Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Kabar · 27 Mei 2023 00:26 WIB ·

Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara


 Penampilan Teater Tuman. Foto Dok Istimewa Perbesar

Penampilan Teater Tuman. Foto Dok Istimewa

nujepara.or.id –Teater Tukul Manfaat (Tuman) gelar pertunjukan pentas produksi ke-18 dengan judul naskah Winara Jum’at, (26/5). Bertempat di Gedung MWC NU Tahunan kompleks Kampus Unisnu Jepara.

Komunitas Teater Tuman seolah bangun dari tidurnya, pasca lima tahun terakhir tidak ada produksi pentas dengan skala besar. Terakhir mereka (teater tuman) menggelar pentas produksi di tahun 2018 dengan judul naskah Duh dan Kan.

Setelah penantian panjang, akhirnya Teater Tuman dapat kembali eksis melalui Winara. Sebanyak 300an penonton hadir untuk ikut menyaksikan pertunjukan tersebut.

“Pertunjukannya tadi menghibur banget, emosinya juga kena banget, yang pasti seru lah, ” ujar Dila (salah satu penonton pertunjukan).

Selain itu, pentas produksi ini juga dihadiri oleh Kaprodi (Kepala Program Studi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fadakom Unisnu Jepara, Khoirul Muslimin, S.Sos.I., M.I.Kom. yang sekaligus memberikan sambutan pada pembukaan acara tersebut.

Dirinya menyebut bahwa teater Tuman tetap eksis di kancah kampus Unisnu maupun Jepara. Ia juga berharap agar bisa membawa nama baik serta memberikan pesan dakwah disetiap kali pementasan.

“Saya berharap teater Tuman tetap eksis dan selalu membawa nama baik sekaligus mensyiarkan kebaikan dalam pementasan,” ujarnya.

Naskah Winara merupakan karya Ahmad Robit Himami, S.Sos. yang merupakan sesepuh (alumni) sekaligus pelaku seni teater di Jepara. Ia menyebutkan bahwa naskah ini muncul dari kegelisahannya terhadap lingkungan sekitar, meskipun ada beberapa tambahan imajinasinya.

“Banyak point yang saya adopsi dari apa yang saya lihat dan temui, tentu dengan imbuhan bumbu” terang Yi Robit .

“Yang ingin saya sampaikan utamanya adalah tentang perihal feminisme,” imbuhnya.

Pertunjukan berjalan kurang lebih selama dua jam, dengan memainkan sebanyak 11 aktor yang dengan ciamik bermain di atas panggung.

Dengan cerita yang penuh isu sosial, Lurah (Ketua) teater Tuman Syarif Hidayatullah berharap pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap oleh para penonton dan akan terngiang-ngiang.

“Harapan saya apa yang telah kami pentaskan akan dapat dikenang dan menjadi tangkapan pesan positif bagi para penonton” ujar Syarif yang juga ikut main sebagai Mansyur. Ia juga mengucapkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada para penonton yang telah meluangkan waktunya dan ikut menyukseskan pentas produksi teater Tuman. Serta mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu, terutama Lesbumi MWC Tahunan.- @Bajuri

Artikel ini telah dibaca 140 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25)

5 April 2024 - 15:18 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Tidak Pandang Suku, Agama dan Ras, NUPB Jepara Siap Bantu Korban Bencana

31 Maret 2024 - 21:57 WIB

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Trending di Kabar