Menu

Mode Gelap
Peduli Hutan Muria, Ratusan Siswa MTs dan MA Safinatul Huda Ikuti Matsama Bareng Perhutani NU Sorong Papua Kirimkan Santri ke Jepara, Salah Satunya Kuliah di UNISNU Dimakamkan di Mayong, Ini Kisah Raden Ayu Mas Semangkin Sang Senopati Perang Lereng Muria Rayakan 1 Muharram, NU Ranting Bulungan Gelar Doa Bersama Pawai Obor Warga NU Desa Bawu Sambut Tahun Baru 1446 Hijriyah, Momentum Perkuat Semangat Hijrah ke Arah Kebaikan

Esai · 1 Apr 2022 15:03 WIB ·

Inspirasi Tradisi Budaya Nusantara Sambut Bulan Suci


 Inspirasi Tradisi Budaya Nusantara Sambut Bulan Suci Perbesar

                      Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Nusantara memang fenomenal. Para pemangku agama di Nusantara memiliki kecerdasan yang luar biasa di dalam memahami teks teks dalil yang tidak hanya dimaknai secara tekstual atau kontekstual saja.
Namun lebih jauh dari itu semua adalah mampu dimaknai dan dipahami menjadi sebuah tradisi  budaya. Salah satu contohnya adalah terkait cara menyambut bulan suci Ramadan.
Ada sebuah hadits tentang kegembiraan menjelang dan menyambut datangnya Ramadan;
“Man fariha bidukhuli romadhon, harramallahu jasadahu alan-niron”.
Kata  “fariha” kebanyakan dari kita secara tekstual dimaknai “senang, cerah, ceria, bahagia”.
Berbeda halnya  makna yang dielaborasi oleh para pendahulu kita bahwa makna kata “fariha” menjadi sangat fenomenal, mencerahkan dan inspiratif yaitu cerah, ceria, dan bahagia” secara bersama sama yang kemudian membentuk sebuah tradisi budaya menjelang dan menyambut bulan suci Ramadan seperti “dandangan”, “dogderan” dan tradisi lainnya menjelang untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan di se-antero Nusantara.
Makna teks dalil seperti diatas merupakan  sebuah “kecerdasan” yang mumpuni baik secara pribadi,  sosial sekaligus budaya  bagi pencetusnya.
Sebab makna dan pemahaman tersebut tidak hanya dinikmati oleh pribadinya sendiri melainkan dinikmati oleh semua orang baik yang “sungguh sungguh menegaskan hati, jiwa dan fikirannya untuk menapaki Ramadan maupun yang “nddangtek” saja. Bahkan juga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan termasuk lintas agama. Sungguh menakjubkan bukan?
Nah, kita yang hidup di zaman sekarang yang “cekak” ilmu,  bersosial dan berbudaya yang merasa memiliki “teks  dalil ” tanpa mampu memahami “makna teks dalil” yang  “muqtadhol maqam wal hal” dengan “engkeknya” mengatakan: dogderan bidengah, dandangan bidengah dan sejenisnya  padahal dandangan, dogderan dan lainnya adalah sebuah kemampuan dan kecerdasan dalam memaknai dan memahami teks dalil yang fenomenal, mencerahkan dan inspiratif.
Ekspresi kebahagian kita menyambut  datangnya bulan suci Ramadan akan memberikan inspirasi banyak hal, jika kita mau dan mampu memaknai dan memahaminya secara cerdas.
Mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan penuh keceriaan dan kasih sayang terhadap sesama.
*Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara
*Dewan  Fatwa Kebangsaan Petanesia Jepara
Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Peduli Hutan Muria, Ratusan Siswa MTs dan MA Safinatul Huda Ikuti Matsama Bareng Perhutani

19 Juli 2024 - 15:01 WIB

NU Sorong Papua Kirimkan Santri ke Jepara, Salah Satunya Kuliah di UNISNU

16 Juli 2024 - 16:16 WIB

Prihatin Pengguna Transportasi Umum Menurun, Mahasiswa Unisnu Ciptakan Aplikasi JETA

14 Juli 2024 - 22:46 WIB

Rayakan 1 Muharram, NU Ranting Bulungan Gelar Doa Bersama

10 Juli 2024 - 11:52 WIB

Pawai Obor Warga NU Desa Bawu Sambut Tahun Baru 1446 Hijriyah, Momentum Perkuat Semangat Hijrah ke Arah Kebaikan

10 Juli 2024 - 01:31 WIB

Peserta Pawai Obor Desa Bawu berjalan kaki menyambut Tahun Baru Islam 1446 H

YPM NU Jepara Boyong Empat Tropy Juara di Gebyar PAUD dan TPQ Tingkat Jateng

9 Juli 2024 - 09:41 WIB

Trending di Kabar