Menu

Mode Gelap
Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq Lakpesdam PCNU Gandeng UNISNU Lakukan Riset Dampak Industrialisasi di Jepara Koreksi Master Kalender 2024, Lembaga Falakiyah NU Jepara Pastikan Sesuai Perhitungan Siswi MA Nahdlatul Ulama Tengguli Sabet Harapan 2 Ajang Lomba Esai Se-Jateng dan DIY Garam : “Misi Suci” Yang Sering Terkapitalisasi!

Kabar · 23 Jun 2016 07:56 WIB ·

Komnas HAM Terima Dua Pengaduan di Jepara


 Komnas HAM Terima Dua Pengaduan di Jepara Perbesar

Komnas HAM menyampaikan paparan saat FGD di Gedung PCNU Jepara, Rabu (22/6).

Komnas HAM menyampaikan paparan saat FGD di Gedung PCNU Jepara, Rabu (22/6).


JEPARA – Sedikitnya pengaduan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Jepara terbukti saat Komnas HAM bekerja sama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Jepara membuka pos pengaduan di Gedung PCNU Jepara, sejak Senin (20/6)- Rabu (22/6). Dari pelaksanaan tiga hari tersebut, pos pengaduan hanya menerima dua pelaporan resmi dugaan pelanggaran HAM.
Sebelumnya, dari data yang dimiliki Komnas HAM, dari dokumen pengaduan dugaan kasus pelanggaran HAM selama 2015 yang mencapai angka 8.249 berkas di seluruh Indonesia, pengaduan dari Kabupaten Jepara sangat minim. “Kami meyakini bukan karena Jepara bebas masalah HAM, tapi karena ada beberapa faktor yang menyebabkan minimnya pengaduan,” terang Kabag Dukungan Pelayanan Pengadua Komnas HAM, Rima Salim saat kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Gedung NU Jepara, Rabu (22/6). Ia hadir bersama Komisioner Komnas HAM Otto Nur Abdullah, (Plt) Kasubag Arsip Pengaduan Bayu Pamungkas, serta Analis Pengaduan Nisa Arra Linar dan Luluk Sapto S. Hadir pula Ketua PC Lakpesdam NU Jepara Ahmad Sahil.
Rima menjelaskan, di antara faktor yang menyebabkan minimnya pengaduan tersebut yakni karena keterbatasan akses untuk mengadu. Juga karena kurangnya pengetahuan soal hukum dan HAM itu sendiri. Banyak masyarakat yang tak tahu jika kasus tertentu sebenarnya bisa dilaporkan ke Komnas HAM, untuk selanjutnya dibantu dalam penanganannya.
“Kegiatan ini (pos pengaduan) tidak mungkin diadakan selamanya. Tapi setidaknya bisa untuk membangun jaringan,” tandasnya.
Rima mengakui jika Jepara sebenarnya rawan kasus pelanggaran HAM sebab kehidupan ekonomi yang mulai berkembang. Itu ditandai dengan mulai banyaknya berdiri industri. Dampak negatifnya, perkembangan tersebut memunculkan korban.
Otto N Abdullah menambahkan, pelanggaran HAM umumnya terjadi di kelompok marjinal, serta masyarakat yang jauh dari pendampingan hukum. Meski demikian, dalam kerjanya, KOmnas HAM memiliki keterbatasan. Bahwa setiap kasus yang sudah masuk jalur hukum maka pihaknya sudah tidak memiliki kewenangan.
“Kami hanya memiliki wewenang penyampaian pandangan. Atau ketika keputusan sudah jatuh, maka kami bisa melakukan eksaminasi,” urainya.
Dalam FGD yang dihadiri pengurus Lakpesdam, perwakilan ormas, LSM, tokoh masyarakat, warga Jepara tersebut muncul beberapa pandangan dan pengaduan yang disampaikan secara lisan. Syariful Wa’i, tokoh masyarakat Pecangaan menyampaikan, di Jepara banyak terjadi kasus yang merugikan warga. Sayangnya, warga yang dirugikan tersebut lebih memilih diam karena takut.(ms)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai Ajang Kreativitas Kader IPNU-IPPNU Petekeyan

22 September 2023 - 10:11 WIB

Catatan Silaturahmi PCNU-MWCNU-PBNU Se-Eks Karisidenan Pati bersama KH Yahya Cholil Staquf

22 September 2023 - 01:17 WIB

Haul Sayyid Muhammad bin Syekh bin Abdurrahman bin Yahya, alias Mbah Daeng

22 September 2023 - 00:29 WIB

Ketua Lakpesdam PCNU Jepara, Terpilih Jadi Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

19 September 2023 - 08:16 WIB

Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq

8 September 2023 - 01:54 WIB

Mas Wiwit dan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Husnur Rofiq menyapa warga saat Kirab Merah Putih di Desa Bandungharjo, Donorojo, Jepara, Kamis (7/9/2023).

Habib Lutfi Bersama Mas Wiwit dan Ribuan Warga Kirab Merah Putih Sejauh 4 Km, Ada Ribuan Doorprize

5 September 2023 - 01:29 WIB

Flier Kirab Merah Putih dan pengajian umum yang bakal dihadiri Habib Luthfi, Habib Umar Muthohar dan ribuan warga yang diprakarsai Mas Wiwit, panggilan akrab Witiarso Utomo.
Trending di Hujjah Aswaja
%d blogger menyukai ini: