JEPARA – Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT MNC Securities bekerja sama meresmikan Galeri Investasi BEI, Senin (15/8) di kampus Unisnu.
Acara dihadiri Wakil Rektor II Unisnu Jepara Hendro Martojo, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Much Imron, Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, Direktur Utama PT MNC Securites Susy Meilina, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng dan DIY Panca Hadi Suryatno dan Rusli Abas.
Acara dihadiri sekitar 200 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis beserta akademisi Universitas dan Dosen terkait. Pendirian Galeri Investasi BEI bertujuan menambah investor baru dan memberikan edukasi pasar modal di lingkungan akademisi, mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Dengan adanya Galeri Investasi Syariah, para kalangan akademisi dapat mempraktikkan secara langsung berbagai pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dengan melakukan praktik secara langsung sebagai investor.
Pendirian Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang saat ini menjadi Galeri Investasi BEI menurut Susi Meilina selaku Direktur Utama PT MNC Securities dimaksudkan untuk mengenalkan Pasar Modal sejak dini pada dunia akademis yang tidak hanya dari sisi teori saja akan tetapi dapat langsung melakukan praktiknya.
“Sasaran Galeri Investasi BEI sebagai langkah untuk menjangkau kelompok yang berpendidikan agar dapat lebih memahami dan mengenal pasar modal,” imbuhnya.
Unisnu terus berinovasi memberikan angin segar kepada seluruh jajaran akademik dalam hal pendidikan dan pengetahuan. Peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Syariah yang dilanjutkan dengan seminar pasar modal mendatangkan tiga pemateri, Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, Direktur Utama MNC Securities Susi Meilina serta Rusli Abas dari Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jateng dan DIY.
Konsep pendirian Galeri Investasi BEI adalah 3 in 1 yang merupakan kerja sama antara BEI, perguruan tinggi, dan perusahaan sekuritas.
Tercatat sebanyak 531 saham di BEI yang dapat dibeli dengan nilai investasi dari Bursa Efek sendiri mencapai Rp 6,2 triliun per hari untuk tahun 2016. Angka yang cukup fantastis untuk dunia saham yang pada 2016 ini kembali meningkat untuk harga saham.
Namun yang penting dan perlu diperhatikan adalah bahwa 2/3 persen yang masih menikmati dari keuntungan Bursa Efek tersebut adalah investor asing, sedangkan 1/3 persennya adalah investor domestik. Sebab itulah menjadi PR besar untuk BEI untuk selalu meningkatkan nilai saham yang lebih banyak yang seharusnya dimiliki oleh investor domestik.
PT Bursa Efek Indonesia sebelumnya telah merilis beberapa Galeri Investasi BEI di berbagai perguruan tinggi demi memperluas literasi pasar modal bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, mengatakan Galeri Investasi BEI diharapkan menjadi sarana pembelajaran bagi kalangan akademisi dalam mempraktikkan teori perkuliahan sekaligus mendukung kegiatan penelitian bagi civitas akademika. “Galeri Investasi BEI Syariah ini diharapkan akan semakin mendekatkan pasar modal dengan masyarakat,” kata Nicky.
Nicky menambahkan, program yang menjadi fokus Galeri Investasi BEI adalah edukasi dan sosialisasi pasar modal secara reguler di perguruan tinggi serta mendukung program Yuk Nabung Saham.
Dalam sesi seminar pasar modal yang mengusung tema Investasi di Pasar Modal Indonesia, para pemateri juga memaparkan berbagai keterangan singkat mengenai dunia Bursa Efek seperti sosialisasi pengenalan OJK dan waspada investasi, waktu yang tepat untuk berinvestasi, serta pemahaman lanjut mengenai pengembangan pasar retail melalui perguruan tinggi yang seluruhnya dijelaskan dengan baik dan menarik oleh para pemateri. (Rosyidatus Sholichah)