dihadiri pengurus PCNU Jepara, pengurus majelis wakil cabang (MWC) dan ranting NU se-Jepara, badan otonom dan lembaga di NU, sivitas akademika Jepara, perwakilan pondok pesantren di Jepara sertarta aktivis muda NU Jepara. “Diharapkan setelah seminar iniakan bisa dipahami konsepsi Islam Nusantara secara utuh dalam kaitannya dengan dakwah ke-NU-an, merancang basis strategi dalam mengaplikasikan pemahaman Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Selain itu dapat membangun kesepahaman nalar keagamaan dan kebangsaan pengurus NU dan masyarakat di Jepara serta menguatkan kearifan lokal untuk mengikis pemahaman keagamaan yang radikal-fundamental di satu sisi dan liberalisme di sisi yang lain,” ujar Sahil. (ms)
Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Penulis

Kabar · 10 Mar 2016 05:37 WIB ·

Buka-bukaan Islam Nusantara di Jepara


 Buka-bukaan Islam Nusantara di Jepara Perbesar

Ahmad Sahil

Ahmad Sahil


JEPARA – Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Lakpesdam) NU Jepara akan menyelenggarakan seminar nasional  bertema Islam Nusantara; Konsepsi dan Aplikasinya dalam Kehidupan Keagamaan dan Kebangsaan di Indonesia di lantai 2 gedung NU Jl Pemuda No 51 Jepara pada Minggu (13/3), seminar akan di mulai pukul 08.00.
Ketua Lakpesdam NU Jepara Ahmad Sahil, Kamis (10/3) mengatakan seminar ini akan menghadirkan dua narasumber yaitu Dr Rumadi MA (ketua PP Lakpesdam NU) dan KH Aniq Muhammadun (pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pakis Kecamatan Tayu, Pati yang juga rois Syuriah PCNU Pati.
Islam Nusantara merupakan amanat ilmiah dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang beberapa waktu yang lalu yang dijadikan sebagai penerjemah dari Islam rahmatan lil ‘alamin yang sekaligus sebagai media perwujudan peradaban yang luhur. Bukan hanya dalam konteks keindonesiaan, namun bahkan untuk turut menciptakan peradaban dunia.
Istilah Islam Nusantara masih menuai pro dan kontra serta silang pendapat. Kekhawatiran penggunaan istilah tersebut dianggap dapat memecah belah keutuhan Islam, sehingga menjadikan masyarakatnya terkotak-kotak dan bahkan berpindah haluan dari ajaran wahyu yang sakral menjadi sekadar norma budaya yang provan. “Untuk itu Lakpesdam NU Jepara memandang perlu untuk mengkaji kembali konsep Islam Nusantara dalam seminar ini,” lanjut Ahmad Sahil.
Seminar Islam Nusantara Lakpesdam NU Jepara
Dalam seminar ini Rumadi akan mengupas sejarah keislaman di nusantara dimulai kehadiran dan dinamikanya terutama pada era walisongo  pada abad XIV, dan berlanjut hingga era kekinian. Selain itu  mengupas bagian dan hakikat Islam Nusantara dalam khazanah pemikiran Islam (ontologi dan epistimologi). Sementara itu Kiai Aniq akan lebih memperdalam penerapan konsep Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Pemaparan diharapkan menjelaskan dasar Alquran dan Hadist, berikut tafsir dan pendapat ulama yang terkait dengan praktik keagamaan Islam yang sesuai  dengan budaya lokal, tatanan hukum Islam, dan sesuai paham keagamaan dan agam lain, serta model keagamaan yang menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Seminar ini akan dihadiri pengurus PCNU Jepara, pengurus majelis wakil cabang (MWC) dan ranting NU se-Jepara, badan otonom dan lembaga di NU, sivitas akademika Jepara, perwakilan pondok pesantren di Jepara sertarta aktivis muda NU Jepara. “Diharapkan setelah seminar iniakan bisa dipahami konsepsi Islam Nusantara secara utuh dalam kaitannya dengan dakwah ke-NU-an, merancang basis strategi dalam mengaplikasikan pemahaman Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Selain itu dapat membangun kesepahaman nalar keagamaan dan kebangsaan pengurus NU dan masyarakat di Jepara serta menguatkan kearifan lokal untuk mengikis pemahaman keagamaan yang radikal-fundamental di satu sisi dan liberalisme di sisi yang lain,” ujar Sahil. (ms)
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gerakan SIDoWaRaS MWC NU Tahunan: Bermula dari Data Terbitlah Dana

5 Juni 2023 - 10:42 WIB

Musyawarah Kerja MWCNU Nalumsari Tegaskan Sinergi Program Seluruh Banom

2 Juni 2023 - 16:04 WIB

Ida Lestari, S.H., M.H.Kabid Kebudayaan Disparta Jepara Buka Festival Memeden Gadhu ke 14 di Kepuk

2 Juni 2023 - 15:39 WIB

Satukan Komando, Satkoryon Banser Nalumsari Kumpulkan Para Komandan

2 Juni 2023 - 15:17 WIB

PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

1 Juni 2023 - 08:51 WIB

Peserta Diklat Paralegal foto bersama di sela-sela kegiatan yang digelar di Gedung Ma'arif NU Jepara, 29 - 31 Mei 2023.

Apa Itu Ngaji Syuriyahan dan Siapa Penggeraknya di Jepara, Simak Penjelasannya

30 Mei 2023 - 00:24 WIB

Trending di Headline
%d blogger menyukai ini: