Menu

Mode Gelap
Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing?

Kabar · 2 Feb 2018 10:01 WIB ·

Ini Alasan NU Tetap Eksis di Usia 92 Tahun


 Ini Alasan NU Tetap Eksis di Usia 92 Tahun Perbesar

Jepara – Pengajian umum dalam rangka Harlah NU ke-92 yang dihelat MWCNU Kecamatan Jepara di Gedung Wanita Jepara, Rabu (31/1/2018) kemarin yang sedianya dihadiri Ketua Umum PBNU. Karena Kiai Said berhalangan hadir diwakili Katib Syuriyah PBNU, KH. Mujib Qolyubi.
Dalam paparannya Kiai Mujib menyatakan di usia NU 92 tahun tetap eksis jika tidak didorong oleh local wisdom (kearifan lokal) dan para auliya tidak akan mungkin eksis sampai sekarang.
“Mari kita kirim surat al fatihah untuk Mbah Hasyim dan pembawa NU di daerah yang babat alas berdirinya NU,” ajaknya kepada ribuan jamaah yang hadir.
Dalam kegiatan yang dihadiri Pengurus NU beserta Banomnya, Forkompinda, Kemenag, PD Muhammadiyah Jepara dan sekolah negeri – swasta di lingkungan Kecamatan Jepara itu dirinya menjelaskan alasan Negara Indonesia tetap damai sedangkan 5 negara timur tengah gaduh dan tak kunjung tenang.
Kelima Negara Timur Tengah yang kiai maksud adalah Afganistan, Somalia, Syria, Iran dan Yaman. Kesempatan itu ia menjelaskan bahwa Ulama Timur Tengah hanya memperjuangkan kepentingan agama tanpa mementingkan kepentingan negaranya.
“Muslim ya muslim, aswaja ya aswaja tetapi mereka tidak menanamkan cinta agama dan cinta negara,” jelasnya.
Kiai Mujib mengutip dawuh mantan Rais Aam PBNU, KH Bisri Mustofa siapa yang lahir di Indonesia hendaknya mengikuti aswaja annahdliyah. “Cinta tanah kelahiran dulu baru agama,” tandasnya.
Ditegaskannya, Indonesia bukan negara agama juga bukan negara sekuler. Jika menurut guyonan Gus Dur, sambungnya Indonesia negara tidak tidak.
Meski begitu semboyan hubbul wathan minal iman, cinta tanah air adalah sebagian dari iman yang dicetuskan KH Wahab Hasbullah masih bergelora sejak dulu sampai sekarang.
Alasan yang kedua masih menurutnya, NU berkembang di Indonesia karena jasa kiai dan mengikuti jejak para wali. Dirinya menyampaikan apa yang disampaikan sejarahwan NU, Agus Sunyoto bahwa Islam masuk ke Indonesia hanya butuh waktu 50 tahun tanpa mengubah apa pun tradisi yang budaya yang ada di Indonesia.
“Ini karena Islam masuk ke Indonesia tidak dengan kekerasan,” tandasnya.
Selain itu sebutnya kekuatan NU juga ada pada sanad sampai pada Imam Syafii.
Pengajian umum tersebut merupakan pamungkas dari serangkaian kegiatan harlah NU ke-92 yang digelar MWCNU Jepara. Pengajian itu semarak saat paduan suara Muslimat NU Ranting Wonorejo Kecamatan Jepara memimpin lagu Indonesia Raya, Mars Jepara dan Ya Lal Wathan. (sm)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.

Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara

12 Juni 2025 - 09:27 WIB

Jajaran PCNU Jepara, MWC NU Kalinyamatan foto bersama dengan instruktur di sela-sela kegiatan PD-PKPNU angkatan ke-10 yang digelar akhir Mei lalu di Kalinyamatan.

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).

PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern

31 Mei 2025 - 12:17 WIB

Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

27 Mei 2025 - 22:20 WIB

Trending di Kabar